infomalang.com/ MALANG – Universitas Negeri Malang (UM) kembali menunjukkan kiprahnya dalam mengangkat derajat bahasa Indonesia di kancah internasional. Dalam semangat memperluas pengaruh budaya dan literasi bangsa, UM dipercaya menjadi tuan rumah Rapat Kerja Nasional (Rakernas) dan Seminar Internasional Ikatan Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (IKAPROBSI) 2025 yang diselenggarakan pada 7–9 Agustus di Savana Hotel & Convention, Kota Malang.
Rakernas dan Seminar Internasional Berstandar Global
Mengusung tema “Pengembangan Kreativitas dan Inovasi Program Studi PBSI untuk Penguatan Literasi dan Internasionalisasi Bahasa Indonesia”, acara ini menjadi momentum strategis untuk memperkuat posisi program studi PBSI baik di tingkat nasional maupun global. Kegiatan ini melibatkan lebih dari 300 peserta dari seluruh penjuru Indonesia, baik secara luring maupun daring.
Rakernas menjadi panggung utama dalam membahas strategi penguatan PBSI, dilanjutkan seminar internasional yang menghadirkan tujuh narasumber ternama dari dalam dan luar negeri. Salah satunya adalah Prof. Dr. Fauzan, M.Pd., Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, yang membawakan pemaparan tentang pentingnya kebijakan pemerintah dalam mendorong bahasa Indonesia sebagai kekuatan diplomasi budaya.
Ketua Umum IKAPROBSI, Prof. Dr. Sarwiji Suwandi, M.Pd., menyatakan bahwa pemilihan UM sebagai tuan rumah didasari pada komitmen akademik dan reputasi institusionalnya. “UM telah menjadi pionir dalam memperkuat kolaborasi keilmuan PBSI. Kami sangat mengapresiasi kesiapan panitia, terutama peran besar Dr. Azizatuz Zahro’ dan timnya,” ujarnya dalam konferensi pers, Rabu (6/8).
Kolaborasi Akademik dan Inovasi Ilmiah
Rakernas dan seminar ini juga menandai peluncuran buku karya dosen PBSI serta peresmian penerbitan IPAPROBSI, jurnal ilmiah yang diharapkan menjadi media unggulan untuk publikasi hasil penelitian dalam bidang pendidikan bahasa dan sastra Indonesia.
Ketua Prodi PBSI UM sekaligus Ketua Pelaksana, Dr. Azizatuz Zahro’, S.Pd., M.Pd., mengungkapkan bahwa kegiatan ini memperkuat sinergi antarperguruan tinggi. “Kami percaya, kekuatan akademik akan lebih solid ketika disertai komitmen bersama untuk mengangkat bahasa Indonesia ke kancah global,” tuturnya.
Baca Juga:Pemkot Malang Resmi Terapkan Tarif Sewa MCC, Komitmen Dorong PAD dan Ekosistem Kreatif
UM juga memberikan perhatian khusus terhadap pengembangan literasi berbasis digital. Dalam sesi diskusi panel, para peserta diajak mengeksplorasi pemanfaatan teknologi dalam pengajaran bahasa, serta pentingnya adaptasi kurikulum PBSI terhadap tantangan era globalisasi.
Penghargaan dan Apresiasi bagi Tokoh PBSI
Sebagai bentuk penghargaan terhadap dedikasi tokoh-tokoh yang berjasa dalam dunia PBSI, IKAPROBSI menganugerahkan Penghargaan Dharma Pradana kepada lima akademisi dari berbagai universitas. Penghargaan ini menjadi simbol komitmen terhadap peningkatan mutu pendidikan bahasa Indonesia di seluruh Indonesia.
Salah satu penerima penghargaan menyampaikan rasa syukurnya karena apresiasi ini memotivasi para akademisi muda untuk terus berinovasi. “Penghargaan ini bukan hanya pengakuan, tapi juga tanggung jawab untuk terus memperjuangkan bahasa Indonesia agar tak hanya menjadi alat komunikasi, tetapi juga identitas bangsa,” katanya.
Bahasa Indonesia dan Peran Global
Menurut data UNESCO, bahasa Indonesia telah resmi diakui sebagai bahasa internasional. Pengakuan ini menjadi titik balik penting dalam diplomasi budaya Indonesia. Bahasa Indonesia kini tak hanya digunakan sebagai bahasa pengantar dalam pendidikan nasional, tetapi juga dipelajari oleh ribuan orang asing di berbagai belahan dunia.
UM sebagai salah satu institusi pendidikan tinggi unggulan, turut mengembangkan program pengajaran bahasa Indonesia bagi penutur asing (BIPA). Program ini menyasar mahasiswa dan tenaga kerja asing yang ingin memahami budaya Indonesia lebih dalam.
UM juga menjalin kerja sama dengan lembaga internasional seperti SEAMEO, serta membuka peluang studi lanjut bagi mahasiswa asing di program pascasarjana PBSI.
Malang Jadi Simbol Literasi Indonesia
Keputusan menggelar Rakernas di Kota Malang bukan tanpa alasan. Kota ini dikenal sebagai kota pendidikan, dengan atmosfer akademik yang kuat dan budaya literasi yang kental. Selain itu, daya tarik wisata dan fasilitas penunjang menjadikan Malang lokasi ideal untuk kegiatan berskala nasional dan internasional.
Para peserta mengaku terkesan dengan pelaksanaan kegiatan. “Malang tidak hanya ramah secara budaya, tapi juga mendukung penuh agenda akademik. Ini bukti bahwa dari Malang, kita bisa menggaungkan bahasa Indonesia ke seluruh dunia,” ujar salah satu peserta dari Universitas Negeri Medan.
Dengan kesuksesan acara ini, Universitas Negeri Malang semakin meneguhkan posisinya sebagai pionir dalam mendorong internasionalisasi bahasa Indonesia. Kiprah UM menjadi bagian penting dari misi nasional untuk menempatkan bahasa Indonesia sejajar dengan bahasa dunia lainnya.
Baca Juga:Universitas Negeri Malang Perkenalkan INOCA, Unit Produksi untuk Wujudkan Kemandirian Kampus













