Breaking

Kampus Negeri di Malang Kekurangan Dosen, Rasio Pengajar dan Mahasiswa Belum Ideal

Kampus Negeri di Malang Kekurangan Dosen, Rasio Pengajar dan Mahasiswa Belum Ideal

Beberapa kampus negeri di Kota Malang, seperti Universitas Negeri Malang (UM) dan Universitas Brawijaya (UB), mengalami kekurangan dosen. Meski belum dalam kategori darurat, beberapa fakultas masih memerlukan tambahan tenaga pengajar. Di salah satu fakultas, sekitar enam dosen pensiun setiap tahunnya, sementara rekrutmen dosen hanya menambah dua orang.

Galih, salah satu dosen di kampus negeri tersebut, mengakui bahwa kekurangan dosen menyebabkan dosen harus mengajar mata kuliah di luar bidangnya. Beban mengajar ideal mencakup 16 SKS per semester, namun beberapa dosen terpaksa mengajar hingga 33 SKS. Meskipun ada honor tambahan, beban yang dirasakan masih melebihi kompensasi yang diberikan.

Baca Juga : Jalur Utama Menuju Pronojiwo Lumajang Ditutup Saat Karnaval Kesemsem Dampit, Ini Alternatifnya

Upaya Rekrutmen dan Rasio Dosen

Untuk menjaga rasio dosen dan mahasiswa, UM dan UB berencana melakukan rekrutmen dosen baru. Pada awal tahun ini, UM telah membuka rekrutmen dosen tetap non-ASN, namun dari 72 formasi yang dibutuhkan, hanya 65 yang terisi. UB juga menghadapi masalah serupa dengan rasio dosen-murid yang belum ideal, membutuhkan tambahan sekitar 300 dosen.

Di UB, jumlah dosen saat ini mencapai 2.105 orang, sementara jumlah mahasiswa lebih dari 60 ribu. Berdasarkan standar Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BANPT), satu dosen idealnya mengampu 25 mahasiswa. Meski rasio dosen dan mahasiswa di UM masih tergolong ideal, kampus tetap membutuhkan tambahan dosen untuk program studi baru dan peningkatan kualitas pendidikan

Baca Juga : Kurir Paket COD di Kota Malang Ditendang Anak Customer, Protes Pembayaran Jadi Pemicu