Infomalang – Penyanyi papan atas Raisa Andriana sedang mempersiapkan momentum penting dalam karier musiknya. Setelah beberapa single dan proyek kolaborasi yang mengeksplorasi genre dan gaya baru, Raisa kini sudah menetapkan target untuk merilis album kelimanya pada pertengahan tahun 2025. Album ini dikabarkan akan membawa nuansa yang lebih personal dan “kembali ke akar” musiknya — yaitu pop balada dengan cerita dan lirik yang kuat.
Dalam beberapa waktu terakhir, Raisa diketahui telah mengikuti music camp, yaitu periode fokus kreatif di sebuah vila, bersama beberapa produser musik seperti Lafa Pratomo dan Gusti Irwan Wibowo. Selama camp tersebut, Raisa dan timnya mendalami tema dan konsep album, menyiapkan lagu-lagu yang bukan hanya enak didengar, tetapi juga mengandung kedalaman emosi.
Menurut Raisa, musikalitasnya dalam album baru ini akan lebih sederhana
lirik yang straight-forward, melodi yang fokus ke vokal, dan cerita yang dekat dengan kehidupan nyata. Ia menyebut bahwa bukan lagi soal eksperimen bunyi atau aransemen yang terlalu rumit, tapi lebih ke bagaimana sebuah lagu bisa menyentuh pendengarnya. “Aku kembali ke yang aku rasain, kembali ke akar musikku,” katanya dalam wawancara di Senayan baru-baru ini.
Single baru “It’s Okay To Not Be Okay” sudah dirilis sebagai bagian dari persiapan album ini. Lagu tersebut dianggap sebagai salah satu petunjuk gaya baru yang akan ditemui dalam album kelima ini.
Selain merilis album, Raisa juga membawa penampilannya ke luar negeri. Ia dijadwalkan menggelar konser di Singapura — salah satu konser yang ditunggu-tunggu oleh para penggemarnya — dimana ia akan membawakan sekitar 20 lagu dari empat albumnya. Raiasan gaya dan produksi konser tersebut juga dipersiapkan secara matang agar menunjukkan perubahan dan kemajuan dalam pertunjukan panggungnya.
Proyek dokumenter musik “Harta Tahta Raisa” juga menjadi bagian dari rangkaian karya terbaru Raisa.
Dokumenter ini didedikasikan untuk para penggemar, YourRaisa, sebagai ucapan terima kasih atas dukungan mereka selama perjalanan karier Raisa. Film tersebut mengungkap behind-the-scenes konser Raisa di GBK, kegiatan pribadi yang jarang terekspos publik, serta perjalanan musik dan kreativitasnya dari tahun ke tahun.
Meskipun persiapannya padat, Raisa tampak sangat antusias dan fokus. Ia menyadari bahwa sebagai artis senior dengan pengalaman lebih dari satu dekade, ekspektasi publik besar, sehingga penyiapan karya baru ini bukan sekadar wajib, melainkan panggilan hati. Dan berdasarkan bocoran yang ada — musik kembali sederhana, cerita dalam lagu lebih terasa, dan vokalnya menjadi pusat — album kelima ini dipercaya akan menjadi salah satu karya terbaiknya sejauh ini.
