Breaking

Awas! Perang Dagang Bikin Dana Jumbo Kabur!

Perang dagang yang memanas di kancah global memicu kepanikan di kalangan investor asing, termasuk di pasar saham Indonesia. Direktur Panin Asset Management, Rudiyanto, menyatakan bahwa kondisi ini menyebabkan investor asing ramai-ramai menarik dana mereka dari pasar modal Indonesia. Salah satu sektor yang paling terdampak adalah sektor perbankan. Hal ini diungkapkan Rudiyanto dalam wawancara eksklusif pada program Power Lunch, Selasa (08/04/2025).

Menurut Rudiyanto, tekanan besar juga dirasakan oleh perusahaan-perusahaan eksportir Indonesia, terutama yang menargetkan pasar Amerika Serikat. Produsen mesin dan perusahaan perkebunan adalah dua sektor yang diperkirakan akan merasakan dampak paling signifikan. Perusahaan-perusahaan yang mengekspor ke negara lain yang juga terkena imbas perang dagang tidak luput dari tekanan tersebut. Di sisi lain, sektor-sektor yang mengandalkan pasar domestik dinilai lebih tahan terhadap gejolak global karena tidak bergantung pada permintaan luar negeri.

“Sektor domestik seperti konsumsi dan infrastruktur masih memiliki daya tahan yang cukup baik, meskipun tetap harus waspada terhadap volatilitas pasar,” ujar Rudiyanto.

Baca juga: Hantam Rekor! Nasib Rupiah & IHSG Pasca Lebaran?

Awas! Perang Dagang Bikin Dana Jumbo Kabur!
Gambar Istimewa : awsimages.detik.net.id

Selain dampak langsung pada sektor saham, perang dagang juga menimbulkan kekhawatiran akan naiknya inflasi di Amerika Serikat akibat penerapan tarif impor. Hal ini berpotensi mendorong Federal Reserve (The Fed) untuk menaikkan suku bunga lebih agresif, yang pada gilirannya dapat meningkatkan risiko resesi di ekonomi terbesar dunia tersebut.

Kondisi global ini juga berdampak pada kebijakan suku bunga dan stabilitas pasar modal di Indonesia. Kenaikan suku bunga global akan mendorong Bank Indonesia untuk mempertimbangkan penyesuaian agar menjaga nilai tukar rupiah dan mencegah arus keluar modal asing secara masif.

Untuk menghadapi situasi penuh ketidakpastian ini, para pengelola dana investasi seperti Panin Asset Management menerapkan strategi yang lebih defensif. Mereka mulai mengalihkan portofolio ke sektor-sektor yang lebih stabil dan memperkuat posisi di aset domestik yang dinilai memiliki prospek jangka panjang.

Wawancara lengkap dengan Rudiyanto dapat disaksikan di program Power Lunch. Situasi global yang dinamis ini menuntut pelaku pasar dan investor untuk lebih cermat dan adaptif dalam menyusun strategi ke depan.

Baca juga: IHSG Jeblok! Rupiah Terpuruk, Efek Domino Tarif Trump?