infomalang – Bencana angin puting beliung yang menerjang Dusun Krajan, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang, Jawa Timur, telah meninggalkan kerusakan signifikan, memicu kebutuhan mendesak akan rehabilitasi permukiman warga.
Merespons kondisi darurat ini, Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus dengan sigap menyalurkan bantuan material bangunan, menegaskan perannya sebagai perusahaan energi nasional yang peduli terhadap ketahanan sosial masyarakat.
Aksi cepat tanggap ini berfokus pada pemulihan delapan rumah yang dikategorikan rusak berat dan tidak layak huni, menjadi contoh nyata sinergi antara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan pemerintah daerah dalam penanggulangan pascabencana.
Peristiwa nahas yang terjadi beberapa waktu lalu ini menempatkan masyarakat Dusun Krajan dalam kondisi kesulitan, di mana puluhan rumah terdampak dan membutuhkan perbaikan segera.
Kehadiran Pertamina dengan bantuan material vital bertujuan untuk mempercepat proses rehabilitasi, memungkinkan keluarga yang terdampak untuk segera kembali menempati rumah yang aman dan layak huni.
Analisis Kebutuhan Darurat dan Besaran Bantuan
Tim Pertamina bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang melakukan asesmen cepat di lokasi bencana untuk mengidentifikasi kebutuhan paling mendesak.
Dari total 82 rumah yang mengalami kerusakan ringan hingga sedang, fokus utama diberikan kepada delapan rumah yang mengalami kerusakan struktural terparah.
Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus mengalokasikan bantuan material bangunan dengan total nilai mencapai Rp105 juta. Bantuan ini disesuaikan dengan kebutuhan konstruksi kritis, meliputi:
- Asbes dan Genteng: Untuk penggantian atap yang terbang atau rusak parah.
- Kayu dan Balok Penyangga: Untuk perbaikan struktur rangka atap dan dinding yang ambruk.
- Semen: Untuk perbaikan pondasi dan dinding penahan.
Ahad Rahedi, Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus, menjelaskan bahwa keputusan menyalurkan bantuan dalam bentuk material didasarkan pada pertimbangan efisiensi dan kebutuhan real-time warga.
“Dalam situasi pascabencana, kecepatan mendapatkan material adalah kunci. Kami berharap bantuan ini dapat langsung digunakan oleh masyarakat untuk memulai pembangunan,” tegas Ahad.
Strategi Pemulihan Komprehensif dan Sinergi Komunitas
Komitmen Pertamina dalam program ini tidak berhenti pada penyaluran dana. Perusahaan mendorong model pemulihan yang berbasis komunitas, mengandalkan semangat gotong royong yang menjadi ciri khas masyarakat Indonesia.
Ahad Rahedi menyoroti bahwa sinergi antara tiga elemen—perusahaan (pemberi bantuan), pemerintah daerah (koordinator), dan masyarakat (pelaksana)—adalah kunci pemulihan yang berhasil dan berkelanjutan.
Dengan material dari Pertamina, warga setempat, dibantu oleh perangkat desa dan relawan, dapat segera menggelar kerja bakti massal.
“Kami melihat semangat gotong royong di Dusun Krajan masih sangat kuat. Bantuan material ini adalah dukungan logistik, namun semangat kebersamaan masyarakatlah yang akan mempercepat rumah-rumah ini berdiri kembali. Ini adalah bentuk nyata ketahanan sosial yang harus kita dukung,” tambah Ahad Rahedi.
Baca Juga: Pemkot Malang Gelar Kegiatan Cipta Menu Sehat untuk Balita dan Ibu Hamil
Apresiasi Pemerintah Daerah dan Testimoni Warga
Dukungan Pertamina mendapat apresiasi tinggi dari Pemerintah Kabupaten Malang. Kepala Dusun Krajan, Budiono, yang menyaksikan langsung dampak kerusakan, mengungkapkan rasa terima kasihnya.
“Kami sangat bersyukur atas respons cepat dari Pertamina. Bantuan material bangunan ini adalah kebutuhan yang paling mendesak bagi warga kami. Delapan rumah benar-benar rusak berat, ambruk total. Meski terjadi kerusakan besar, Alhamdulillah tidak ada korban jiwa,” tutur Budiono. Ia menambahkan bahwa kepastian bantuan material telah memotivasi warga untuk segera membersihkan puing-puing dan memulai rekonstruksi.
Peran CSR Pertamina dalam Menjaga Ketahanan Sosial
Program rehabilitasi rumah di Kabupaten Malang ini merupakan bagian integral dari komitmen Corporate Social Responsibility (CSR) Pertamina di bidang tanggap darurat bencana.
Sebagai BUMN yang beroperasi di seluruh Indonesia, Pertamina menyadari bahwa peran mereka melampaui penyediaan energi.
Fokus CSR Pertamina mencakup tiga pilar utama:
- Pilar Energi: Memastikan penyediaan energi tetap lancar pascabencana.
- Pilar Lingkungan: Berkontribusi pada restorasi lingkungan yang terdampak.
- Pilar Sosial dan Kebencanaan: Hadir secara langsung untuk membantu masyarakat dalam situasi krisis, baik melalui bantuan logistik, kesehatan, maupun rehabilitasi infrastruktur dasar.
Aksi di Malang ini menegaskan kembali komitmen Pertamina untuk menjaga ketahanan sosial masyarakat di sekitar wilayah operasinya.
Kehadiran perusahaan di saat-saat sulit menunjukkan bahwa Pertamina adalah mitra pembangunan sekaligus penjaga kesejahteraan sosial.
Proyeksi dan Harapan Pemulihan Berkelanjutan
Dengan penyaluran material senilai Rp105 juta dan sinergi antara Pertamina, BPBD, dan semangat kerja bakti warga, proses rehabilitasi di Dusun Krajan diharapkan dapat selesai dalam waktu yang relatif cepat.
Keberhasilan pemulihan ini akan menjadi model bagi penanggulangan bencana di daerah lain.
Harapan terbesar Pertamina adalah agar bantuan ini menjadi katalisator bagi pemulihan ekonomi dan sosial warga.
Setelah rumah-rumah terbangun kembali, fokus selanjutnya adalah memulihkan mata pencaharian dan psikologis warga.
Langkah ini menunjukkan bahwa dalam konteks BUMN, Pertamina tidak hanya berbicara tentang profitabilitas, tetapi juga tentang kontribusi nyata terhadap pembangunan nasional, terutama dalam menjaga sense of belonging dan ketahanan masyarakat terhadap ancaman bencana alam yang semakin sering terjadi.
Pertamina berkomitmen untuk terus menyalurkan bantuan di berbagai sektor, menegaskan bahwa kehadiran mereka adalah untuk Indonesia.
Baca Juga: Balap Liar di Jalan Veteran Tak Hanya Sepeda Motor, Ternyata Ada Mobil Juga















