Breaking

Paralayang Kota Malang Hadapi Kendala Pembiayaan Jelang Porprov Jatim 2025

Persiapan cabang olahraga paralayang Kota Malang untuk Porprov Jawa Timur 2025 terkendala masalah pembiayaan. Atlet paralayang kesulitan memenuhi kebutuhan akomodasi dan transportasi selama latihan. Menurut pelatih Samsul Hadi, anggaran Rp 20 ribu per sesi latihan tidak mencukupi untuk menutupi biaya operasional, termasuk transportasi menuju lokasi latihan di Kota Batu.

Selain itu, peralatan latihan yang dimiliki paralayang Kota Malang juga belum memadai. Dari empat parasut yang tersedia, dua di antaranya tidak bisa digunakan karena sudah usang dan ukurannya tidak sesuai standar kejuaraan. Dengan harga parasut yang berkisar antara Rp 10 juta hingga Rp 30 juta, pelatih berharap KONI Kota Malang segera mengatasi masalah ini agar proses latihan bisa berjalan maksimal.

Baca Juga : Tips Investasi Aman dari Ahli Investasi Berpengalaman

Harapan untuk Dukungan KONI Kota Malang

Samsul Hadi mengungkapkan bahwa kondisi ini membuat latihan para atlet tidak optimal. Mereka harus mengeluarkan biaya sendiri untuk transportasi dan akomodasi, sementara tuntutan untuk meraih medali tetap tinggi. Untuk itu, paralayang Kota Malang berharap adanya dukungan penuh dari KONI Kota Malang dalam menyediakan fasilitas dan peralatan yang diperlukan.

Saat ini, permohonan bantuan peralatan sudah diajukan kepada KONI Kota Malang. Hadi berharap masalah kekurangan peralatan dan pembiayaan ini segera terselesaikan, sehingga para atlet bisa fokus dalam latihan dan persiapan menghadapi Porprov Jatim 2025 tanpa harus memikirkan biaya tambahan.

Baca Juga : Wahyu Hidayat Selesaikan Eksekusi Bangunan di Exit Tol Madyopuro dalam Waktu Singkat