Breaking

Hujan Lebat Sebabkan Rumah Warga Ambrol dan Plengsengan Sungai Jebol di Kota Malang

infomalang – Hujan lebat sebabkan bencana serius di Kota Malang, menambah daftar panjang insiden hidrometeorologi di wilayah tersebut.

Peristiwa paling parah terjadi di Kelurahan Samaan, Kecamatan Klojen, di mana sebuah rumah warga yang berdiri di tepi Sungai Brantas ambrol pada bagian belakang.

Keruntuhan ini terjadi bersamaan dengan jebolnya plengsengan penahan sungai, memicu kekhawatiran akan risiko longsor susulan di kawasan permukiman padat tersebut.

Kejadian yang berlangsung saat hujan deras ini menekankan kembali kerentanan rumah-rumah yang berlokasi di Daerah Aliran Sungai (DAS) terhadap cuaca ekstrem.

Kronologi Keruntuhan Rumah di Tepi Sungai

Peristiwa nahas ini bermula pada Rabu sore, sekitar pukul 15.00 WIB, ketika hujan lebat sebabkan curah hujan sangat tinggi mengguyur Kota Malang. Rumah milik Chatarina Suparni (80) di bibir Sungai Brantas tiba-tiba mengalami keruntuhan serius.

  • Area Terdampak: Bagian dapur, kamar mandi, teras belakang, dan sebagian atap rumah dilaporkan ambrol dan materialnya langsung jatuh ke aliran sungai.

  • Pemicu Utama: Kuat dugaan, keruntuhan dipicu oleh tekanan air sungai yang meningkat drastis serta kondisi tanah penopang yang sudah jenuh dan melemah akibat intensitas hujan yang tinggi.

Agustinus Yohanes, anak pemilik rumah, menjelaskan bahwa saat kejadian, seorang tukang bangunan sedang melakukan pengecoran lantai dapur.

Suara retakan keras terdengar dari arah belakang rumah, yang dalam hitungan detik disusul dengan keruntuhan total bagian belakang bangunan. Ia menyebut retakan lama di rumahnya membesar hingga 10 cm sebelum akhirnya ambruk.

Baca Juga: Pasutri Alami Luka Bakar Karena Awan Panas Erupsi Gunung Semeru Saat Melintas di Jembatan Gladak Perak

Pekerja Selamat, Plengsengan Ikut Jebol

Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut. Tukang bangunan yang sedang bekerja di dapur berhasil menyelamatkan diri sebelum keruntuhan terjadi, dan pemilik rumah yang berada di ruang tamu juga selamat tanpa luka.

Namun, sejumlah barang milik tukang, termasuk ponsel, dilaporkan hilang terbawa material bangunan ke sungai.

Bersamaan dengan ambrolnya rumah, plengsengan sungai yang menjadi penopang struktur pondasi rumah juga jebol.

Robohnya dinding penahan tanah ini memperparah kerusakan, menyebabkan material langsung jatuh ke dasar sungai dan membuat struktur bangunan di sekitarnya menjadi semakin tidak stabil.

Kondisi plengsengan yang jebol ini memerlukan penanganan cepat untuk mencegah erosi lebih lanjut yang dapat memicu longsor.

Respons BPBD dan Rekomendasi Mitigasi

Menanggapi bencana yang diakibatkan oleh hujan lebat sebabkan luapan air sungai ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Malang segera menerjunkan tim untuk melakukan asesmen di lokasi.

  • Tujuan Asesmen: Pemeriksaan awal dilakukan untuk mengukur tingkat kerusakan, menilai risiko susulan, dan menentukan rekomendasi penanganan struktural maupun evakuasi jangka panjang.

  • Tindakan Jangka Pendek: Pemilik rumah diimbau untuk sementara mengungsi ke rumah kerabat guna menghindari risiko longsor lanjutan, mengingat kondisi tanah yang sangat labil.

Kepala Pelaksana BPBD Kota Malang, Prayitno, menyatakan bahwa data hasil asesmen akan menjadi dasar penetapan langkah rehabilitasi, terutama penguatan plengsengan sungai.

Peristiwa ambrolnya rumah ini menjadi peringatan keras bagi Pemkot dan masyarakat mengenai kerentanan permukiman di tepi sungai dan urgensi penguatan struktur penahan erosi, terutama menjelang puncak musim hujan.

Baca Juga: Satpol PP Kota Malang Lakukan Penertiban PKL di Empat Titik Kota Malang