Infomalang – Di Kota Malang, Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinsos-P3AP2KB) mencatat adanya peningkatan signifikan pada jumlah laporan kekerasan sepanjang tahun 2025. Lonjakan ini menjadi perhatian serius pemerintah daerah sekaligus menjadi cermin bahwa masyarakat kini semakin berani bersuara dan melaporkan tindakan kekerasan yang terjadi di sekitar mereka.
Kenaikan laporan tersebut bukan semata menunjukkan meningkatnya jumlah kasus kekerasan, tetapi juga memperlihatkan hasil nyata dari upaya sosialisasi dan edukasi yang dilakukan Dinsos-P3AP2KB Kota Malang. Melalui berbagai program perlindungan dan kerja sama lintas sektor, pemerintah kota berusaha memastikan bahwa setiap laporan ditangani dengan cepat, tepat, dan berperspektif korban.
Dinsos Kota Malang Catat Peningkatan Laporan Kekerasan
Dinsos-P3AP2KB Kota Malang mencatat bahwa hingga bulan Oktober 2025, telah masuk sebanyak 165 laporan kekerasan terhadap perempuan dan anak melalui Unit Pelaksana Teknis Perlindungan Perempuan dan Anak (UPT PPA). Jumlah tersebut meningkat cukup tajam dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya mencatat sekitar 120 laporan. Jika dihitung secara persentase, terjadi kenaikan sekitar 37,5 persen dalam kurun waktu satu tahun.
Peningkatan ini memperlihatkan bahwa kesadaran masyarakat terhadap pentingnya melapor semakin tinggi. Masyarakat kini lebih memahami bahwa kekerasan, baik secara fisik maupun psikis, bukan hal yang bisa dibiarkan begitu saja. Dinsos-P3AP2KB Kota Malang menilai bahwa keberanian masyarakat untuk melapor merupakan salah satu bentuk keberhasilan dari upaya preventif yang selama ini dilakukan oleh pihak dinas.
Dinsos Dorong Masyarakat untuk Tidak Takut Melapor
Dinsos-P3AP2KB menilai bahwa peningkatan jumlah laporan justru menjadi sinyal positif. Hal ini menunjukkan bahwa para korban kini tidak lagi memilih diam, melainkan berani mencari perlindungan dan keadilan. Sosialisasi yang dilakukan oleh pihak Dinsos melalui berbagai kegiatan edukasi di sekolah, lingkungan masyarakat, hingga media sosial, berhasil membuka wawasan masyarakat tentang pentingnya peran pelaporan dalam menghentikan rantai kekerasan.
Selain itu, beberapa kasus yang dilaporkan juga merupakan kejadian lama yang baru diungkap oleh korban pada tahun ini. Kondisi ini memperlihatkan bahwa korban kini mulai memiliki rasa percaya diri dan keamanan untuk mengungkap pengalaman traumatis yang pernah mereka alami. Dinsos Kota Malang berharap tren positif ini dapat terus berlanjut agar setiap korban mendapat pendampingan yang layak.
Dinsos Temukan Faktor Ekonomi Sebagai Penyebab Dominan
Dalam sejumlah kasus yang ditangani, Dinsos-P3AP2KB Kota Malang menemukan bahwa faktor ekonomi masih menjadi penyebab dominan terjadinya kekerasan terhadap perempuan dan anak. Kondisi keuangan keluarga yang tidak stabil sering kali memicu tekanan emosional, pertengkaran, hingga berujung pada tindakan kekerasan. Selain faktor ekonomi, rendahnya pemahaman tentang kesetaraan gender dan pola asuh yang keliru juga menjadi pemicu utama.
Dinsos-P3AP2KB berkomitmen untuk tidak hanya menangani kasus yang sudah terjadi, tetapi juga melakukan pencegahan melalui program pemberdayaan ekonomi bagi perempuan. Dengan memberikan pelatihan keterampilan dan peluang usaha, diharapkan perempuan dapat lebih mandiri secara finansial sehingga tekanan ekonomi dalam rumah tangga dapat diminimalisir.
