infomalang – Pemerintah Kota Malang mengambil langkah tegas dalam memastikan penyaluran bantuan pangan dari pemerintah pusat berjalan tepat sasaran, diterima oleh lebih dari 20.000 warga yang benar-benar membutuhkan.
Program ini merupakan bagian dari upaya Pemkot menjaga ketahanan pangan dan meringankan beban ekonomi masyarakat di tengah tekanan harga kebutuhan pokok.
Penyaluran bantuan dilakukan secara bertahap di berbagai kelurahan, dengan pengawasan ketat dari aparat kelurahan, Linmas, dan petugas keamanan lingkungan, untuk menjamin proses distribusi berjalan tertib dan transparan.
Fokus Jaga Ketahanan Pangan dan Daya Beli
Bantuan pangan yang disalurkan ini merupakan alokasi untuk periode Oktober hingga November 2025, menyasar sebanyak 20.932 warga penerima manfaat yang tersebar di seluruh wilayah Kota Malang.
Setiap keluarga penerima mendapatkan paket bantuan berupa total 20 kilogram beras dan empat liter minyak goreng.
Bantuan ini diharapkan dapat menjadi bantalan sosial yang efektif untuk menekan pengeluaran rumah tangga dan menjaga daya beli masyarakat berpenghasilan rendah.
Pemkot menilai, stabilitas harga pangan yang terjaga melalui bantuan ini sangat berpengaruh terhadap kondisi sosial dan ekonomi warga.
Baca Juga: Upaya BI dan TPID Malang Redam Kenaikan Harga Pangan Lewat Gelar Pangan Murah
Peran Kelurahan dan Jaminan Transparansi
Pemerintah kelurahan memegang peran sentral dalam kelancaran distribusi bantuan. Mereka bertanggung jawab memverifikasi data penerima manfaat secara cermat agar sesuai dengan kriteria yang ditetapkan, memastikan bantuan diterima oleh target yang tepat.
Pemkot Malang secara khusus menekankan pentingnya transparansi dalam penyaluran. Proses distribusi dilakukan secara terbuka dan dipantau ketat untuk mencegah potensi penyimpangan. Pemerintah juga membuka ruang aduan bagi warga jika ditemukan ketidaksesuaian dalam pendistribusian.
Program bantuan pangan ini merupakan hasil sinergi antara pemerintah pusat dan daerah, menegaskan komitmen Pemkot Malang untuk mendukung penuh kebijakan nasional di bidang ketahanan pangan.
Diharapkan, bantuan ini tidak hanya memberikan dampak jangka pendek, tetapi juga membantu masyarakat bertahan dan pulih secara ekonomi, sekaligus menjaga stabilitas sosial di tingkat lokal.















