Aktor papan atas Adipati Dolken kembali menjadi sorotan di paruh akhir tahun 2025, tidak hanya karena proyek film terbarunya yang ditunggu-tunggu, tetapi juga karena pandangan parenting-nya yang unik dan berani.
Aktor yang akrab disapa Dodot ini menunjukkan konsistensi dalam memilih proyek sinema yang menantang, sekaligus memperkuat citranya sebagai ayah modern yang fokus pada kebahagiaan putrinya.
Proyek Layar Kaca 2025: Menggali Genre Adaptasi dan Aksi
Tahun 2025 menandai eksplorasi genre yang lebih beragam bagi Adipati Dolken. Setelah sukses membintangi berbagai film drama dan thriller psikologis, kini ia menghadapi tantangan besar dalam mengadaptasi kisah populer dari Korea Selatan dan mendalami peran aksi di platform streaming global.
Remake Drakor What’s Wrong with Secretary Kim?
Proyek paling hangat yang melibatkan Adipati adalah film adaptasi drama Korea populer, What’s Wrong with Secretary Kim?.
Dikabarkan akan tayang di platform streaming Vidio pada akhir tahun 2025, Adipati akan beradu akting dengan Mawar De Jongh.
Keputusan Adipati untuk memerankan karakter utama pria-seorang CEO narsis dan perfeksionis-memunculkan antisipasi tinggi dari penggemar.
Karakter yang dibawakan di versi aslinya dikenal sangat ikonik dan menuntut chemistry yang kuat. Bagi Adipati, proyek ini adalah kesempatan untuk menunjukkan kemampuan komedi-romantisnya yang jarang terekspos setelah ia lebih banyak berfokus pada peran serius. Adaptasi ini diharapkan menjadi salah satu tontonan lokal terpopuler di akhir tahun.
Baca Juga:Rizky Febian Rilis Lagu “Alamak” Bersama Adrian Khalif
Dominasi Genre Aksi dan Thriller di The Shadow Strays
Selain drama romantis, Adipati juga membuktikan kemampuan fisiknya dalam genre aksi melalui film The Shadow Strays, yang direncanakan tayang di Netflix.
Film ini membawa Adipati pada peran sebagai seorang polisi yang terlibat dalam konflik pembunuh bayaran remaja.
Film ini menarik perhatian internasional setelah tayang di festival film bergengsi, Toronto International Film Festival (TIFF).
Keterlibatan Adipati dalam proyek berorientasi aksi ini menunjukkan keseriusannya untuk merambah pasar global.
Peran yang menuntut pelatihan fisik khusus ini memperkuat citra Adipati sebagai aktor yang versatile dan bersedia keluar dari zona nyaman.
Kesuksesan Rencana Besar Menetapkan Standar Baru
Meskipun sudah tayang sebelumnya, serial Rencana Besar yang dibintangi Adipati di Prime Video terus relevan. Serial ini berhasil menetapkan standar baru untuk political thriller di Indonesia. Dalam serial ini, Adipati berperan sebagai Rifad, seorang serikat kerja yang vokal dan pemberontak.
Adipati sempat mengungkapkan bahwa karakter Rifad sangat dekat dengan sifat aslinya yang vokal dan tidak takut mengungkapkan ketidakadilan.
Serial ini menjadi ‘tabungan film’ yang berharga bagi Adipati karena ia dapat mengeksplorasi genre yang kompleks, jauh dari drama percintaan biasa, menegaskan posisinya sebagai aktor yang peduli terhadap isu-isu sosial dan politik.
Kehidupan Pribadi: Kontroversi Edukasi Naeswari
Di luar sorotan kamera, Adipati Dolken dan istrinya, Canti Tachril, menjadi perbincangan hangat di kalangan pegiat parenting terkait rencana pendidikan putri mereka, Naeswari Isthika Dyah Koesmadji (Nae), yang lahir pada Desember 2022.
Home Schooling vs. Sekolah Formal
Pada tahun 2025, rencana Adipati dan Canti untuk tidak menyekolahkan Nae di sekolah formal dan lebih memilih Home Schooling serta memperbanyak les menjadi isu yang menarik perhatian publik. Adipati berpandangan bahwa pendidikan formal cenderung membatasi potensi anak.
“Kami ingin Nae mencoba banyak hal. Dia maunya apa, dia nyamannya di mana, kita les-in saja. Buat basic-nya kita home schooling-in,” jelas Adipati.
Pasangan ini ingin memberikan kebebasan eksplorasi tanpa tekanan kurikulum kaku, memungkinkan Nae menemukan minat dan bakatnya sendiri.
Sosialisasi dan Pertumbuhan Anak
Pandangan ini menuai beragam respons di media sosial. Sebagian netizen dan psikolog mempertanyakan aspek sosialisasi anak yang mungkin terhambat.
Namun, Adipati meyakini bahwa interaksi sosial dapat diperoleh melalui kegiatan les yang beragam dan pergaulan di lingkungan sosial yang ia dan Canti ciptakan.
Filosofi parenting Adipati ini mencerminkan tren modern di kalangan new parents yang berusaha mendobrak tradisi pendidikan demi memaksimalkan potensi individual anak.
Keberanian Adipati untuk mengungkapkan rencana ini ke publik menunjukkan keterbukaan yang jarang ditunjukkan oleh selebriti lain, menjadikan ia sebagai salah satu public figure yang paling disorot dalam isu pendidikan anak usia dini saat ini.
Adipati dan Canti konsisten dalam satu visi dan misi parenting, menghindari perdebatan dan fokus pada masa depan putri mereka.
Mereka memastikan bahwa putri kecil mereka tumbuh dalam lingkungan yang hangat, terutama mengingat Canti berasal dari keluarga konglomerat yang harmonis dan Adipati sendiri adalah korban broken home, yang membuatnya sangat memprioritaskan kebahagiaan dan kestabilan emosi keluarganya sendiri.
Totalitas Akting dan Branding Adipati
Secara keseluruhan, tahun 2025 bagi Adipati Dolken adalah tahun konsolidasi. Ia tidak hanya mengamankan posisinya sebagai aktor A-list di genre action dan thriller, tetapi juga berhasil memanfaatkan popularitasnya untuk memicu diskusi penting di ranah parenting.
Dari CEO narsis di adaptasi drakor hingga petugas polisi yang tangguh, Adipati membuktikan bahwa ia adalah aktor yang selalu mencari tantangan baru.
Kontras antara karakternya yang pemberontak di layar dan sikapnya yang santai namun tegas dalam mendidik anak di rumah, semakin memperkaya brand Adipati Dolken sebagai public figure yang relevan dan multifaset.
Melalui proyek-proyek sinema yang menargetkan platform streaming besar dan pandangan pribadinya yang kuat, Adipati terus memastikan bahwa namanya tetap berada di puncak trending topic dan relevan di mata audiens muda maupun dewasa.
Baca Juga:Agung Udijana Kembali Jadi Sorotan, Dari Karier Seni hingga Kehidupan Pribadi yang Inspiratif















