Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Sumbersekar melangsungkan kegiatan Shalat Id di Lapangan Desa Sumbersekar Kecamatan Dau Kab. Malang, Jumat (06/06/25).
Meski diadakan secara rutin setiap tahun, terdapat hal yang berbeda dalam pelaksanaan Shalat Id tahun ini. Panitia memberikan kepercayaan kepada seorang anak muda berusia 18 tahun untuk menjadi imam.
Adam Dzaky Al Karim, santri Pondok Pesantren Salafiyah Tahfidzul Qur’an Al-Furqan Malang dipercaya menjadi imam Shalat Id pada momentum Iduladha 1446 H.
Dirinya yang masih duduk di bangku kelas 3 SMA itu awalnya merasa tegang, karena ini merupakan pengalaman pertama memimpin begitu banyak jamaah di lapangan terbuka.
“Sangat menegangkan karena baru awal, tapi karena saya yakin, ya sudah bismillah saja”, ucapnya. Dzaky juga tidak tiba-tiba punya keberanian untuk maju sebagai imam Shalat Id, santri kelahiran Turen Kab. Malang itu telah memiliki bekal belajar Al-Qur’an di pesantren.
Selain itu dirinya baru saja menyelesaikan hafalan Al-Qur’an 30 juz serta pernah menjadi imam shalat tarawih di beberapa masjid.
Baca juga : Kolaborasi FASTAM-AMM, Wujudkan Sekolah Tanggap Bencana
Dalam kesempatan tersebut, Dzaky membacakan Surat Fushilat ayat 30 – 36 pada rakaat pertama. Dengan lugas ia memberikan alasan karena terobsesi terhadap kandungan makna ayat tersebut, yaitu tentang orang-orang yang bertakwa kemudian istiqamah.
“Ayat ini telah memotivasi saya untuk terus belajar dan mengembangkan ilmu-ilmu Keislaman, sehingga saya mampu istiqamah di jalan Allah”.
Salah satu jamaah Shalat Id, Heri Hidayat menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada panitia dan PRM yang mempercayakan imam Shalat Id kepada anak muda.
Sebab kegiatan Shalat Id juga menjadi sarana silaturahmi antar masyarakat. Kader-kader muda yang baru bermunculan perlu dikenalkan kepada seluruh warga Desa Sumbersekar.
Sementara itu Farhan Alif Ujilast selaku Sekretaris Panitia Iduladha 1446 H PRM Sumbersekar mengatakan, bahwa ditunjuknya imam muda yang memimpin pelaksanaan Shalat Id tahun ini merupakan inisiatif PRM untuk menyiapkan generasi penerus dakwah di masa mendatang. Baik secara lokal di Desa Sumbersekar itu sendiri maupun umat Islam secara lebih luas.
“Pengalaman tahun-tahun sebelumnya, kami mengundang mubaligh profesional untuk menjadi imam sekaligus khatib. Namun tahun ini, kita perlu menyadari kebutuhan regenerasi. Sehingga mubaligh profesional kami undang sebagai khatib dan untuk imam kami percayakan kepada yang lebih muda.
Dzaky adalah sosok yang ideal untuk saat ini, dia bukan sekadar kader Desa Sumbersekar, tetapi memang benar-benar memiliki kemahiran. Kami melihat kemampuannya saat beberapa kali menjadi imam shalat di Masjid An-Nur Sumbersekar”, tutup Farhan.
Baca juga : Sinergi Pemdes dan Warga NU Desa Krebet Gelar Halal Bihalal dan Doa Bersama













