Infomalang – Kecelakaan tragis kembali terjadi di wilayah Kabupaten Malang. Pada Minggu dini hari (19 Oktober 2025) sekitar pukul 00.15 WIB, seorang pengendara motor asal Karangploso dilaporkan meninggal dunia di lokasi usai menabrak truk di Jalan Raya Losawi, Desa Tunjungtirto, Kecamatan Singosari.
Korban diketahui bernama Dio Wahyu Wijoyo (23), warga Desa Ngijo, Karangploso. Ia mengendarai sepeda motor Honda Beat N 3336 EEV dari arah barat menuju timur. Sesampainya di lokasi, motor korban berpindah ke jalur berlawanan dan menabrak bagian depan-samping kanan truk Mitsubishi N 8871 NJ yang dikemudikan oleh Asmariyo (45), warga Kabupaten Probolinggo.
Benturan keras menyebabkan korban mengalami luka berat di kepala dan meninggal dunia di tempat. Sementara itu, pengemudi truk dilaporkan selamat meski kendaraannya mengalami kerusakan pada bagian depan kanan.
Kronologi Kejadian Menurut Polisi
Kasatlantas Polres Malang, AKP Muhammad Alif Chelvin Arliska, menjelaskan bahwa tabrakan terjadi karena korban tiba-tiba berpindah jalur tanpa peringatan. “Motor korban bergerak dari barat ke timur, namun mendadak berbelok ke kanan dan masuk ke jalur kendaraan dari arah timur. Karena jarak sudah terlalu dekat, tabrakan tidak dapat dihindari,” ujar AKP Alif.
Setelah insiden terjadi, petugas Satlantas langsung menuju lokasi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Jenazah korban kemudian dievakuasi ke RSUD terdekat, sementara kendaraan yang terlibat diamankan sebagai barang bukti.
Dari hasil pemeriksaan awal, diketahui bahwa pengemudi truk tidak memiliki SIM, namun membawa STNK. Sedangkan korban memiliki SIM C, namun tidak membawa STNK saat kejadian. Polisi masih menyelidiki apakah ada unsur kelalaian dari kedua belah pihak.
Evakuasi dan Kondisi di Lokasi Kejadian
Setelah kecelakaan, jalur lalu lintas sempat tersendat sekitar 30 menit akibat proses evakuasi. Petugas kepolisian dibantu warga sekitar membersihkan puing motor yang berserakan di jalan agar arus kendaraan kembali normal.
Kecelakaan ini menambah daftar panjang insiden maut di jalur Singosari–Karangploso, yang dikenal padat kendaraan terutama pada malam hingga dini hari. Jalur tersebut sering menjadi lintasan truk bermuatan berat dan pengendara motor yang melaju dengan kecepatan tinggi.
Analisis Faktor Penyebab
Polisi belum menetapkan tersangka dalam kasus ini, namun dugaan sementara mengarah pada kelalaian pengendara motor. Perpindahan jalur secara mendadak diduga akibat kurangnya konsentrasi atau kelelahan.
Beberapa faktor yang berpotensi memicu kecelakaan antara lain:
-
Kurangnya kewaspadaan pengendara saat berpindah jalur.
-
Kondisi jalan yang minim penerangan pada malam hari.
-
Jarak pandang terbatas, terutama bagi kendaraan besar seperti truk.
-
Kurangnya pengawasan lalu lintas di jalur padat kendaraan berat.
Selain itu, fakta bahwa sopir truk tidak memiliki SIM menunjukkan lemahnya kesadaran hukum di kalangan pengemudi kendaraan besar. Hal ini menjadi perhatian serius karena truk dengan ukuran besar memerlukan keterampilan dan tanggung jawab lebih tinggi saat berkendara.
Baca Juga: Anak 12 Tahun Asal Gresik Hilang Sejak Agustus, Belum Ditemukan Hingga Kini
Seruan Keselamatan dan Edukasi Lalu Lintas
Kecelakaan ini menjadi pengingat bagi seluruh pengguna jalan di Kabupaten Malang dan sekitarnya agar lebih berhati-hati. Pengendara diimbau untuk memastikan kelengkapan surat-surat kendaraan, memeriksa kondisi fisik sebelum berkendara, serta menghindari mengemudi dalam keadaan mengantuk.
Polres Malang juga menegaskan akan meningkatkan patroli malam di jalur-jalur rawan, termasuk Singosari, Lawang, dan Karangploso. Sosialisasi keselamatan berlalu lintas akan kembali digencarkan melalui sekolah, komunitas motor, dan media sosial.
Keselamatan di jalan bukan hanya tanggung jawab polisi, tetapi juga kesadaran bersama masyarakat. Satu kesalahan kecil dapat berakibat fatal, sebagaimana terlihat pada tragedi dini hari tersebut.
Harapan dan Langkah Lanjutan
Pemerintah daerah diharapkan segera melakukan evaluasi terhadap kondisi jalan raya Singosari yang kerap menjadi lokasi kecelakaan. Penerangan jalan umum (PJU), marka jalan, serta rambu-rambu peringatan perlu diperbarui.
Selain itu, pelatihan berkendara aman (safety riding) perlu ditingkatkan, terutama bagi pengendara muda yang sering mengemudi di malam hari.
Kecelakaan ini seharusnya menjadi titik balik bagi semua pihak untuk memperkuat budaya tertib lalu lintas. Edukasi, penegakan hukum, dan infrastruktur yang memadai menjadi tiga pilar utama untuk menekan angka kecelakaan di Kabupaten Malang.
Baca Juga: Momen Pengantin Pria Mualaf Disuruh Ucapkan Dua Kalimat Syahadat, Responsnya Bikin Ngakak
Tragedi yang menewaskan Dio Wahyu Wijoyo ini meninggalkan duka mendalam bagi keluarga korban di Karangploso. Meski nyawa tak bisa kembali, kejadian ini diharapkan menjadi pelajaran berharga bagi masyarakat luas agar lebih disiplin di jalan raya.
Setiap perjalanan, sekecil apa pun jaraknya, mengandung risiko. Karena itu, penting bagi semua pengendara untuk menanamkan kesadaran bahwa keselamatan lebih utama daripada kecepatan.















