Malang – Manajemen Arema FC menyampaikan keprihatinan mendalam atas insiden pelemparan terhadap bus tim Persik Kediri setelah laga Liga 1 2024/2025 di Stadion Kanjuruhan, Minggu (11/5). Kejadian ini menimbulkan evaluasi serius terkait pelaksanaan pertandingan kandang ke depan.
Evaluasi Menyeluruh Pasca Insiden
General Manager Arema FC, Yusrinal Fitriandi, mengungkapkan bahwa insiden tersebut menjadi pukulan berat bagi klub. Dalam pernyataan resmi klub, ia menyebut bahwa beberapa elemen yang terlibat dalam penyelenggaraan pertandingan belum menunjukkan komitmen penuh terhadap keamanan dan kenyamanan laga.
“Kami sangat kecewa dengan sejumlah pihak terkait pertandingan kemarin,” ujar Yusrinal.
Ia juga menegaskan bahwa Arema FC tengah mempertimbangkan untuk tidak menggunakan Stadion Kanjuruhan dalam waktu dekat. Hal ini dilakukan demi mencegah kejadian serupa dan memastikan situasi yang lebih kondusif untuk semua pihak.
Tanggapan Terhadap Dukungan Suporter
Dalam kesempatan yang sama, Yusrinal turut menyentil soal hubungan klub dengan suporter. Setelah tiga tahun tim tidak bermain di Malang, manajemen berharap suporter hadir dengan semangat positif. Namun, kenyataannya justru ekspektasi tinggi dan tekanan berlebihan yang dirasakan oleh tim.
“Kami mengingatkan bahwa suporter adalah pendukung. Setelah tiga tahun tidak hadir langsung, kini yang kami butuhkan adalah semangat, bukan tuntutan sempurna,” tambahnya.
Baca Juga: KANJURUHAN RESMI KEMBALI! Arema FC Kembali Bermarkas di Stadion Kanjuruhan
Peran Suporter dan Tanggung Jawab Bersama
Arema FC menyadari bahwa dukungan suporter adalah elemen penting. Namun, dukungan tersebut idealnya bersifat konstruktif dan membangun kepercayaan, bukan menambah beban psikologis pemain di lapangan. Klub mengajak semua pihak untuk bersama-sama menjaga atmosfer stadion agar tetap aman dan nyaman.
Upaya Pencegahan dan Permintaan Maaf
Sebagai langkah preventif, manajemen klub akan mengevaluasi seluruh aspek pertandingan. Mereka juga akan bekerja sama dengan panpel, keamanan, dan elemen suporter untuk menyusun strategi yang lebih baik. Selain itu, Arema FC menyampaikan permintaan maaf kepada Persik Kediri atas kejadian yang tidak diharapkan tersebut.
“Kekerasan dalam bentuk apa pun tidak bisa dibenarkan di dunia sepak bola. Ini harus menjadi pelajaran bagi kita semua,” tegas Yusrinal.
Arema FC menegaskan komitmennya untuk terus menjaga nilai-nilai sportivitas, keamanan, dan kenyamanan dalam setiap pertandingan. Ke depan, klub akan lebih selektif dalam menentukan lokasi pertandingan kandang dan memperkuat koordinasi dengan seluruh pemangku kepentingan demi terciptanya atmosfer pertandingan yang sehat dan suportif. Dukungan suporter tetap menjadi bagian penting dari perjalanan Arema FC, namun harus disalurkan secara positif dan bertanggung jawab agar klub dan seluruh elemen di dalamnya bisa terus tumbuh bersama.
Baca Juga: Arema FC Hajar Barito Putera, Singo Edan Melesat ke Papan Atas!















