infomalang – Jembatan Bailey Sonokembang di Kota Malang akhirnya kembali dibuka untuk publik setelah pembangunan darurat selesai dilakukan.
Pembukaan jembatan sementara ini menjadi solusi cepat bagi warga yang harus menempuh rute memutar akibat ambruknya jembatan utama beberapa waktu lalu.
Pemerintah Kota Malang (Pemkot) telah menetapkan aturan operasional ketat untuk memastikan keselamatan pengguna jalan dan menjaga ketahanan jembatan darurat ini.
Akses jembatan darurat ini diharapkan dapat segera memulihkan mobilitas dan aktivitas ekonomi warga sekitar Sonokembang yang selama beberapa minggu terakhir terhambat.
Uji Coba Awal dan Jadwal Pembukaan Resmi
Pemkot Malang mengumumkan bahwa Jembatan Bailey Sonokembang sudah mulai dapat dilalui untuk tahap uji coba terbatas pada Rabu, 19 November 2025, pukul 21.00 WIB.
-
Tahap Uji Coba: Dikhususkan bagi kendaraan roda dua sebagai langkah awal untuk menguji kekuatan dan stabilitas struktur jembatan pasca-pemasangan.
-
Pembukaan Penuh: Jembatan ini dijadwalkan resmi beroperasi penuh bagi masyarakat pada Kamis pagi, 20 November 2025, pukul 06.00 WIB.
Uji coba dilakukan secara insidental pada malam hari untuk meminimalkan gangguan lalu lintas sekaligus memberikan waktu bagi petugas untuk mengevaluasi kelancaran arus dan respons struktur sebelum digunakan secara massal.
Pembatasan Kendaraan untuk Keamanan Struktur
Mengingat Jembatan Bailey Sonokembang adalah jembatan darurat yang bersifat sementara, Pemkot Malang menerapkan pembatasan ketat terhadap jenis kendaraan yang diizinkan melintas:
-
Diizinkan Melintas: Kendaraan roda dua dan kendaraan roda empat terbatas.
-
Pembatasan Roda Empat: Kendaraan roda empat hanya diizinkan dengan bobot maksimal 10 ton dan harus melintas dengan kecepatan maksimal 20 km per jam.
Baca Juga: Pemkot Malang Luncurkan Gerakan Pasar Murah untuk Jaga Stabilitas Ekonomi Menjelang Tahun Baru
-
Kendaraan Dilarang: Kendaraan angkutan barang berat, truk besar, dan kendaraan dengan beban berlebih dilarang keras melintasi jembatan.
-
Sistem Ganjil-Genap/Bergantian: Kendaraan roda dua diatur melintas secara bergantian antara arah yang satu dan lainnya untuk menghindari penumpukan beban dan memastikan kelancaran arus.
Pembatasan ini, menurut Pemkot Malang, sangat krusial untuk menjaga ketahanan struktural Jembatan Bailey Sonokembang agar tidak mengalami kerusakan atau beban berlebih selama masa operasional sementara.
Pembangunan Jembatan Bailey sebagai Solusi Darurat
Kepala DPUPRPKP Kota Malang, Dandung Djulharjanto, menjelaskan bahwa pemilihan jembatan Bailey didasari pertimbangan konstruksi yang kuat dan kecepatan pemasangan. Jembatan jenis ini sering digunakan sebagai solusi darurat pasca-bencana.
Pembangunan jembatan sementara ini menelan anggaran insidental DPUPRPKP sebesar Rp350 juta, yang digunakan untuk pekerjaan fondasi, perakitan, dan pembongkaran struktur lama.
Komitmen Jembatan Permanen di Tahun 2026
Meskipun Jembatan Bailey Sonokembang berhasil menjadi solusi cepat, DPUPRPKP tidak berpuas diri. Instansi tersebut telah mengusulkan anggaran sebesar Rp5,3 miliar untuk pembangunan jembatan permanen Sonokembang yang lebih kuat, aman, dan tahan lama.
Anggaran ini diajukan untuk tahun anggaran 2026 dan ditargetkan dapat direalisasikan pada awal tahun.
Pemkot Malang mengimbau seluruh pengguna jalan untuk mematuhi arahan petugas, menjaga ketertiban, dan tidak memaksakan kendaraan di luar kategori yang ditetapkan. Kerja sama masyarakat dinilai penting untuk menjamin kenyamanan dan keselamatan selama masa penggunaan jembatan darurat ini.
Baca Juga: Satpol PP Kota Malang Lakukan Penertiban PKL yang Menutup Trotoar di Jl. Agus Salim Kota Malang















