InfoMalang – Tersumbat Sampah di saluran air kembali menyebabkan bencana di Kabupaten Malang. Hujan deras yang mengguyur pada Selasa (28/10/2025) sore hingga malam mem jjjjj./buat salah satu ruas Jalan Imam Bonjol, Desa Ardimulyo, Kecamatan Singosari, ambles cukup parah. Jalan penghubung antara Desa Ardimulyo dan Desa Toyomarto itu mengalami kerusakan sepanjang empat meter dan kini diberlakukan sistem buka tutup.
Peristiwa amblesnya jalan ini diduga kuat terjadi akibat saluran air di bawah jalan yang tersumbat. Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik (BPBD) Kabupaten Malang, Sadono Irawan, menyebut faktor Sampah sebagai penyebab utama. “Air tidak bisa mengalir karena ada tumpukan sampah di bawah plat duiker. Tekanan air meningkat dan akhirnya membuat tanah di sekitarnya jebol,” ujar Sadono.
Kronologi Awal Tersumbat Sampah di Saluran Ardimulyo
Tersumbat Sampah diketahui sejak sore hari ketika hujan mengguyur wilayah Singosari dengan intensitas tinggi. Sekitar pukul 16.00, warga mendengar suara gemuruh di dekat saluran air. Tak lama kemudian, bagian jalan yang berada di atas plat beton ambruk. Lubang yang muncul memiliki lebar satu meter dengan kedalaman serupa, membuat arus lalu lintas lumpuh seketika.
Sadono Irawan menjelaskan, pihak BPBD baru menerima laporan resmi sekitar pukul 17.00 dan langsung menuju lokasi. Penanganan awal dilakukan pada pukul 18.00, namun hujan deras membuat evakuasi berjalan lambat. “Hingga pukul 21.00 kami masih melakukan penanganan di lokasi meskipun hujan belum reda,” tuturnya.
Baca Juga:Ayah Jerome Polin, Marojahan Sintong Sijabat, Meninggal Dunia di Usia 58 Tahun
Dampak Mobilitas Akibat Tersumbat Sampah
Akibat Tersumbat Sampah tersebut, akses utama antar-desa lumpuh total. Jalan yang ambles tak bisa dilewati kendaraan roda empat maupun truk. Warga akhirnya menggunakan jalur alternatif melalui Dusun Ngujung, Desa Toyomarto, dengan jarak tempuh tambahan sekitar 1,5 kilometer. Jalur itu kini menjadi rute utama sementara sampai perbaikan selesai.
Untuk menghindari kecelakaan, petugas memasang garis pengaman dan papan peringatan di sekitar lubang. Pihak BPBD juga menempatkan petugas berjaga untuk memastikan tidak ada kendaraan berat yang nekat melintas di area Tersumbat Sampah tersebut.
Upaya Penanganan Darurat BPBD Kabupaten Malang
Dalam menangani dampak Tersumbat Sampah ini, BPBD memasang plat beton sementara agar kendaraan roda dua tetap bisa melintas. Langkah itu bersifat darurat hingga Dinas Pekerjaan Umum dan Bina Marga (DPUBM) turun tangan melakukan perbaikan permanen.
BPBD juga berkoordinasi dengan DPUBM untuk menambah kedalaman dasar sungai di bawah jalan agar aliran air lebih lancar. “Kami ingin memastikan kasus serupa akibat Tersumbat Sampah tidak terulang. Jadi, perbaikan struktur saluran air akan menjadi prioritas,” jelas Sadono.
Peran Curah Hujan Tinggi terhadap Amblesnya Jalan
Hujan deras menjadi faktor pemicu yang memperparah dampak Sampah di Ardimulyo. Air hujan yang menggenang di atas permukaan jalan tidak dapat mengalir karena tersumbatnya saluran. Tekanan air yang menumpuk akhirnya merusak fondasi di bawah plat beton.
Fenomena ini menunjukkan betapa pentingnya sistem drainase yang bersih dari Tersumbat Sampah. Dalam kasus ini, tumpukan plastik, daun, dan limbah rumah tangga ditemukan menutupi mulut gorong-gorong. Jika tidak segera dibersihkan, tekanan air berpotensi memperluas kerusakan jalan.
Tanggapan Warga terhadap Kasus Tersumbat Sampah
Banyak warga sekitar mengaku sudah lama mengeluhkan kondisi saluran air yang sering mampet. Namun, baru setelah amblesnya jalan ini perhatian serius muncul. “Kami sering bersih-bersih tapi sampah kiriman dari atas desa sering menumpuk lagi,” ujar Slamet, warga RT 03/RW 02 Ardimulyo.
Ia menilai kejadian Tersumbat Sampah seharusnya bisa dicegah bila ada program rutin pembersihan saluran air. Warga berharap pemerintah desa dan dinas terkait melakukan normalisasi sungai secara berkala agar tidak lagi menimbulkan kerusakan infrastruktur.
Koordinasi Antarlembaga Usai Tersumbat Sampah
Untuk mengatasi masalah Sampah di wilayah tersebut, BPBD, DPUBM, dan pemerintah desa kini tengah menyusun rencana perbaikan jangka panjang. Salah satunya adalah memperlebar jalur drainase serta memasang saringan besi pada mulut saluran agar sampah tidak masuk ke bawah jalan.
Selain itu, Camat Singosari juga meminta masyarakat lebih aktif dalam kegiatan kerja bakti. Ia menegaskan bahwa kasus Tersumbat Sampah bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga kesadaran kolektif warga dalam menjaga kebersihan lingkungan.
Potensi Kerusakan Lanjutan Akibat Tersumbat Sampah
Jika tidak segera ditangani, Tersumbat Sampah di Ardimulyo berpotensi menimbulkan kerusakan yang lebih luas. Air yang tidak mengalir dengan lancar bisa menyebabkan erosi di bawah jalan serta memperbesar retakan di sisi saluran. Petugas khawatir, hujan dengan intensitas tinggi berikutnya dapat memperdalam lubang hingga menembus ke pemukiman.
BPBD berencana menambah bronjong dan lapisan beton baru agar struktur jalan lebih kuat. Langkah antisipasi ini penting untuk mencegah Tersumbat Sampah mengganggu aktivitas warga di musim hujan mendatang.
Evaluasi Infrastruktur Pasca Tersumbat Sampah
Pemerintah Kabupaten Malang kini melakukan evaluasi besar-besaran terhadap kondisi infrastruktur, khususnya yang berada di atas saluran air. Buntut dari Tersumbat Sampah di Ardimulyo menjadi pelajaran penting agar setiap proyek jalan memperhatikan sistem drainase yang memadai.
DPUBM juga menyiapkan inspeksi berkala di 10 kecamatan rawan banjir. Setiap temuan Sampah akan langsung ditangani melalui unit reaksi cepat agar kejadian seperti di Ardimulyo tidak berulang.
Edukasi Masyarakat untuk Mencegah Tersumbat Sampah
Pemerintah desa kini menggalakkan edukasi kepada masyarakat tentang bahaya Tersumbat Sampah terhadap keselamatan lingkungan. Melalui kegiatan gotong royong, warga diimbau tidak membuang sampah ke sungai atau selokan. Selain itu, kelompok karang taruna dilibatkan untuk patroli lingkungan setiap akhir pekan.
Dengan kesadaran bersama, warga berharap sistem drainase bisa kembali berfungsi normal dan kasus jalan ambles akibat Tersumbat Sampah tidak lagi terjadi di masa depan.















