InfoMalang – Program Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-126 kembali membawa kabar baik bagi masyarakat Desa Lebakharjo, Kecamatan Ampelgading, Kabupaten Malang. Anggota Kodim 0818/Malang-Batu turun langsung untuk melakukan rehabilitasi infrastruktur Perbaiki Jalan, salah satunya fokus pada perbaikan jalan desa yang sudah lama rusak.
Kegiatan ini mendapat apresiasi tinggi dari masyarakat setempat karena dua jalur vital di Dusun Sukomaju dan Dusun Krajan kini menjadi prioritas. Dengan semangat kebersamaan, TNI dan warga bergotong royong melaksanakan pembangunan secara bertahap.
Perbaiki Jalan dengan TMMD ke-126
Dalam keterangan resmi, Dandim 0818/Malang-Batu Letkol Czi Bayu Nugroho menjelaskan bahwa program TMMD tidak hanya mencakup drainase dan normalisasi sungai, tetapi juga menitikberatkan pada akses jalan. Perbaiki jalan menjadi salah satu wujud nyata kehadiran TNI dalam membantu roda perekonomian masyarakat desa.
Bayu menyebutkan, dua lokasi yang menjadi sasaran adalah Jalan Dusun Krajan dan Jalan Usaha Tani (JUT) di Dusun Sukomaju B. Kondisi jalan yang rusak parah membuat aktivitas warga, terutama petani, sering terkendala. Dengan adanya program ini, diharapkan hasil pertanian dapat lebih mudah terdistribusi.
Baca Juga:Wali Kota Malang Siap Kawal Santri Tempuh Jalur Hukum, Aksi Damai Himasal Jadi Sorotan Publik
Jalan Krajan Rampung Seratus Persen
Untuk jalur di Dusun Krajan, rehabilitasi dilakukan dengan pengaspalan sepanjang 500 meter. Jalan ini merupakan penghubung antar-dusun yang sebelumnya sering becek, licin, dan sulit dilalui kendaraan. Bahkan kendaraan roda dua kerap mengalami selip ketika musim hujan.
Sejak awal TMMD digelar pada 8 Oktober, pengerjaan langsung dikebut. Pada 11 Oktober, proyek perbaikan ini dinyatakan rampung seratus persen. Masyarakat pun menggelar tasyakuran sederhana sebagai ungkapan syukur. Perbaiki jalan di Krajan menjadi bukti nyata kolaborasi antara TNI dan warga.
Pengecoran Jalan Usaha Tani di Sukomaju B
Sementara itu, perhatian utama berikutnya diarahkan pada Jalan Usaha Tani di Dusun Sukomaju B. Jalan ini menjadi akses vital petani untuk mengangkut hasil panen. Kondisi sebelumnya sangat memprihatinkan, karena puluhan tahun tidak pernah mendapat sentuhan pembangunan.
Perbaiki jalan dilakukan dengan pengecoran sepanjang 220 meter, lebar 2,5 meter, dan ketebalan 25 sentimeter. Hingga 15 Oktober, progres pekerjaan sudah mencapai 50 persen. TNI bersama warga bahkan rela bekerja hingga malam hari untuk mempercepat penyelesaian.
Semangat Gotong Royong Masyarakat
Program TMMD selalu identik dengan keterlibatan masyarakat lokal. Di Lebakharjo, warga turun tangan secara aktif, mulai dari membantu tenaga kerja hingga menyediakan konsumsi. Perbaiki jalan menjadi lebih bermakna karena dilakukan dengan semangat gotong royong yang kental.
Menurut Bayu, kerja malam bukanlah alasan untuk berhenti. Justru dengan kolaborasi ini, lahirlah semangat kebersamaan yang semakin kuat antara TNI dan masyarakat. Ia menegaskan, pembangunan infrastruktur desa bukan sekadar proyek, tetapi juga pembangunan karakter sosial.
Dampak Ekonomi dari Infrastruktur
Jalan yang baik memiliki peran penting dalam peningkatan ekonomi. Sebelum adanya program TMMD, hasil panen warga sering terhambat karena akses jalan yang rusak. Dengan perbaiki jalan di Sukomaju dan Krajan, distribusi pertanian kini lebih lancar dan efisien.
Petani dapat mengangkut hasil pertanian mereka menggunakan kendaraan tanpa khawatir terjebak lumpur atau selip. Hal ini tentu akan meningkatkan daya jual produk dan memperluas akses pasar. Dengan begitu, kesejahteraan warga desa diharapkan semakin meningkat.
Kolaborasi TNI dan Warga Desa
Salah satu hal menarik dari program ini adalah bagaimana TNI tidak hanya hadir sebagai pelaksana, tetapi juga mitra masyarakat. Perbaiki jalan dilakukan bersama-sama, menciptakan ikatan sosial yang lebih erat. Warga merasa dihargai karena dilibatkan secara langsung dalam pembangunan desanya.
Banyak warga menilai bahwa kegiatan ini bukan sekadar memperbaiki fisik jalan, tetapi juga memperbaiki hubungan antarwarga yang sebelumnya jarang bekerja bersama. TMMD menjadi momentum penting dalam membangkitkan kembali nilai kebersamaan.
Percepatan Pembangunan Desa
Pemerintah daerah juga menaruh perhatian besar pada program TMMD ini. Pembangunan infrastruktur desa, terutama jalan, dianggap sebagai fondasi bagi pengembangan sektor lain, seperti pendidikan dan kesehatan. Perbaiki jalan akan mempermudah mobilitas siswa ke sekolah maupun warga ke pusat layanan kesehatan.
Dengan akses yang lebih baik, desa di wilayah perbatasan Kabupaten Malang dan Lumajang ini tidak lagi terisolasi. Potensi wisata alam yang dimiliki Lebakharjo juga diyakini akan lebih mudah dijangkau, sehingga dapat meningkatkan sektor pariwisata lokal.
Infrastruktur Sebagai Investasi Jangka Panjang
Keberhasilan program TMMD di Lebakharjo menjadi contoh bahwa pembangunan desa harus berorientasi pada manfaat jangka panjang. Perbaiki jalan yang dilakukan TNI tidak hanya menyelesaikan masalah sesaat, tetapi juga memberikan dampak berkelanjutan bagi perekonomian dan sosial masyarakat.
Warga berharap proyek ini bisa berlanjut pada tahun-tahun berikutnya dengan cakupan lebih luas. Mereka percaya bahwa dengan infrastruktur yang baik, potensi desa akan semakin berkembang.
Pekerjaan Dikebut Hingga Malam Hari
Semangat percepatan menjadi ciri khas dalam pelaksanaan TMMD. Tidak hanya bekerja di siang hari, anggota TNI bersama warga juga menuntaskan pekerjaan hingga malam. Lampu penerangan dipasang di lokasi pengecoran agar perbaikan tidak berhenti.
Bayu Nugroho menegaskan, perbaiki jalan di Lebakharjo adalah simbol pembangunan tanpa henti. Baginya, kerja keras tanpa mengenal waktu menunjukkan bahwa kebersamaan mampu melahirkan hasil luar biasa. Ia optimistis proyek di Sukomaju B akan segera rampung sesuai target.















