Hingga kini, enam rumah di Desa Arjosari, Kecamatan Kalipare, Kabupaten Malang, yang rusak akibat banjir pada Sabtu (30/11), belum juga diperbaiki. Banjir tersebut juga merusak berbagai infrastruktur, termasuk satu jembatan yang putus, empat jembatan lain, serta enam titik bahu jalan.
Peninjauan dan Bantuan dari Pemerintah
Bupati Malang, H. M. Sanusi, telah melakukan peninjauan di beberapa titik terdampak banjir, seperti Kalipare, Sendangbiru, dan Bantur. Dalam kunjungan pada Minggu (3/12), Sanusi menyampaikan rencana pemberian bantuan berupa paket sembako kepada para korban bencana alam.
rincian bantuan yang disalurkan, Desa Arjosari: 3 paket, Sendangbiru: 101 paket, Desa Sitiarjo: 185 paket, Kecamatan Bantur: 30 paket. Selain dari pemerintah, bantuan juga datang dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Malang, Klenteng Eng An Kiong, dan Perhimpunan Tionghoa.
Baca Juga : Polemik Lahan Jalan Raya Langsep: Pemkot Malang Menang Peninjauan Kembali
Kondisi Warga dan Kerusakan Infrastruktur
Kepala Desa Arjosari, Imam Mahmudi, menyebut bahwa banjir kali ini merupakan yang terparah. “Biasanya hanya sebatas di bawah jembatan, tapi sekarang kerusakannya sangat parah,” jelasnya. Selain enam rumah yang rusak, banjir juga menghancurkan satu jembatan dan merusak empat lainnya, serta bahu jalan di enam titik.
Salah satu warga, Joni Eko, menceritakan detik-detik banjir menerjang. Pada Sabtu sekitar pukul 17.00 WIB, luapan air dari Sungai Kedungwaru mulai naik hingga mencapai dapurnya meski jarak dapur dengan sungai sekitar 20–30 meter. “Saat azan magrib, air sudah masuk rumah dan mencapai selutut,” ujar pria 32 tahun tersebut.
Akibatnya, tembok dapur berbahan batako yang baru selesai dibangun 15 hari lalu roboh. Peralatan dapur seperti kompor, panci, dan alat masak lainnya hanyut terbawa arus. Total kerugian yang dialami Joni diperkirakan mencapai Rp 300 juta, termasuk kerusakan perlengkapan kandang ayamnya.
Meski begitu, Joni masih bersyukur barang-barang di dalam rumah, termasuk surat-surat berharga, berhasil diselamatkan saat mengungsi.
Upaya Perbaikan dan Harapan Warga
Warga berharap pemerintah segera memberikan bantuan untuk memperbaiki rumah dan infrastruktur yang rusak. Hingga kini, proses perbaikan masih menunggu koordinasi lebih lanjut antara pihak desa, pemerintah daerah, dan donatur yang telah memberikan bantuan.
Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya mitigasi bencana, terutama di kawasan rawan banjir seperti Kalipare.
Baca Juga : Guru Dituntut Rp 70 Juta untuk Damai dalam Kasus Tampar Siswa di Malang















