Breaking

Ancaman Keselamatan, Banyak Jalan Berlubang di Malang

Jalan berlubang masih menjadi permasalahan serius di Kabupaten Malang. Berbagai ruas jalan, seperti Jalur Lingkar Barat (Jalibar) dan Jalan Raya Sumberejo-Gunung Geger, Pagak, menjadi sorotan utama. Kondisi ini tidak hanya meresahkan pengguna jalan, tetapi juga telah memicu banyak kecelakaan, terutama pada malam hari.

Kerusakan Jalan yang Membahayakan

Jalan berlubang di Jalibar atau Jalan Dr. Ir. Soekarno menjadi tantangan berat bagi pengendara. Lubang-lubang dengan kedalaman yang bervariasi sering kali tidak terlihat jelas pada malam hari. Pengguna jalan, terutama pengendara motor, harus ekstra hati-hati untuk menghindari kecelakaan. Selain itu, banyaknya aspal yang mengelupas semakin memperburuk kondisi jalan, membuat beberapa titik sangat berbahaya.

Di Jalan Raya Sumberejo-Gunung Geger, kondisi serupa juga terjadi. Jalan berliku yang melintasi perbukitan semakin memperbesar risiko kecelakaan akibat lubang-lubang yang tersebar. Bahkan, pada beberapa ruas, aspal telah benar-benar mengelupas hingga memperlihatkan pondasi jalan yang rawan amblas.

Korban Kecelakaan Mulai Berjatuhan

Menurut keterangan warga setempat, sejak kerusakan jalan mulai parah, sudah banyak pengendara motor yang terjatuh, terutama pada malam hari ketika visibilitas terbatas. Kerusakan jalan ini bahkan dianggap sebagai penyebab utama meningkatnya angka kecelakaan di wilayah tersebut.

“Saat malam hari, banyak pengendara motor yang tidak menyadari ada lubang. Beberapa kali saya melihat mereka terjatuh di jalan ini,” ungkap seorang warga yang enggan disebutkan namanya.

Upaya Pemkab Malang

Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga (DPUBM) Kabupaten Malang telah melakukan beberapa langkah untuk menangani masalah ini. Salah satu langkah awal adalah perbaikan dengan sistem tambal sulam di sejumlah titik yang dianggap paling membahayakan.

Menurut Suwignyo, perwakilan dari DPUBM, tambal sulam dilakukan sebagai langkah mendadak karena biayanya di bawah Rp 200 juta. “Penambalan jalan ini termasuk dalam pemeliharaan rutin yang bisa langsung dilakukan dengan penunjukan langsung (PL),” jelas Suwignyo.

Namun, untuk perbaikan menyeluruh, Pemkab Malang telah menganggarkan dana senilai Rp 3 miliar untuk peningkatan jalan. Saat ini, proyek tersebut sedang dalam proses lelang melalui Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE). Jika berjalan sesuai rencana, pengerjaan perbaikan besar ini akan dimulai pada pertengahan Mei 2025.

Menunggu Perbaikan, Sapu Lubang Jadi Solusi Sementara

Selama menunggu proyek lelang rampung, DPUBM menggiatkan sistem sapu lubang. Sistem ini bertujuan untuk menambal sementara lubang-lubang yang ada agar dapat mengurangi risiko kecelakaan sembari menunggu realisasi proyek peningkatan jalan. Kerusakan jalan yang meluas di Kabupaten Malang tidak hanya mengganggu kenyamanan, tetapi juga mengancam keselamatan pengguna jalan. Upaya perbaikan yang dilakukan Pemkab Malang memberikan harapan, meski untuk saat ini masyarakat masih harus bersabar menghadapi kondisi jalan yang memprihatinkan.

Baca Juga : 2025 Tilang Elektronik Sekarang Dikirim Lewat Whatsapp

Surat Tilang Elektronik Kini Dikirim Lewat WhatsApp, Ini Cara Pengirimannya