Aktris Dinda Hauw menegaskan posisinya sebagai salah satu public figure paling berpengaruh di industri hiburan dan gaya hidup Indonesia sepanjang tahun 2025.
Bersama suaminya, Rey Mbayang, Dinda tidak hanya sukses mempertahankan image sebagai pasangan couple goals, tetapi juga menunjukkan perluasan ambisi karier yang signifikan.
Fokusnya kini melebar dari drama domestik menjadi proyek sinema dengan skala internasional, diimbangi dengan investasi besar dalam sektor properti.
Ekspansi Karier Sinema: Tantangan Baru di Layar Lebar
Tahun 2025 menjadi masa produktif bagi Dinda Hauw di dunia perfilman. Setelah fokus sejenak pada peran sebagai ibu rumah tangga, Dinda kembali ke layar lebar dengan mengambil beberapa proyek yang menantang kedalaman aktingnya.
1. Drama Realistis dan Spiritual bersama Rey Mbayang
Dinda dan Rey Mbayang konsisten memanfaatkan chemistry mereka di kehidupan nyata untuk proyek-proyek yang mengangkat tema pernikahan dan spiritualitas yang realistis.
- Yang Tersisa Hanya Cinta (Juli 2025): Film ini menghadirkan sisi pernikahan yang sunyi, lelah, dan nyaris habis. Dinda memerankan Melati, seorang wanita karier yang menjadi tulang punggung keluarga, sebuah peran yang menuntut refleksi mendalam mengenai pengorbanan dan cinta dalam rumah tangga modern. Film ini menjadi salah satu tontonan streaming terpopuler di platform digital, menyentuh hati banyak pasangan muda. Dinda mengakui tantangan utama dalam syuting bersama Rey adalah menjaga agar emosi peran tidak terbawa pulang ke rumah, sebuah pengakuan yang menunjukkan totalitasnya dalam menghayati karakter.
- Maafmu Bahagia Kita (Pra-Produksi Akhir 2024): Film ini, yang rencananya tayang di awal tahun 2025, kembali mempertemukan pasangan ini untuk membahas pentingnya kata “maaf” dalam pernikahan. Rey Mbayang secara khusus memilih film ini karena dinilai memiliki pelajaran spiritual yang relevan bagi kehidupan rumah tangga mereka sendiri, menunjukkan bahwa proyek sinema mereka kerap dijadikan media dakwah dan pembelajaran.
2. Terobosan Internasional dengan Winter Elegy
Pencapaian terbesar Dinda dalam sinema adalah keterlibatannya dalam film drama romantis berbalut misteri, Winter Elegy (2024). Walaupun dirilis di akhir tahun sebelumnya, hype film ini terus berlanjut hingga 2025 karena pemutaran di berbagai festival film.
- Syuting di Suhu Ekstrem: Dinda Hauw menceritakan pengalamannya syuting penuh di Fukushima, Jepang, dengan suhu yang mencapai minus 15 derajat Celsius. Tantangan cuaca ekstrem ini menjadi pengalaman berharga yang menuntut profesionalitas tinggi.
- Melawan Dingin dengan Kuliner Lokal: Secara jenaka, Dinda mengungkapkan kunci suksesnya bertahan dari hawa dingin adalah membawa bekal masakan Indonesia dari Jakarta, seperti Tongkol Balado dan Rendang, sebuah detail unik yang menjadi human interest dan mudah menarik perhatian netizen.
Proyek-proyek ini menunjukkan bahwa Dinda tidak hanya berpuas diri dengan popularitas lokal. Ia mulai mencari peran yang kompleks dan menantang secara fisik, serta berpartisipasi dalam produksi yang menjangkau pasar global.
Baca Juga:Harris Vriza Dari Aktor Muda ke Figur Inspiratif Dunia Hiburan Indonesia
Properti dan Bisnis Keluarga: Investasi Jangka Panjang
Di luar sorotan kamera, Dinda Hauw dan Rey Mbayang juga menaruh perhatian besar pada pembangunan fondasi finansial keluarga. Di tahun 2025, proyek ambisius mereka dalam sektor properti mulai diwujudkan.
Rumah Impian: Desain Modern dan Connected to Nature
Pasangan ini memulai pengerjaan rumah impian mereka yang telah lama direncanakan. Desain rumah tersebut menarik perhatian media karena mengusung konsep modern, canggih, dan fungsional, dengan penekanan pada koneksi dengan alam.
Dalam unggahan di media sosial, Rey Mbayang menyatakan bahwa rumah tersebut adalah “Tempat berteduhnya Dinda dan anak-anak,” menggarisbawahi bahwa proyek ini adalah bentuk komitmen jangka panjang untuk menciptakan lingkungan terbaik bagi keluarganya, terutama kedua putra mereka.
Perencanaan pembangunan rumah yang matang ini menjadi bukti bahwa image couple goals mereka tidak hanya sekadar gimmick, melainkan didukung oleh visi masa depan yang realistis dan terstruktur.
Pengembangan Bisnis Modest Fashion
Dinda juga terus menghidupkan kembali lini bisnis modest fashion miliknya, Dein Official. Setelah sempat vakum untuk fokus pada keluarga, brand yang didominasi oleh busana muslim simpel dan warna-warna pastel ini kembali aktif berkolaborasi, memperkuat posisinya sebagai ikon hijab modern.
Bisnis ini menjadi perwujudan dari personal branding Dinda yang kini menjadi inspirasi bagi banyak wanita muslimah muda di Indonesia.
Respons Cerdas terhadap Kontroversi Media Sosial
Sepanjang perjalanannya, Dinda Hauw dan Rey Mbayang tak pernah luput dari cibiran netizen, mulai dari gaya bermesraan yang disebut lebay hingga isu operasi hidung yang menimpa Rey Mbayang. Namun, Dinda menunjukkan kematangan emosi dalam merespons kritik.
Ia mengaku sudah kebal menghadapi orang nyinyir, memilih untuk hanya mengambil pelajaran spiritual dari setiap masalah.
Pasangan ini juga secara terbuka mengakui bahwa pernikahan mereka pernah retak dan jauh dari kata sempurna seperti yang terlihat di media sosial.
Pengakuan jujur ini justru disambut positif oleh publik, yang merasa relate dan menganggap Dinda dan Rey sebagai pasangan yang dewasa dan transparan.
Totalitas Dinda Hauw di tahun 2025, baik dalam menaklukkan peran film yang menantang, memperluas gurita bisnis dan properti, serta menghadapi sorotan publik dengan kedewasaan, menjadikannya salah satu figur selebriti yang tidak hanya populer, tetapi juga influencer yang memberikan inspirasi tentang keseimbangan karier dan rumah tangga.
Baca Juga:Tyrese Gibson, Karakter Roman Pearce yang Tak Pernah Kehilangan Humor di Fast & Furious















