Breaking

Kota Malang Resmi Diakui UNESCO sebagai Pusat Kreativitas Media Arts Dunia

infomalang – Sebuah tonggak sejarah baru dicapai oleh Indonesia di kancah internasional. Pada perayaan World Cities Day 2025 yang diselenggarakan di markas besar UNESCO di Paris, Prancis, tanggal 30 Oktober 2025, secara resmi diumumkan bahwa Kota Malang ditetapkan sebagai Kota Kreatif Dunia (Creative City) dalam kategori Media Arts.

Pengakuan bergengsi ini menempatkan Malang sebagai satu-satunya kota di Indonesia yang berhasil masuk ke dalam daftar UNESCO Creative Cities Network (UCCN) pada tahun ini untuk kategori Media Arts.

Prestasi ini menempatkan Malang sejajar dengan kota-kota global yang telah lama diakui kekuatan inovasi dan seni digitalnya, seperti Changsha (Tiongkok) dan Gwangju (Korea Selatan).

Penetapan ini menjadi bukti nyata bahwa potensi kreatif masyarakat Malang, yang didukung oleh ekosistem pendidikan tinggi yang kuat, di bidang seni digital, animasi, pengembangan game, hingga teknologi interaktif, telah diakui dan diukur dengan standar global.

Prestasi ini bukan hanya sebatas kebanggaan, tetapi juga tanggung jawab besar bagi Kota Malang untuk menjaga dan mengembangkan predikat tersebut secara berkelanjutan.

Penilaian UNESCO: Kekuatan Kolaborasi Lintas Sektor

Direktur Jenderal UNESCO dalam pernyataannya menyebutkan bahwa Kota Malang dinilai memiliki kapasitas yang sangat kuat dan berkelanjutan dalam pengembangan media arts.

Media arts yang dimaksud oleh UNESCO mencakup spektrum luas, termasuk seni digital (digital art), desain interaktif, pengembangan perangkat lunak kreatif (game dan aplikasi), animasi, hingga digital storytelling dan instalasi publik berbasis teknologi.

UNESCO mengidentifikasi beberapa indikator kunci yang membuat Malang unggul dan layak bergabung dalam jaringan UCCN:

  1. Ekosistem Pendidikan Tinggi: Kehadiran puluhan institusi pendidikan tinggi, termasuk universitas besar, yang memiliki fokus studi kuat pada seni, desain, teknologi informasi, dan ilmu komunikasi. Sektor akademisi ini berfungsi sebagai pemasok utama talenta dan inovasi.
  2. Kolaborasi Quadruple Helix: Keunggulan Malang terletak pada mekanisme kolaborasi yang sangat aktif dan terstruktur antara empat pilar utama: Akademisi (Universitas dan politeknik), Pelaku Industri Kreatif (start-up teknologi, studio animasi), Pemerintah (Pemkot Malang), dan Komunitas Seni-Teknologi (komunitas game developer, desainer, dan seniman digital).
  3. Adaptabilitas Teknologi: Malang dinilai sebagai kota yang adaptif terhadap perkembangan teknologi dan mampu mengintegrasikan inovasi digital ke dalam ekspresi seni dan solusi publik.
  4. Infrastruktur Digital Pendukung: Ketersediaan infrastruktur dan ruang-ruang publik yang mendukung kreativitas digital, seperti co-working spaces dan pusat-pusat inkubasi bisnis kreatif.

Baca Juga: Momen Haru Guru SLB Ini di Yogyakarta Ajak Murid Belajar di Luar Kelas

Peluang Global dan Dampak Nyata bagi Industri Kreatif Lokal

Bergabungnya Kota Malang ke dalam jaringan UNESCO Creative Cities Network (UCCN) memberikan manfaat strategis yang tak ternilai. UCCN adalah platform global yang menghubungkan 300 lebih kota di seluruh dunia, yang berkomitmen menjadikan kreativitas sebagai faktor strategis pembangunan perkotaan yang berkelanjutan.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Malang menyebut bahwa pengakuan ini membuka pintu lebar-lebar bagi kolaborasi internasional:

