Breaking

BBM Pertalite Tercampur Solar di SPBU Kembangan, Puluhan Motor Alami Kerusakan 2025

InfoMalang – Kejadian mengejutkan terjadi di SPBU Pertamina 34.116.12 kawasan Kembangan, Jakarta Barat, setelah Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite tercampur solar. Insiden ini menyebabkan puluhan motor mengalami kerusakan, mulai dari mogok hingga memerlukan penggantian komponen penting seperti busi dan oli.

Menurut keterangan Della, pegawai salah satu bengkel motor yang menerima keluhan konsumen, ada sekitar 25 motor yang mengalami akibat masalah pengisian BBM di SPBU tersebut. “Kerusakannya antara lain ganti busi, injeksi, ganti oli. Tapi itu kurang lebih hanya tiga motor saja, selebihnya hanya kuras tangki,” ujarnya.

Della menambahkan, pihak Pertamina bertanggung jawab penuh atas kerusakan yang dialami pelanggan. Konsumen yang terdampak dapat melakukan perbaikan tanpa biaya, bahkan bengkel memberikan garansi hingga tujuh hari apabila motor masih mengalami masalah setelah perbaikan. “Ada garansi tujuh hari. Kalau ada keluhan lagi, kita perbaiki lagi,” lanjutnya.

Baca Juga: Polisi Selidiki Mayat Misterius di Sungai Brantas, Ada Luka Robek di Kepala

Pertamina Akui Kesalahan dan Beri Sanksi SPBU

Manajer SPBU Pertamina 34.116.12, Ramses Sitorus, membenarkan bahwa kejadian ini terjadi akibat kesalahan teknis dalam pengisian bahan bakar. Menurutnya, kesalahan terjadi karena pengawas tidak memindahkan selang pengisian mobil tangki, sehingga Biosolar masuk ke dalam tangki penyimpanan Pertalite.

“Terjadi kesalahan pengisian dari mobil tangki ke tabung BBM. Biosolar masuk ke Pertalite. Itu kesalahan dari pengawas yang melakukan kegiatan tersebut,” jelas Ramses.

Maklum, tangki penyimpanan Pertalite di SPBU itu memiliki kapasitas 20 kiloliter. Dari jumlah tersebut, sekitar 8.000 liter BBM tercampur solar. Begitu laporan kerusakan diterima, penjualan Pertalite langsung dihentikan.

Susanto August Satria, Area Manager Communications, Relations & CSR Regional Jawa Bagian Barat PT Pertamina Patra Niaga, menegaskan bahwa SPBU tersebut sudah dikenai sanksi tegas berupa penutupan sementara. “SPBU ini adalah SPBU swasta dan sudah kami beri sanksi tegas berupa penutupan sementara untuk investigasi menyeluruh,” ungkapnya.

Susanto juga menekankan bahwa Pertamina Patra Niaga memiliki standar ketat terhadap kualitas dan keamanan distribusi BBM. Setiap pelanggaran yang terjadi akan ditindaklanjuti sesuai prosedur.

Dampak BBM Solar pada Mesin Bensin

Kesalahan pengisian bahan bakar dapat menimbulkan dampak serius pada kendaraan, terutama motor berbahan bakar bensin. Solar memiliki karakteristik yang berbeda jauh dari Pertalite, terutama pada proses pembakarannya.

Mesin bensin menggunakan percikan api dari busi untuk memicu ledakan di ruang bakar. Sementara tenaga surya membutuhkan kompresi tinggi agar bisa terbakar. Akibatnya, mesin bensin yang diisi solar akan sulit menyala bahkan bisa mengalami kerusakan pada beberapa komponen seperti injektor, busi, hingga sistem bahan bakar.

“Bensin yang diisi solar sudah pasti akan sulit dihidupkan. Tekanan pompa bensin lebih rendah dari mesin diesel, sementara percikan api busi tidak cukup untuk memicu ledakan bahan bakar solar,” ujar seorang mekanik di bengkel lain yang menangani kasus serupa.

Oleh karena itu, langkah pertama yang harus dilakukan jika kendaraan terisi bahan bakar yang salah adalah menguras tangki sepenuhnya. Proses ini diikuti dengan penggantian filter bahan bakar, busi, dan pengurasan saluran injeksi untuk memastikan tidak ada sisa solar yang dapat merusak mesin.

Pertamina Jawab Atas Kerugian Konsumen Pertalite

Konfirmasi Pertamina akan memberikan kompensasi atas kerugian yang dialami konsumen. Hal ini dilakukan sebagai bentuk tanggung jawab perusahaan terhadap kesalahan operasional yang terjadi.

“Pertamina akan memastikan seluruh konsumen yang terdampak mendapatkan ganti rugi dan perbaikan yang diperlukan,” kata Susanto.

Langkah ini diapresiasi oleh para pemilik kendaraan yang terdampak. “Setidaknya kami tidak membebankan biaya perbaikan. Tapi semoga kejadian depan seperti ini tidak terulang,” kata salah satu pengendara motor.

Penutupan Sementara SPBU

Hingga berita ini ditulis, SPBU Pertamina 34.116.12 di Kembangan masih ditutup sementara. Pertamina sedang melakukan penyelidikan untuk memastikan kejadian serupa tidak terulang. Investigasi ini melibatkan audit internal, evaluasi SOP, serta peninjauan terhadap kinerja pengawas SPBU.

“Kami akan meningkatkan pengawasan dan memperketat standar operasional di lapangan. Kesalahan seperti ini tidak boleh terjadi lagi,” tegas Susanto.

Pelajaran bagi konsumen

Kejadian ini menjadi pengingat penting bagi konsumen untuk lebih berhati-hati. Selain memastikan jenis BBM yang terisi, sebaiknya konsumen menjaga kualitas bahan bakar yang digunakan. Jika motor tiba-tiba mengalami gangguan setelah pengisian BBM, segera lakukan pemeriksaan di bengkel resmi atau bengkel terdekat untuk menghindari kerusakan lebih lanjut.

Dengan adanya evaluasi dari Pertamina dan kompensasi yang diberikan kepada konsumen, diharapkan kepercayaan masyarakat terhadap layanan SPBU dapat kembali pulih.

Baca Juga: Dari Sepi ke Ramai: JIS Kini Jadi Incaran Konser K-Pop 2025