Penyanyi dangdut kawakan, Nassar Fahad Ahmad Sungkar, atau yang lebih dikenal dengan julukan karismatiknya, King Nassar, telah membuktikan bahwa genre musik tidak lagi memiliki batas.
Di tahun 2025, King Nassar mencapai puncak popularitas yang tak terduga, melampaui citranya sebagai juri ajang pencarian bakat.
Ia sukses bertransformasi menjadi Raja Panggung Festival Crossover, memecahkan panggung-panggung musik indie dan pop, puncaknya adalah penampilannya yang spektakuler saat menutup Pestapora 2025 di Jakarta.
Fenomena ini bukan sekadar gimmick, melainkan hasil dari totalitas panggung yang unik, pemilihan lagu yang cerdas, dan kemampuannya merangkul generasi muda, menjadikannya salah satu tokoh entertainment paling relevan di tahun ini.
King Nassar dan Fenomena Crossover Festival
Bagi penikmat musik, King Nassar bukanlah nama baru. Namun, perannya di tahun 2025 mengalami pergeseran signifikan. Sebelumnya, ia identik dengan program televisi prime time dan panggung orkestra mewah.
Kini, ia menjadi headliner yang dicari di berbagai festival musik besar, bersanding dengan musisi dari genre pop, rock, hingga indie.
Penutup Pestapora 2025 yang Spektakuler
Puncak dari transformasi ini terjadi pada 7 September 2025, di mana King Nassar didapuk sebagai penampil penutup festival Pestapora.
Di panggung utama, Nassar menyajikan pertunjukan yang penuh energi, kostum gemerlap ala “Oppa Nassar Kiyowo”-sebutan yang diberikan penggemar untuknya-dan interaksi yang unik dengan ribuan penonton.
Setlist-nya bukan hanya lagu dangdut hits seperti “Seperti Mati Lampu” dan “Gejolak Asmara”, tetapi juga lagu-lagu pop populer yang diaransemen ulang dengan sentuhan dangdut.
Momen paling viral adalah ketika penonton meneriakkan “manjat, manjat…” yang merujuk pada kebiasaan Nassar memanjat pilar panggung saat euforia memuncak.
Baca Juga:Michelle Ziudith Minder Nyanyi Dangdut di ‘Angel Pol’
Nassar dengan profesionalisme menanggapi candaan tersebut sambil tetap memimpin sing-along massal lagu “Rungkad” dan “Keong Racun”.
Totalitas King Nassar di Pestapora 2025:
- Kostum Glamor: Perpaduan gaya emas penuh payet dengan sentuhan sporty modern yang selalu menjadi ciri khasnya.
- Aksi Ikonik: Teriakan “manjat” dari penonton menjadi semacam ritual baru di festival.
- Kejutan Panggung: Walau sempat batal keluar dari properti kerang mermaid seperti rencana awalnya, Nassar tetap memberikan hiburan tak terduga.
- Frekuensi Tampil: Tahun 2025 menandai kali keempat Nassar tampil di Pestapora, membuktikan ia adalah penampil wajib di kancah indie dan festival.
Menarik Minat Gen Z dan Milenial
Keberhasilan Nassar menaklukkan panggung festival menunjukkan adanya penerimaan yang luar biasa dari Generasi Z dan milenial terhadap musik dangdut, asalkan dikemas dengan cara yang otentik dan menghibur. King Nassar berhasil menjembatani kesenjangan genre dan generasi.
Dengan selera humornya yang spontan dan persona yang unik, ia berhasil menciptakan lingkungan yang membuat semua orang, terlepas dari latar belakang musik mereka, merasa bebas untuk bergoyang dan bersenang-senang.
Isu Kesehatan dan Hoaks yang Mengguncang
Di tengah sorotan karier yang gemilang, King Nassar sempat diuji oleh isu kesehatan. Pada awal tahun 2025, santer beredar hoaks yang mengklaim Nassar meninggal dunia akibat serangan jantung.
Kabar ini dengan cepat menyebar di media sosial, memanfaatkan foto lama Nassar saat dirawat di rumah sakit pada tahun 2023.
Klarifikasi dan Fokus Pemulihan
Tim Cek Fakta Kompas.com dan media kredibel lainnya segera mengklarifikasi bahwa kabar tersebut adalah tidak benar.
King Nassar sendiri melalui akun media sosialnya tetap aktif, bahkan masih mengunggah konten iklan dan endorsement di bulan yang sama dengan penyebaran hoaks tersebut.
Hoaks ini sempat membuat publik khawatir, mengingatkan kembali bahwa Nassar memang pernah dirawat intensif pada 2023 karena mengalami radang di saluran pernapasan bawah (pneumonia).
Pengalaman sakit tersebut membuat Nassar lebih fokus pada kesehatan dan pemulihan, yang berdampak pada perubahan gaya hidup dan penampilan fisiknya, namun tidak menghentikan totalitasnya di atas panggung.
Proyek Musik dan Kehadiran di Acara Keuangan
Di luar festival musik, King Nassar juga menunjukkan fleksibilitasnya dengan tampil di acara korporasi dan talk show non-hiburan.
Pada Agustus 2025, ia menjadi penampil penutup LPS Financial Festival 2025 di Surabaya, bersanding dengan grup pop seperti RAN.
Penampilan Nassar di acara yang fokus pada edukasi keuangan ini menegaskan posisinya sebagai entertainer serbaguna yang mampu beradaptasi dengan berbagai jenis audiens dan event.
Dampak Jangka Panjang terhadap Musik Dangdut
Transformasi King Nassar di tahun 2025 memiliki dampak jangka panjang bagi industri musik. Ia tidak hanya mengangkat namanya sendiri, tetapi juga berhasil membawa genre dangdut-yang sempat dianggap sebelah mata di kalangan anak muda-kembali ke pusat pop culture.
Nassar membuktikan bahwa musik dangdut bisa menjadi elemen penghibur yang esensial di sebuah festival, menciptakan ruang di mana cengkok dangdut, kostum bling-bling, dan teriakan “manjat” dapat dirayakan sebagai sebuah fenomena kultural yang otentik.
Dengan konsistensi dalam aksi panggung dan ketahanan menghadapi isu personal dan hoaks, King Nassar kini diakui tidak hanya sebagai penyanyi dangdut, tetapi sebagai ikon hiburan crossover yang layak mendapatkan julukan Raja Panggung Festival.















