Bencana banjir besar melanda Kabupaten Malang, terutama di wilayah selatan, sejak Kamis (28/11) hingga Jumat (29/11). Menurut data BPBD Kabupaten Malang, terdapat 17 titik banjir yang tersebar di lima kecamatan, dengan empat jembatan yang mengalami kerusakan serius.
“Di satu desa atau dusun, titik banjirnya bisa lebih dari satu,” ujar Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Malang, Ichwanul Muslimin. Kondisi ini diperparah dengan hujan deras yang menyebabkan volume sungai meningkat drastis.
Kampung Raas Terparah, Ratusan Rumah Terendam
Banjir terparah dilaporkan terjadi di Kampung Raas, Dusun Sendangbiru, Desa Tambakrejo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan. Sebanyak 111 rumah di tiga RT terendam banjir dengan ketinggian air mencapai leher orang dewasa.
“Sudah ada 50 KK yang mengungsi ke rumah kerabat yang aman dari genangan,” tambah Ichwan. Warga di daerah ini sudah terbiasa dengan banjir tahunan, namun mereka tetap menolak opsi relokasi yang pernah ditawarkan pemerintah.
Penyebab Banjir dan Kerusakan Infrastruktur
Ichwan menjelaskan, kondisi topografi wilayah yang cekung menjadi salah satu penyebab utama banjir di kawasan ini. Selain banjir, BPBD juga mencatat empat jembatan rusak di Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Bantur, dan Donomulyo akibat tumpukan sampah yang terbawa arus sungai.
“Ketika aliran sungai mereda, warga bergotong royong membersihkan sampah dan bambu yang tersangkut di jembatan,” ungkap Kepala Desa Kaliasri, Gaguk. Tanah longsor juga dilaporkan terjadi di Kecamatan Pagak, Bantur, dan Gedangan akibat curah hujan tinggi.
Baca Juga : Cuaca Ekstrem, Kota Batu Dilanda Longsor dan Pohon Tumbang
Langkah Antisipasi untuk Banjir Tahunan
Sebagai upaya pencegahan, BPBD telah membangun Desa Tangguh Bencana (Destana) untuk meningkatkan kesiapan warga menghadapi banjir. Meskipun demikian, hujan lebat yang terus mengguyur wilayah Malang selatan dalam beberapa hari terakhir memperparah situasi.
“Kami selalu mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan mengambil langkah antisipasi,” tutup Ichwan. Bencana ini mengingatkan pentingnya mitigasi bencana untuk mengurangi risiko kerugian di masa depan.
Baca Juga : Maling Gasak Tiga Sapi di Wajak Malang, Peternak Rugi Rp 61 Juta















