infomalang – Kabar gembira datang dari sektor industri pengolahan Kabupaten Malang, Jawa Timur, seiring dengan keberhasilan produk wood charcoal atau arang kayu Malang menembus pasar ekspor ke Qatar.
Ekspor perdana ini bukan hanya sekadar pencapaian transaksional, tetapi juga penegasan bahwa UMKM lokal memiliki kapasitas dan kualitas untuk bersaing di kancah internasional.
Keberhasilan ini dipandang sebagai hasil sinergi erat antara pelaku usaha, pemerintah daerah, dan instansi kepabeanan yang berkomitmen mendorong ekspor produk hijau (green economy).
Pelepasan ekspor perdana yang dilakukan oleh PT Dhana Dharma Nusantara menjadi showcase bagi potensi sumber daya alam Indonesia, khususnya arang kayu yang diolah secara efisien dan berkelanjutan.
Dengan nilai ekspor awal yang menjadi pemantik semangat, keberhasilan ini diharapkan membuka jalan bagi UMKM lain di Malang Raya untuk mengikuti jejak serupa, memperkuat devisa negara, dan menciptakan stabilitas ekonomi lokal.
Detail Ekspor Perdana dan Angka Signifikan
Ekspor perdana arang kayu Malang ini dilepas secara resmi pada hari Kamis, 6 November 2025, bertempat di kawasan Jalan Jalibar, Kepanjen, Kabupaten Malang. PT Dhana Dharma Nusantara, sebagai pelaku utama, mengirimkan dua kontainer berjenis hi cube 40 feet FCL (Full Container Load).
Meskipun nilai ekspor perdana tercatat 9.600 dolar AS, angka ini melambangkan keberhasilan dalam melewati serangkaian proses sertifikasi dan penyesuaian standar kualitas yang ketat, sesuai dengan permintaan pasar Timur Tengah.
Kuantitas volume dua kontainer penuh menunjukkan kesiapan logistik dan produksi yang matang dari UMKM tersebut.
Johan Pandores, Kepala Kantor Bea Cukai Malang, dalam keterangannya menegaskan peran penting lembaga yang dipimpinnya. Ia menyatakan bahwa keberhasilan ini merupakan implementasi nyata dari fungsi Bea Cukai sebagai Industrial Assistance yang proaktif.
Program bantuan ini mencakup pendampingan teknis, konsultasi kepabeanan, hingga penyederhanaan prosedur ekspor bagi pelaku usaha kecil dan menengah.
“Ekspor arang kayu Malang ini adalah tonggak penting. Ini bukan akhir, tetapi awal dari ekspansi yang lebih besar. Kami berkomitmen penuh untuk terus berkolaborasi dengan dunia usaha di Malang Raya agar semakin banyak produk lokal yang mampu menembus pasar global dan, yang terpenting, membawa devisa kembali ke daerah,” ujar Johan Pandores.
Sinergi Triple Helix Dukung Daya Saing Komoditas
Keberhasilan ekspor arang kayu ini merupakan produk dari sinergi yang harmonis antara tiga pilar utama: Pemerintah Daerah (Disperindag), Instansi Vertikal (Bea Cukai), dan Pelaku Industri (UMKM).
Nurfuad Fauzi, Kepala Disperindag Kabupaten Malang, menjelaskan bahwa Pemda mendukung penuh peningkatan kapasitas produksi UMKM, termasuk fasilitasi pelatihan dan informasi pasar.
Menurut Nurfuad, PT Dhana Dharma Nusantara adalah bukti bahwa dengan pendampingan yang tepat, UMKM mampu memenuhi standar kualitas internasional, yang seringkali menjadi hambatan utama bagi pelaku usaha kecil.
Baca Juga: Langkah Cepat TPID Malang Antisipasi Kenaikan Harga di Pasar Tradisional
Sementara itu, Elok Syafirda, Ketua Tim Pengembangan Ekspor Disperindag Provinsi Jawa Timur, memberikan perspektif pasar.
Elok menekankan bahwa permintaan terhadap arang kayu Malang di Qatar dan kawasan Timur Tengah sangat menjanjikan karena memiliki karakteristik unik yang dicari pasar, yaitu pembakaran yang efisien, asap minimal, dan terbuat dari bahan baku kayu lokal yang berkualitas tinggi.
Kualitas tinggi ini menjadi krusial di pasar Timur Tengah, di mana arang kayu banyak digunakan tidak hanya untuk memasak (barbeque) tetapi juga untuk keperluan penghangat atau konsumsi tradisional.
Komitmen Green Economy dan Keberlanjutan Produksi
Salah satu poin penting yang diangkat dalam ekspor perdana ini adalah komitmen terhadap keberlanjutan atau green economy. PT Dhana Dharma Nusantara memastikan bahwa proses pengolahan arang kayu Malang dilakukan dengan prinsip efisien energi dan tidak merusak lingkungan secara berlebihan.
- Penggunaan Bahan Baku Bertanggung Jawab: Memastikan bahan baku kayu berasal dari sumber yang legal dan dikelola secara berkelanjutan, menghindari praktik penebangan liar.
- Proses Karbonisasi Efisien: Menggunakan teknologi yang meminimalkan emisi gas buang dan memanfaatkan panas secara optimal, sejalan dengan standar lingkungan global yang semakin ketat.
Langkah ini sejalan dengan visi global yang mendorong ekspor produk ramah lingkungan. Di pasar internasional, komitmen terhadap keberlanjutan tidak lagi menjadi pilihan, melainkan syarat mutlak.
Dengan memegang teguh prinsip ini, arang kayu Malang memiliki daya saing jangka panjang yang lebih kokoh dibandingkan produk serupa dari negara lain yang mengabaikan aspek lingkungan.
Peluang Besar Bagi UMKM Malang Raya
Keberhasilan ekspor ini diperkirakan akan memberikan dampak domino positif bagi UMKM di seluruh Malang Raya:
- Meningkatkan Penyerapan Tenaga Kerja: Peningkatan volume ekspor akan secara langsung meningkatkan kebutuhan produksi, menciptakan lapangan kerja baru di sektor pengolahan dan logistik lokal.
- Mendorong Permintaan Bahan Baku Lokal: Menumbuhkan permintaan terhadap bahan baku kayu dari petani dan pengepul lokal, yang secara langsung meningkatkan pendapatan masyarakat desa.
- Model Benchmarking: PT Dhana Dharma Nusantara dapat menjadi model benchmarking bagi UMKM lain yang ingin merambah pasar ekspor. Fasilitasi dari Bea Cukai dan Disperindag akan lebih mudah disalurkan kepada UMKM yang memiliki produk potensial serupa.
Pemerintah daerah berencana memperkuat program pelatihan, sertifikasi halal, dan sertifikasi keberlanjutan bagi UMKM komoditas unggulan lainnya, seperti kopi, buah-buahan olahan, dan kerajinan. Tujuannya adalah memastikan bahwa arang kayu Malang hanyalah permulaan dari gelombang ekspor produk lokal lainnya.
Ekspor perdana arang kayu Malang ke Qatar merupakan bukti nyata ketangguhan UMKM Indonesia dalam menghadapi tantangan pasar global.
Dengan sinergi yang kuat antara pemerintah, instansi, dan pelaku usaha, serta komitmen yang teguh terhadap kualitas dan keberlanjutan, masa depan arang kayu Malang sebagai komoditas ekspor menjanjikan dapat dipastikan akan terus cerah, menjadikan Malang salah satu pusat ekspor komoditas unggulan nasional.
Baca Juga: Fitur Terbaru GoPay Siap Permudah Transaksi Digital Masyarakat Malang















