economics

ART Rela Korbankan Tabungan Demi Saham, Kisahnya Bikin Tercengang!

50
×

ART Rela Korbankan Tabungan Demi Saham, Kisahnya Bikin Tercengang!

Share this article
ART Rela Korbankan Tabungan Demi Saham, Kisahnya Bikin Tercengang!

Suaramedia.id – Investasi saham ternyata sudah ada sejak ratusan tahun lalu, bahkan melibatkan berbagai kalangan masyarakat. Buktinya, Kongsi Hindia Belanda (Vereenigde Oost-Indische Compagnie, VOC) pernah melakukan penjualan saham kepada publik pada Agustus 1602, merupakan penawaran umum perdana (Initial Public Offering atau IPO) pertama di dunia.

Laporan Lodewijk Petram dalam buku The World’s First Stock Exchange (2011) mencatat, sebanyak 1.143 investor memborong saham VOC saat IPO. Menariknya, tak hanya pejabat dan bangsawan yang berinvestasi, seorang asisten rumah tangga (ART) bernama Neeltgen Cornelis juga ikut serta.

Juragan Kost
ART Rela Korbankan Tabungan Demi Saham, Kisahnya Bikin Tercengang!
Gambar Istimewa : awsimages.detik.net.id

Terinspirasi oleh majikannya, Dirck van OS, seorang direktur VOC, Neeltgen tertarik untuk ikut berinvestasi. Namun, gajinya yang kurang dari lima puluh sen sehari membuatnya kesulitan. Uang tersebut bahkan tak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya.

Meskipun ragu, Neeltgen tetap nekat berinvestasi sebelum penawaran saham VOC ditutup. Petram menuliskan, Neeltgen berpikir akan menyesal seumur hidup jika melewatkan kesempatan ini. Dengan berat hati, ia akhirnya menggunakan seluruh tabungannya.

Ia menyisihkan 100 gulden untuk membeli saham VOC. Meskipun jumlahnya jauh lebih kecil dibandingkan investor lain yang mencapai 85 ribu gulden, namanya tetap tercatat sebagai pemegang saham.

Neeltgen kemudian menjual kepemilikannya pada Oktober 1603, setahun setelah membeli saham. Padahal, jika ia mempertahankan saham tersebut, 100 guldennya berpotensi berkembang menjadi ribuan gulden, bahkan mendapatkan dividen berupa rempah-rempah seperti yang diterima pemegang saham lainnya. Kisah Neeltgen menjadi bukti bahwa investasi saham bisa diakses oleh siapa saja, terlepas dari latar belakang ekonomi.