Breaking

Rel Kereta Pakisaji Memakan Korban: Tiga Nyawa Melayang Dalam Dua Hari

 

Kecelakaan maut terjadi berturut-turut di perlintasan kereta api Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang, dalam dua hari terakhir. Tiga orang kehilangan nyawa setelah tertabrak kereta api pada Sabtu (23/11) dan Minggu (24/11), salah satunya diduga merupakan kasus bunuh diri.

Kecelakaan Terakhir di Rel Desa Kebonagung

Pada Minggu pagi (24/11), motor Honda Vario yang dikendarai Romdoni (58) dan Bunari (66) tertabrak KA Matarmaja di perlintasan tanpa penjaga resmi di Jalan Soneta, Desa Kebonagung. “Motor korban tertabrak bagian depan tengah lokomotif hingga terpental 5 meter,” ujar Wahyu Bagus, saksi mata di lokasi kejadian. Keduanya meninggal di tempat akibat luka parah.

Perlintasan tersebut hanya dijaga oleh relawan tanpa palang pintu resmi, yang libur pada hari Minggu. Heri Mulyo, saksi lain, mengatakan, “Saya sempat teriak mengingatkan, tapi mereka tidak mendengar.” Lokasi ini sering dianggap rawan karena minimnya pengamanan.

Kasus Diduga Bunuh Diri Sehari Sebelumnya

Pada Sabtu siang (23/11), seorang perempuan berinisial DL (24) tertabrak kereta di Dusun Jatirejo, Desa Pakisaji. Masinis kereta menyebut DL berjalan di rel meski telah diperingatkan. “Korban tidak menghiraukan klakson kereta, tubuhnya tertabrak hingga meninggal di tempat,” kata AKP Indra Subekti, Kapolsek Pakisaji. Dugaan bunuh diri diperkuat dengan temuan motor korban sekitar 70 meter dari lokasi, serta informasi bahwa ia meninggalkan anak berusia 3 bulan.

Baca Juga : Kasus Pemblokiran Situs Judi Online, Staf Ahli Komdigi Jadi Tersangka?

Perlunya Peningkatan Keselamatan di Perlintasan Kereta

Perlintasan tanpa penjaga resmi dan minim pengamanan menjadi sorotan atas rentetan kecelakaan ini. Dengan kejadian berturut-turut, masyarakat berharap pihak terkait meningkatkan keamanan. “Keamanan perlintasan ini sangat penting untuk mencegah korban berikutnya,” tutup Heri.