Baca juga: Kampus Universitas Brawijaya Selidiki Dugaan Pelecehan terhadap Mahasiswi
Dinsos Kolaborasi dengan Profesional untuk Tangani Kasus
Dinsos-P3AP2KB Kota Malang memastikan bahwa setiap laporan kekerasan tidak berhenti pada tahap administrasi semata. Setelah laporan diterima, pihak UPT PPA melakukan tindak lanjut dengan menggandeng para tenaga profesional seperti psikolog, konselor, dan pendamping sosial. Kolaborasi lintas profesi ini bertujuan agar penanganan korban dilakukan secara menyeluruh dan berfokus pada pemulihan mental maupun sosial.
Selain itu, juga bekerja sama dengan aparat penegak hukum jika ditemukan unsur pidana dalam suatu kasus. Langkah ini menjadi bagian dari komitmen Dinsos Kota Malang untuk memastikan bahwa pelaku kekerasan mendapatkan sanksi sesuai hukum yang berlaku, sementara korban memperoleh perlindungan dan keadilan.
Dinsos Tingkatkan Program Sosialisasi dan Edukasi Publik
Sebagai upaya preventif, meningkatkan program sosialisasi tentang pencegahan kekerasan di masyarakat. Edukasi dilakukan tidak hanya untuk perempuan dan anak, tetapi juga melibatkan laki-laki, keluarga, serta komunitas. Melalui pendekatan partisipatif, dinas berusaha membangun budaya saling menghormati dan menghargai antaranggota keluarga serta masyarakat.
Program edukasi ini juga menyasar lingkungan sekolah dan kampus, tempat di mana anak muda dapat belajar tentang pentingnya menghormati batas pribadi dan menghindari kekerasan dalam bentuk apa pun. Dengan pendekatan yang berkelanjutan, Dinsos Kota Malang berharap dapat menurunkan angka kekerasan secara signifikan dalam beberapa tahun ke depan.
Dinsos Dorong Kolaborasi Masyarakat dan Pemerintah
Dinsos-P3AP2KB menyadari bahwa penanganan kekerasan terhadap perempuan dan anak tidak bisa dilakukan sendiri. Oleh karena itu, dinas terus membangun sinergi dengan berbagai pihak, termasuk lembaga swadaya masyarakat, lembaga pendidikan, dan tokoh masyarakat. Kolaborasi ini penting untuk menciptakan sistem perlindungan yang lebih kuat dan responsif terhadap kebutuhan korban.
Dinas juga mengajak masyarakat untuk lebih aktif dalam memberikan dukungan kepada korban. Bentuk dukungan tidak selalu berupa bantuan materi, melainkan juga dengan mendengarkan, tidak menghakimi, serta membantu korban mengakses layanan yang tersedia. Dengan kerja sama yang erat antara pemerintah dan warga, diharapkan Kota Malang dapat menjadi lingkungan yang aman dan ramah bagi semua kalangan.
Dinsos Komitmen Wujudkan Kota Malang yang Aman dan Bebas Kekerasan
Peningkatan laporan kekerasan terhadap perempuan dan anak memang menunjukkan tantangan yang perlu diatasi bersama. Namun, di sisi lain, hal ini juga menandakan bahwa kesadaran masyarakat Kota Malang semakin meningkat. Dinsos-P3AP2KB Kota Malang berkomitmen untuk terus memperkuat layanan, memperluas jangkauan edukasi, dan memastikan setiap korban mendapatkan perlindungan yang adil dan manusiawi.
Dengan dukungan seluruh lapisan masyarakat, lembaga hukum, dan tenaga profesional, Kota Malang dapat bergerak menuju lingkungan yang bebas dari kekerasan. Harapannya, tren kenaikan laporan saat ini menjadi awal dari perubahan positif menuju masyarakat yang lebih peduli, berempati, dan berkeadilan bagi perempuan dan anak.
Baca juga: Kasus Narkoba di Kepanjen Terbongkar, Polisi Sita 21 Poket Sabu dan Telusuri Pemasok