  • Program Pertukaran dan Residensi: Malang kini memiliki kesempatan luas untuk menjalin kerja sama dengan kota-kota kreatif UNESCO lainnya, seperti pertukaran seniman (artist residency program) dan pertukaran pelajar/peneliti di bidang media arts.
  • Akses Pasar dan Investasi: Pelaku industri kreatif di Malang akan memperoleh akses lebih luas terhadap pasar internasional, peluang co-production, dan potensi investasi baru di bidang teknologi dan seni digital. Hal ini diyakini dapat mendorong lahirnya talenta-talenta baru yang mampu bersaing di kancah global.
  • Penyelenggaraan Festival Internasional: Malang dapat menjadi tuan rumah festival, workshop, dan konferensi internasional di bidang media arts, yang akan meningkatkan visibilitas global dan menarik kunjungan internasional.

“Pengakuan UNESCO ini akan menjadi momentum penting untuk memperkuat posisi Malang sebagai pusat inovasi kreatif nasional. Kota Malang akan menjadi magnet bagi para seniman, desainer, dan pelaku industri kreatif dunia untuk datang dan berkolaborasi,” ujarnya penuh optimisme.

Dorongan Kuat untuk Ekonomi dan Pariwisata Kreatif

Status sebagai Kota Kreatif Dunia membawa dampak positif yang substansial bagi pertumbuhan ekonomi kreatif dan sektor pariwisata Malang.

  1. Pertumbuhan Ekonomi Kreatif: Sektor media arts dan teknologi kreatif diperkirakan akan mengalami lonjakan pertumbuhan. Peningkatan investasi, permintaan produk digital, dan ekspor jasa kreatif akan meningkatkan lapangan kerja bagi generasi muda lulusan universitas dan politeknik di Malang.
  2. Pariwisata Kreatif (Creative Tourism): Sektor pariwisata akan mendapatkan nilai tambah (added value) melalui pengembangan creative tourism. Wisatawan, baik domestik maupun mancanegara, yang tertarik pada seni, desain, dan teknologi akan didorong untuk mengunjungi Malang. Festival seni digital, pameran interaktif, dan program pertukaran budaya yang diselenggarakan rutin akan menjadi daya tarik baru.
  3. Pembangunan Infrastruktur Inklusif: Dana dari pusat dan potensi bantuan internasional dapat diarahkan untuk membangun atau meningkatkan infrastruktur kreatif yang inklusif, memastikan bahwa semua lapisan masyarakat dapat mengakses dan berpartisipasi dalam ekosistem kreatif.

Tantangan Keberlanjutan dan Komitmen Edukasi

Meskipun pengakuan UNESCO ini adalah prestasi puncak, tantangan sesungguhnya adalah menjaga keberlanjutan predikat sebagai kota kreatif dunia. Pemerintah daerah bersama komunitas kreatif dan perguruan tinggi berkomitmen untuk memperkuat edukasi dan inovasi berkelanjutan:

  • Pembaruan Kurikulum: Beberapa universitas dan SMK di Malang telah menyiapkan program kolaboratif untuk mendorong riset dan inovasi di bidang media arts, memastikan kurikulum selalu relevan dengan tren teknologi global.
  • Penguatan Hak Kekayaan Intelektual (HKI): Perlindungan terhadap karya-karya media arts lokal akan ditingkatkan untuk menjamin kesejahteraan dan keberlanjutan talenta kreatif.
  • Inklusi Komunitas: Memastikan bahwa program kreativitas tidak hanya terpusat di kawasan akademik, tetapi menjangkau komunitas di tingkat akar rumput (grassroots) untuk memastikan pertumbuhan yang inklusif.

Penetapan Kota Malang sebagai Kota Kreatif Dunia bidang Media Arts oleh UNESCO adalah tonggak sejarah baru yang menegaskan bahwa potensi lokal, didukung oleh sinergi quadruple helix dan semangat inovasi, mampu menembus batas global. Malang kini menuju kota kreatif global yang berdaya saing tinggi dan berkelanjutan.

Baca Juga: BKPSDM Kota Malang Umumkan Enam Peserta PPPK Tahap II Tidak Lulus Setelah Verifikasi Ulang Berkas