Infomalang – Kris Dayanti Trenggono, yang dikenal publik sebagai Krisdayanti atau “KD”, telah lama menjadi wajah besar di industri hiburan Indonesia. Sekarang, ia melangkah lebih jauh ke ranah politik, memadukan pengalaman panggung dengan urusan publik. Kiprah barunya ini menuai perhatian tak hanya dari penggemar musik, tetapi juga kalangan politik dan sosial.
Awal Karier dan Lika-Liku Dunia Hiburan
Kris Dayanti lahir pada 24 Maret 1975 di Batu, Jawa Timur, dari pasangan Trenggono dan Rachma Widadiningsih. Sejak usia muda, ia telah menunjukkan talenta bernyanyi. Pada usia 9 tahun, KD menyanyikan lagu untuk film Megaloman. Tiga tahun kemudian, ia merilis album pertamanya Biasa Saja. Meskipun rilisan awal belum sukses besar, ia terus bangkit melalui kompetisi dan kolaborasi hingga akhirnya mencuat namanya di percaturan musik nasional.
Kesuksesannya kian nyata ketika lagu “Menghitung Hari” melejit dan meraih penghargaan baik domestik maupun regional. Dalam kariernya, KD juga merambah dunia akting dan tampil di berbagai panggung nasional dan internasional.
Lika-Liku Kehidupan Pribadi dan Perubahan Peran
Di luar dunia seni, kehidupan pribadi KD juga menarik perhatian publik. Ia sempat menjalin rumah tangga dengan musisi Anang Hermansyah pada 1996, dan dari pernikahan itu lahirlah dua anak, Azriel dan Aurel. Setelah bercerai pada 2009, Krisdayanti kemudian menikah dengan pengusaha Raul Lemos pada 20 Maret 2011. Dari pernikahan keduanya, mereka memiliki anak tambahan.
Perjalanan itu menunjukkan bahwa KD bukan hanya seorang artis, tapi sosok yang mampu beradaptasi dengan dinamika kehidupan, mulai dari panggung hiburan hingga tanggung jawab keluarga.
Baca Juga: Gaya Komedi Dzawin Nur yang Cerdas dan Berisi, Tak Sekadar Mengundang Tawa
Kiprah Politik: Dari Panggung ke Gedung Parlemen
Langkah KD ke dunia politik menjadi sorotan banyak pihak. Sebagai anggota DPR dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), ia hadir membawa suara artis dan publik dalam ranah legislatif. Perpindahan ini mencerminkan transformasi peran dari seniman ke wakil rakyat. Meskipun panggung hiburan dan panggung politik memiliki tantangan berbeda, KD menunjukkan keseriusan untuk memperjuangkan aspirasi masyarakat.
Meskipun begitu, transisi ini tidak lepas dari kritik dan ekspektasi. Banyak yang mempertanyakan: apakah seorang artis bisa efektif dalam tugas legislatif? Apakah pengalaman hiburan cukup untuk memahami kompleksitas kebijakan publik? Namun, KD tampak siap menghadapi tantangan tersebut dengan pembekalan dan niat kuat untuk berkontribusi.
Tantangan dan Harapan di Depan Mata
Di tengah sorotan publik dan dinamika politik, KD menghadapi tantangan berat: menjaga integritas, memastikan konsistensi antara ucapan dan tindakan, serta tetap relevan di mata rakyat. Untuk itu, ia butuh kerja konkret agar publik melihat bahwa langkahnya ke politik bukan sekadar meraih popularitas, melainkan komitmen memberi perubahan.
Baca Juga: Billy Syahputra Resmi Jadi Ayah, Beri Hadiah Mewah untuk Istri
Publik pun berharap KD bisa menjembatani dunia seni dan dunia pemerintahan, menjadi suara bagi komunitas kreatif, memperjuangkan regulasi yang mendukung seniman, serta mengedepankan kebijakan yang berpihak pada pemberdayaan budaya dan seni. Jika berhasil, ia bisa menjadi contoh figur publik yang tak sekadar tampil di panggung hiburan, melainkan benar-benar hadir dalam pembangunan bangsa.















