Breaking

Curah Hujan Tinggi Sebabkan Titik Rawan Longsor Muncul Lagi di Malang

infomalang – Intensitas curah hujan tinggi yang mengguyur Kota Malang selama beberapa jam pada Selasa siang memicu serangkaian bencana hidrometeorologi, menimbulkan kekhawatiran serius terkait potensi longsor susulan dan banjir mendadak.

Berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Malang, hujan deras yang berlangsung konsisten antara pukul 13.15 WIB hingga 16.00 WIB menyebabkan debit air meningkat drastis, melumpuhkan sistem drainase di sejumlah wilayah.

Kondisi darurat ini tidak hanya menyebabkan genangan parah di jalan-jalan utama, tetapi juga memicu turap ambrol dan tanah longsor di kawasan permukiman.

Banjir dan Pohon Tumbang Melanda Sejumlah Titik

Kawasan di empat kecamatan—Blimbing, Klojen, Sukun, dan Lowokwaru—dilaporkan terdampak banjir mendadak dengan tingkat kedalaman yang bervariasi. Luapan air terjadi dengan cepat, melanda jalan-jalan utama seperti Jalan Letjen Sutoyo, Jalan Veteran, EWS Candi, dan Jalan Bendungan Sutami.

  • Faktor Drainase: BPBD menyoroti bahwa sistem drainase di beberapa titik tidak mampu menahan tekanan air akibat curah hujan tinggi yang ekstrem, menyebabkan air meluap ke jalan dan permukiman warga.

  • Gangguan Akses: Bersamaan dengan banjir, angin kencang menyebabkan pohon tumbang di dua lokasi, yakni Jalan Trunojoyo dan Jalan Ijen. Petugas segera dikerahkan untuk membersihkan batang pohon guna mencegah kemacetan dan bahaya susulan.

Baca Juga: Ribuan Liter Air Bersih Dibagikan Polres Malang untuk Korban Longsor

Titik Rawan Longsor Kembali Aktif

Di tengah kondisi banjir, perhatian utama tertuju pada kemunculan titik rawan longsor dan ambrolnya struktur penahan tanah. BPBD mencatat kejadian turap sungai ambrol di kawasan Sukun Gang 7 RW 2. Struktur penahan tanah tersebut tidak mampu menahan tekanan air yang meningkat drastis.

Selain itu, tanah longsor juga dilaporkan terjadi di Jalan Kenanga Indah, Kecamatan Lowokwaru, di mana material tanah menutup sebagian area. Tim asesmen BPBD telah turun ke lokasi untuk menilai tingkat kerusakan dan potensi risiko lanjutan.

Imbauan BPBD dan Langkah Antisipatif

Melihat kondisi cuaca yang tidak menentu, BPBD Kota Malang mengimbau seluruh warga untuk meningkatkan kewaspadaan. Potensi bencana susulan, baik longsor maupun banjir, masih tinggi mengingat curah hujan tinggi diprediksi akan berlanjut.

BPBD juga menekankan pentingnya kerja sama warga dalam menjaga kebersihan saluran air di lingkungan masing-masing, sebab saluran yang tersumbat menjadi faktor utama yang memperburuk kondisi banjir.

Pemerintah Kota Malang tengah mendorong percepatan penanganan drainase dan sanitasi sebagai langkah mitigasi jangka panjang untuk meminimalkan dampak bencana hidrometeorologi.

Baca Juga: Tanah Longsor Terjang Dusun Situkung, Ratusan Warga Mengungsi