Breaking

Baru Dilantik Jadi PPPK, Istrinya Langsung Diceraikan Suami, Kasus Ini Gegerkan Aceh Singkil

infomalang.com/ – Kabar mengejutkan datang dari Kabupaten Aceh Singkil, ketika seorang pegawai yang baru Dilantik Jadi PPPK mendadak menceraikan istrinya.Peristiwa ini membuat masyarakat setempat geger, terutama setelah video tangis sang istri viral di media sosial.Video berdurasi singkat itu memperlihatkan Fitri, sang istri, menangis pilu sambil menceritakan kisah pernikahannya yang kandas sesaat setelah suaminya resmi Dilantik Jadi PPPK.

Rekaman tersebut dengan cepat menyebar luas di berbagai platform, mengundang simpati publik dan kecaman terhadap tindakan sang suami.Banyak warganet menilai bahwa perbuatan itu mencoreng nama baik aparatur negara yang seharusnya menjadi teladan masyarakat.Komentar seperti “baru Dilantik Jadi PPPK, langsung tinggalkan istri dan anak-anaknya” membanjiri kolom komentar.

Menanggapi hal ini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Singkil melalui Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) bertindak cepat.Mereka memanggil oknum suami yang baru Dilantik Jadi PPPK tersebut untuk dimintai klarifikasi atas peristiwa viral ini.Pemanggilan dilakukan guna memastikan apakah tindakan itu masuk ranah pribadi atau melanggar etika sebagai aparatur sipil negara.

Pemkab Turun Tangan Klarifikasi Kasus Viral

Plt Asisten III Setdakab Aceh Singkil, Asmaruddin, membenarkan bahwa pemanggilan terhadap pegawai yang baru Dilantik Jadi PPPK telah dilakukan. Ia menegaskan langkah ini sebagai bentuk tanggung jawab pemerintah daerah dalam menjaga citra ASN di mata publik. “Benar, kami sudah memanggil yang bersangkutan untuk dimintai keterangan resmi,” ujar Asmaruddin.

Menurutnya, klarifikasi dilakukan secara hati-hati agar tidak menimbulkan kesalahpahaman atau fitnah. Pemkab juga memanggil Fitri, sang istri, serta perangkat desa tempat keduanya tinggal untuk menggali keterangan tambahan. Langkah ini penting agar kasus tidak melebar menjadi isu sosial yang merugikan semua pihak, terutama ASN yang baru Dilantik Jadi PPPK tersebut.

Pihak BKPSDM menegaskan bahwa setiap pegawai yang Dilantik Jadi PPPK wajib menjaga integritas dan etika, baik dalam kehidupan profesional maupun pribadi. Etika moral menjadi bagian penting dari tanggung jawab ASN karena mereka bekerja melayani publik.
“Kalau ada pelanggaran, tentu akan kami tindak sesuai aturan yang berlaku,” tambahnya.

Baca Juga:Viral! Ebel Spill Chat Luthfi dengan Selingkuhannya Sampai Berhubungan Badan?

Respons Publik dan Sorotan Media

Kasus ini menjadi bahan perbincangan hangat di berbagai platform media sosial. Warganet dari berbagai daerah menyoroti bagaimana seseorang bisa mengakhiri rumah tangganya sesaat setelah Dilantik Jadi PPPK. Sebagian publik bahkan mendesak Pemkab Aceh Singkil untuk memberikan sanksi moral agar kasus serupa tidak terulang.

Di sisi lain, sejumlah pihak meminta agar masyarakat menahan diri dan tidak langsung menghakimi.Sebab, belum tentu keputusan perceraian tersebut berkaitan langsung dengan statusnya yang baru Dilantik Jadi PPPK.
Namun demikian, kasus ini tetap menjadi peringatan bagi para pegawai ASN agar lebih berhati-hati menjaga perilaku di ruang publik.

Sosiolog dari Universitas Malikussaleh, Dr. Rahmad Yusni, menilai fenomena ini sebagai refleksi dari kurangnya kedewasaan emosional.“Kadang euforia setelah Dilantik Jadi PPPK membuat seseorang merasa lebih percaya diri, tapi di sisi lain menguji kestabilan moral,” ujarnya.Ia menambahkan, ASN harus mampu menyeimbangkan karier dan kehidupan keluarga agar tidak menimbulkan citra buruk terhadap instansi.

Pelajaran dan Tips Menghindari Hubungan Bermasalah

Kasus seorang suami yang menceraikan istrinya setelah Dilantik Jadi PPPK ini memberikan banyak pelajaran berharga.
Pertama, penting bagi pasangan untuk menjaga komunikasi dan komitmen, terutama ketika salah satu mulai meniti karier baru. Karier tidak boleh menjadi alasan untuk mengabaikan tanggung jawab dalam rumah tangga.

Kedua, kejujuran emosional perlu dijaga sejak awal hubungan.Seseorang yang Dilantik Jadi PPPK harus mampu menempatkan keberhasilan sebagai momentum bersyukur, bukan ajang meninggalkan pasangan. Mereka juga dituntut memiliki empati tinggi terhadap pasangan yang telah mendukung perjuangannya.

Ketiga, penting bagi masyarakat untuk berhati-hati terhadap pasangan yang menunjukkan perubahan sikap drastis setelah sukses.Terkadang, euforia keberhasilan bisa memicu kesombongan yang mengarah pada perpecahan. Untuk itu, calon pasangan perlu mengenal karakter seseorang sebelum memutuskan untuk menikah, agar tidak terjebak dalam kisah pahit seperti yang viral setelah Dilantik Jadi PPPK.

Sebagai penutup, kasus di Aceh Singkil ini diharapkan menjadi pengingat bagi semua pihak.ASN yang baru Dilantik Jadi PPPK hendaknya menjadikan jabatan sebagai amanah, bukan alat untuk menunjukkan status atau kekuasaan.Dengan kedewasaan moral dan tanggung jawab, kisah serupa tidak akan terulang, dan kepercayaan masyarakat terhadap ASN tetap terjaga.

Baca Juga:Usai Diselingkuhin Jule, Na Daehoon Tulis Pesan Menyentuh Untuk Anak-Anaknya