Cuaca ekstrem di Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang, kembali menunjukkan dampak yang merugikan warga. Angin kencang pada Selasa sore, 29 Oktober 2024, menyebabkan kerusakan atap 10 rumah di dua lokasi yang berbeda.
Dua lokasi terdampak parah adalah Dusun Tegalrejo di Desa Ketindan dan Kelurahan Kalirejo. Menurut penuturan warga, angin mulai bertiup kencang disertai gerimis yang muncul sekitar pukul 15.00 WIB, membuat warga mulai panik.
Angin kencang ini menyebabkan atap-atap rumah, baik yang terbuat dari galvalum maupun genteng, terbang terbawa angin. Hal ini membuat beberapa rumah kehilangan seluruh atapnya dan atap yang terbang tersebut bahkan menimpa rumah-rumah lainnya.
Warga Panik dan Cari Terpal untuk Darurat
Warga Dusun Tegalrejo, Nuryanto, 20, salah satu korban terdampak, mengatakan bahwa seluruh atap rumah dua lantainya yang terbuat dari galvalum tersapu angin. Atap yang terbang ini jatuh dan merusak atap tetangga di belakang rumahnya.
“Waktu itu saya spontan memanggil anak-anak kecil yang sedang bermain di luar untuk membantu mengangkat barang-barang ke tempat aman,” ujar Nuryanto pada media, Rabu (30/10/2024). Kondisi ini diakui Nuryanto sebagai kejadian pertama yang dialami di dusun tersebut.
Dalam kesulitan mencari terpal untuk menutup rumahnya yang kini terbuka, Nuryanto harus berkeliling kampung meminjam terpal dari warga lainnya. Dengan bantuan warga, terpal sementara dipasang untuk menahan hujan yang terus turun hingga sore hari itu.
Baca Juga : Pria di Pasar Besar Malang Lakukan Tindakan Ekshibisionisme, Terekam CCTV dan Viral di Media Sosial
Bantuan BPBD Kabupaten Malang untuk Warga
Keesokan harinya, Nuryanto dan beberapa tukang mulai memperbaiki atap rumahnya yang rusak. “Rencananya kami akan pasang kembali galvalum, tapi tergantung dana yang ada,” ungkapnya.
Di sisi lain, BPBD Kabupaten Malang langsung turun tangan memberikan bantuan kepada warga terdampak. “Kami sudah berikan bantuan terpal berukuran 4 x 6 meter dan paket sembako bagi warga,” ujar Plt Kepala BPBD Kabupaten Malang, Bambang Istiawan, Rabu (30/10/2024).
Bambang menyebutkan bahwa kerugian yang dialami warga dalam kejadian ini diperkirakan mencapai Rp 62 juta. Ia juga menegaskan bahwa pihak BPBD akan terus memantau dan memberikan bantuan bagi warga terdampak cuaca ekstrem ini.
Peristiwa ini menjadi pengingat bagi warga di kawasan rawan cuaca ekstrem untuk meningkatkan kewaspadaan. Cuaca yang tidak menentu dapat berisiko merusak bangunan serta mengancam keselamatan warga, sehingga kesiapsiagaan menjadi hal penting di tengah perubahan cuaca yang semakin ekstrem.
Baca Juga : DLH Kota Malang Bersama Warga Merjosari Adakan Kerja Bakti Bersihkan TPS untuk Jaga Kebersihan Lingkungan















