Masjid Agung Batu, yang berdiri megah di pusat Kota Batu, memiliki sejarah yang cukup panjang dan menarik. Masjid ini bukan hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga menjadi saksi perkembangan Kota Batu dari waktu ke waktu. Letaknya yang strategis di alun-alun kota membuatnya menjadi pusat perhatian dan kebanggaan warga setempat.
1. Pembangunan Masjid Agung Batu
Masjid Agung Batu dibangun pada awal tahun 1960-an oleh warga Batu dengan tujuan menyediakan tempat ibadah yang representatif di tengah kota. Pada masa itu, Kota Batu belum berkembang pesat seperti sekarang, namun keinginan masyarakat untuk memiliki masjid yang megah sudah ada.
Proses pembangunan masjid ini memakan waktu bertahun-tahun hingga akhirnya rampung pada akhir 1970-an, dan hingga kini masjid ini terus mengalami renovasi.
Baca juga:
Rekomendasi Kafe dengan Photobooth di Kota Malang
2. Arsitektur dan Renovasi Masjid
Arsitektur Masjid Agung Batu awalnya bergaya tradisional dengan sentuhan ornamen Jawa yang kental. Namun, seiring berjalannya waktu, masjid ini mengalami beberapa kali renovasi untuk menambah daya tampung dan memperindah bangunannya.
Salah satu renovasi terbesar terjadi pada tahun 2000-an, di mana masjid ini direnovasi dengan menambahkan kubah besar dan menara tinggi yang menjadi ciri khas masjid modern.
3. Fungsi dan Peran Masjid di Masyarakat
Masjid Agung Batu tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tetapi juga menjadi pusat kegiatan sosial dan keagamaan bagi masyarakat Batu. Selain digunakan untuk shalat berjamaah, masjid ini juga menjadi tempat diselenggarakannya berbagai acara seperti pengajian, perayaan hari besar Islam, dan kegiatan sosial kemasyarakatan.
Kehadirannya di pusat Kota Batu menjadikannya tempat yang selalu ramai, terutama pada akhir pekan dan hari-hari besar.
Baca juga:
Menjelajahi Keindahan Coban Pelangi, Air Terjun Indah di Malang












