Breaking

Pohon Tumbang di Kota Malang, Satu Orang Terluka dan Sejumlah Kendaraan Rusak

Hujan deras disertai angin kencang yang melanda wilayah Kota Malang pada Jumat siang (24/10/2025) menimbulkan insiden pohon tumbang di Jalan Prof. Moch. Yamin, Kelurahan Sukoharjo, Kecamatan Klojen. Akibat kejadian tersebut, satu orang warga mengalami luka sedang dan harus mendapat perawatan intensif di Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Malang, Prayitno, menjelaskan bahwa peristiwa itu terjadi sekitar pukul 13.00 WIB. Pohon jenis trembesi dengan diameter sekitar 70 sentimeter dan panjang 10 meter tumbang akibat akar yang lapuk serta terpaan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai angin kencang.

“Pohon tumbang tepat di tepi jalan dan sempat menimpa sejumlah kendaraan yang melintas. Satu orang terluka dan sudah dilarikan ke rumah sakit. Kami juga mencatat beberapa kendaraan mengalami kerusakan dengan tingkat yang bervariasi,” ujar Prayitno saat dikonfirmasi, Jumat (24/10/2025).

Menurut Prayitno, dari hasil penelusuran petugas di lapangan, kejadian itu menyebabkan satu unit mobil mengalami rusak sedang, satu mobil lain rusak ringan, satu becak rusak sedang, serta satu sepeda motor mengalami kerusakan ringan. Seluruh kendaraan diketahui sedang melintas atau terparkir tidak jauh dari lokasi tumbangnya pohon.

“Saat kejadian, kondisi hujan disertai angin cukup kencang. Warga di sekitar lokasi langsung membantu mengevakuasi korban sebelum petugas tiba. Korban mengalami luka di bagian kepala dan tangan, dan saat ini masih dalam perawatan di RSSA Malang,” jelasnya.

Prayitno menambahkan, setelah menerima laporan dari masyarakat, Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) BPBD Kota Malang segera meneruskan informasi kepada Unit Reaksi Cepat (URC), Dinas Lingkungan Hidup (DLH), PLN, serta beberapa relawan kebencanaan untuk melakukan evakuasi dan penanganan darurat.

“Proses evakuasi berlangsung selama sekitar dua jam. Kami mulai bekerja sejak pukul 13.30 WIB dan baru selesai sekitar pukul 15.00 WIB. Setelah pohon berhasil dipotong dan diangkat, lalu lintas kembali normal,” tuturnya.

Selain menimpa kendaraan dan melukai warga, tumbangnya pohon trembesi tersebut juga mengakibatkan kabel listrik PLN dan kabel provider telekomunikasi di sekitar lokasi kendur. Kondisi itu berpotensi membahayakan pengguna jalan. Petugas PLN yang tiba di lokasi segera melakukan pemutusan sementara aliran listrik untuk mencegah risiko korsleting.

“Penanganan kabel dilakukan paralel dengan proses evakuasi pohon. Tim PLN memastikan jalur listrik di kawasan tersebut aman sebelum arus kembali dinyalakan,” ujar Prayitno.

Ia menambahkan, setelah penanganan selesai, BPBD juga melakukan assessment terhadap tingkat kerusakan serta potensi bahaya susulan di sekitar area kejadian. Berdasarkan hasil pemeriksaan awal, penyebab utama tumbangnya pohon diduga karena akar yang sudah rapuh akibat usia dan kondisi tanah yang jenuh air setelah hujan deras beberapa hari terakhir.

Baca Juga: Satpol PP Kota Malang Tindaklanjuti Aduan Masyarakat Adanya Pengemis Manusia Silver

Sebagai langkah antisipasi agar kejadian serupa tidak terulang, BPBD Kota Malang telah memberikan rekomendasi kepada Dinas Lingkungan Hidup untuk melakukan pemangkasan rutin terhadap pohon-pohon besar dan rimbun yang berada di sepanjang jalan protokol maupun kawasan padat lalu lintas.

“Kami mendorong agar dilakukan monitoring lebih intensif terhadap pohon tua, terutama yang sudah mati sebagian atau akarnya mulai lapuk. Apalagi sekarang sudah mulai sering turun hujan dengan intensitas tinggi disertai angin,” tegas Prayitno.

Selain itu, masyarakat juga diminta agar lebih waspada saat berada di luar rumah pada kondisi cuaca ekstrem. Warga disarankan untuk tidak berteduh di bawah pohon besar, baliho, atau tiang listrik, karena benda-benda tersebut rawan roboh saat diterpa angin kencang.

“Musim hujan baru akan memasuki puncaknya dalam beberapa minggu ke depan, jadi kewaspadaan masyarakat harus ditingkatkan. Kami imbau agar warga segera melapor ke BPBD jika melihat pohon miring atau retak di sekitar lingkungan,” ujarnya.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sebelumnya juga telah mengeluarkan peringatan dini terkait potensi hujan disertai petir dan angin kencang di wilayah Malang Raya dalam beberapa hari terakhir.

Fenomena ini berkaitan dengan meningkatnya aktivitas monsun Asia dan penguatan pola angin baratan di wilayah Jawa Timur.

Menurut Prayitno, cuaca ekstrem ini meningkatkan potensi bencana hidrometeorologi, seperti pohon tumbang, tanah longsor, hingga banjir genangan di beberapa titik rawan. Karena itu, koordinasi lintas instansi terus diperkuat untuk mempercepat respon jika terjadi insiden serupa.

“Kami sudah siagakan tim URC di lima kecamatan untuk mempercepat penanganan laporan warga. Semua peralatan evakuasi juga dalam kondisi siap digunakan, termasuk chainsaw, gergaji, dan alat berat ringan,” ujarnya.

Selain penanganan darurat, BPBD Kota Malang juga menekankan pentingnya edukasi kesiapsiagaan masyarakat menghadapi cuaca ekstrem. Melalui program “Kampung Tangguh Bencana”, BPBD berupaya melatih masyarakat agar lebih tanggap menghadapi potensi bencana di lingkungan masing-masing.

“Edukasi dan kecepatan tanggap darurat adalah kunci utama. Kami berharap warga tidak panik, tetap tenang, dan segera menghubungi call center BPBD jika terjadi kejadian serupa,” pungkas Prayitno.

Dengan selesainya proses evakuasi dan normalisasi arus lalu lintas, BPBD berharap kejadian pohon tumbang di Jalan Prof. Moch. Yamin menjadi evaluasi bersama bagi seluruh pihak agar lebih siap menghadapi dinamika cuaca ekstrem di musim penghujan 2025 ini.

Baca Juga: Clara Shinta Ungkap 52 Hari Pernikahan, Kini Rumorkan Akan Bercerai