Breaking

Angin Kencang di Kepanjen Tumbangkan Pohon Sonokembang, Mobil Feroza Tertimpa dan Akses Jalan Lumpuh Sementara

Hembusan angin kencang pada Selasa pagi (12/8/2025) mengakibatkan sebuah dahan besar pohon sonokembang patah dan menimpa satu unit mobil yang sedang terparkir di Jalan Sumedang, Kelurahan Kepanjen. Peristiwa ini terjadi sekitar pukul 08.55 WIB dan sempat melumpuhkan arus lalu lintas di jalur utama tersebut.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang, Sadono Irawan, menjelaskan bahwa insiden berawal ketika angin bertiup cukup kencang di wilayah Kepanjen. Hembusan tersebut membuat dahan pohon berdiameter sekitar 40 sentimeter patah, tepat di depan SDN 7 Kepanjen.

“Dahan yang patah jatuh mengenai mobil Daihatsu Feroza bernomor polisi L 1587 MI yang sedang parkir. Akibatnya, bagian atap mobil mengalami kerusakan ringan,” terang Sadono kepada wartawan.

Patahnya dahan pohon ini tidak hanya merusak kendaraan, tetapi juga menutup total akses Jalan Sumedang, baik dari arah utara maupun selatan. Antrean kendaraan pun mengular karena jalur tersebut merupakan salah satu rute penghubung utama di Kepanjen menuju wilayah Pagak.

Begitu menerima laporan, tim gabungan dari BPBD Kabupaten Malang, Satlantas Polres Malang, Muspika Kecamatan Kepanjen, serta warga sekitar langsung bergerak menuju lokasi. Proses evakuasi dilakukan dengan bantuan peralatan seperti gergaji mesin untuk memotong dahan menjadi bagian-bagian kecil agar mudah disingkirkan.

Sekitar pukul 09.40 WIB, dahan berhasil dievakuasi sepenuhnya dari badan jalan. Arus lalu lintas kembali normal dan kendaraan dapat melintas seperti biasa. “Penanganan dilakukan secepat mungkin agar kemacetan tidak berlarut-larut. Syukurlah, tidak ada korban jiwa maupun luka,” tambah Sadono.

BPBD Kabupaten Malang mencatat, insiden pohon tumbang akibat angin kencang sudah beberapa kali terjadi di wilayah tersebut. Beberapa hari sebelumnya, pada Minggu (10/8/2025), sebuah pohon karetan dengan diameter sekitar 60 sentimeter tumbang di Jalan Raya Segenggeng, Desa Wonokerso, Kecamatan Pakisaji. Pohon tersebut menutup sebagian badan jalan dan mengganggu kelancaran lalu lintas.

Fenomena ini menjadi pengingat bahwa cuaca ekstrem, khususnya angin kencang, kerap memicu kerusakan infrastruktur dan mengancam keselamatan warga. Pohon yang sudah tua, rapuh, atau memiliki cabang besar berisiko patah ketika diterpa angin dengan kecepatan tinggi.

Sadono mengimbau masyarakat untuk lebih waspada, terutama saat terjadi perubahan cuaca secara tiba-tiba. Warga yang memarkir kendaraan disarankan untuk menghindari area di bawah pohon rindang atau papan reklame besar yang rawan roboh saat angin kencang.

“Ketika cuaca tidak menentu, sebaiknya mengurangi aktivitas di luar ruangan, apalagi di area yang banyak pepohonan tua. Pencegahan bisa meminimalkan risiko kerugian maupun cedera,” ujarnya.

Baca Juga: Kebun Apel Batu Terus Menyusut, Petani Beralih ke Wisata Petik Buah

Selain itu, BPBD mengajak pihak kelurahan dan desa untuk rutin melakukan pemangkasan pohon di pinggir jalan. Langkah ini penting agar dahan tidak terlalu berat dan berisiko patah saat terjadi badai atau angin kencang.

Wilayah Kepanjen dan sekitarnya termasuk daerah dengan curah hujan tinggi dan sesekali dilanda angin kencang, terutama pada peralihan musim. Pohon-pohon besar seperti sonokembang dan karetan yang tumbuh di pinggir jalan sering kali memiliki cabang lebat dan berat. Bila tidak dirawat secara rutin, kondisi ini memperbesar risiko tumbang.

Pemerintah daerah bersama Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan BPBD biasanya melakukan pengecekan berkala pada pohon-pohon rawan tumbang. Namun, peran serta masyarakat tetap dibutuhkan, misalnya dengan melapor jika menemukan pohon yang terlihat miring, lapuk, atau memiliki dahan retak.

Meski kerusakan pada mobil Feroza yang tertimpa tergolong ringan, peristiwa ini tetap menimbulkan kerugian bagi pemilik kendaraan. Estimasi biaya perbaikan atap mobil bisa mencapai jutaan rupiah, tergantung tingkat kerusakan.

Pasca-evakuasi, petugas juga membersihkan sisa ranting dan daun di lokasi untuk mencegah tergelincirnya pengguna jalan. Jalur kembali dibuka penuh setelah dipastikan aman dari sisa potongan kayu.

BPBD menegaskan akan terus memantau perkembangan cuaca dan siap melakukan penanganan cepat bila terjadi bencana serupa. Koordinasi dengan berbagai pihak, termasuk kepolisian, dinas terkait, dan relawan, akan tetap dijalankan demi keselamatan masyarakat.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah mengingatkan bahwa sebagian wilayah Jawa Timur, termasuk Malang, berpotensi mengalami cuaca ekstrem pada Agustus 2025. Hal ini mencakup hujan intensitas sedang hingga lebat, serta angin kencang di beberapa titik.

Masyarakat diimbau untuk mengikuti informasi prakiraan cuaca harian dan segera mencari tempat aman ketika tanda-tanda angin kencang mulai terasa. Langkah sederhana seperti menutup jendela rumah rapat-rapat, mengamankan barang di luar rumah, dan menghindari berlindung di bawah pohon saat badai dapat mengurangi risiko kecelakaan.

Peristiwa pohon sonokembang patah di Jalan Sumedang ini menjadi pengingat bahwa bencana dapat terjadi kapan saja, bahkan di tengah aktivitas sehari-hari. Kewaspadaan dan kesiapsiagaan menjadi kunci untuk menjaga keselamatan diri dan orang di sekitar.

Baca Juga: Trump dan Zelensky Bertemu Virtual sebelum Bertatap Muka dengan Putin