Breaking

Kabupaten Malang Siaga Banjir Bandang, 28 Kecamatan Berstatus Waspada

Kabupaten Malang kembali bersiap menghadapi ancaman banjir yang terjadi setiap tahun. Beberapa wilayah yang sering mengalami banjir bandang dan luapan air mendapat perhatian khusus. Di antaranya adalah Desa Mangliawan, Kecamatan Pakis; Desa Pujiharjo, Kecamatan Tirtoyudo; dan Desa Sitiarjo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang telah memetakan 28 kecamatan yang berpotensi mengalami banjir bandang. Selain itu, 18 wilayah di sekitar sungai juga dinyatakan rawan banjir luapan. Curah hujan yang tinggi serta topografi perbukitan menjadi penyebab utama risiko banjir di wilayah ini.

Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Malang, Zainuddin, menyebutkan ada delapan faktor utama penyebab banjir. Curah hujan ekstrem, kerusakan lingkungan, dan perubahan iklim memperburuk situasi. Deforestasi dan alih fungsi lahan juga mengurangi kemampuan tanah menyerap air, menyebabkan sungai meluap saat hujan deras.

Baca Juga : 10 Tips Efektif untuk Belajar Lebih Cepat dan Efisien

Upaya Pencegahan dan Pengurangan Risiko

Pemerintah Kabupaten Malang telah menyiapkan langkah-langkah untuk mengurangi risiko banjir. Tahun ini, Pemkab Malang mengalokasikan anggaran sebesar Rp 100 juta untuk mitigasi banjir di tiga kecamatan, yaitu Kepanjen, Pujon, dan Pakis. Di daerah tersebut, telah dibentuk Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) untuk mencegah bencana secara mandiri.

Sementara itu, dua alat pemantau banjir dipasang di Desa Pujiharjo, Tirtoyudo, dan Desa Sitiarjo, Sumbermanjing Wetan. Kedua desa ini dinilai sebagai daerah paling rawan banjir bandang. Upaya lain seperti normalisasi saluran air di 29 kecamatan juga terus dilakukan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Bina Marga (DPUBM) Kabupaten Malang untuk mengantisipasi bencana.

Baca Juga : 3 Kuliner Olahan Mie Terlezat di Malang, Dari Mie Bakar hingga Cwie Mie