Breaking

Bisnis Foto Pernikahan Sepi? Ini Penyebabnya dan Solusinya!

Pinjaman cepat cair bisa jadi angin segar buat para fotografer pernikahan yang lagi berjuang di tengah sepinya orderan. Meski bisnis ini biasanya ramai, belakangan banyak fotografer yang mulai mengeluh karena job makin menurun. 

Kalau kamu juga ngerasain hal yang sama, yuk cari tahu apa saja penyebabnya dan solusi yang bisa kamu lakuin biar bisnismu kembali jalan dan makin dilirik!

Penyebab dan Solusinya Bisnis Foto Pernikahan Sepi

Tren pernikahan yang berubah dalam beberapa tahun terakhir sangat mempengaruhi jumlah klien fotografi pernikahan. Apa penyebab dan bagaimana solusinya?

1.Persaingan yang Semakin Ketat

Sekarang, hampir semua orang bisa jadi fotografer. Padahal modalnya hanya kamera mirrorless atau bahkan smartphone. Tapi dengan alat ini, banyak yang menawarkan jasa foto pernikahan dengan harga miring. 

Persaingan makin ramai, apalagi di media sosial. Kalau kamu tidak punya ciri khas atau keunikan, klien bisa saja beralih ke vendor lain yang lebih menarik atau lebih murah.

Untuk mengatasi hal ini, coba bangun portofolio yang kuat dan tampilkan hasil terbaikmu di media sosial, website, atau platform wedding. Jangan ragu untuk berinvestasi di ads online seperti Facebook Ads atau Instagram Ads supaya bisnismu lebih dikenal. 

Selain itu, coba jalin kerja sama dengan wedding organizer atau vendor lain agar kamu bisa dapat referral job saat musim sepi.

2.Perubahan Tren Pernikahan

Tren pernikahan selalu berubah. Sekarang banyak pasangan yang memilih konsep intimate wedding, outdoor, atau bahkan pernikahan virtual. Tren dokumentasi juga bergeser ke gaya dokumenter yang lebih natural, bukan sekadar foto formal.

Maka dari itu, kamu harus update dengan tren terbaru. Coba tawarkan paket foto yang sesuai dengan konsep intimate wedding sampai outdoor. 

Pelajari juga teknik dokumenter agar hasil fotomu lebih natural dan kekinian. Jangan lupa, tawarkan layanan tambahan seperti video highlight atau live streaming untuk menyesuaikan kebutuhan zaman.

3.Keterbatasan Alat dan Pemasaran

Banyak fotografer yang masih mengandalkan alat seadanya atau pemasaran mulut ke mulut saja. Padahal, kualitas alat dan promosi sangat berpengaruh ke penilaian klien.

Untuk itu, jangan ragu mengajukan pinjaman cepat cair untuk beli alat. Baik itu lighting atau kamera. Supaya alat-alatmu lengkap dan bisa memenuhi permintaan klien. 

Nah, kalau untuk pemasaran, manfaatkan media sosial, buat website, dan rajin upload hasil karya saja. Kirimkan juga hasil foto terbaik ke media wedding blog untuk memperluas jangkauan promosi.

Baca Juga: Romantisnya Malang: Tempat-Tempat yang Wajib Dikunjungi Bareng Pasangan

vintage filter film tone style of : Prewedding lover in vintage hipster style

4.Harga yang Kurang Kompetitif

Harga jasa foto pernikahan di pasaran sangat bervariasi. Banyak klien membandingkan harga sebelum memilih vendor. Kalau harga yang kamu tawarkan terlalu tinggi tanpa value yang jelas, bisa-bisa calon klien kabur.

Lakukan riset harga pasar dan sesuaikan dengan kualitas serta layanan yang kamu berikan. Tawarkan paket promo atau diskon di musim sepi. Paket bundling (foto + video + cetak album) juga bisa jadi daya tarik klien kamu!

5.Kurangnya Inovasi dan Gaya Fotografi yang Monoton

Klien sekarang lebih suka hasil foto yang unik dan punya cerita. Kalau gaya fotomu itu-itu saja, mereka bisa bosan dan cari vendor lain yang lebih kreatif.

Makanya, kamu harus eksplorasi gaya baru dan pelajari teknik editing kekinian. Jangan takut bereksperimen dengan konsep. Kamu bisa menawarkan konsep foto yang lebih personal ke klien. Sesuaikan dengan karakter pasangan.

Ini bisa kamu pelajari kalau ikutan workshop atau komunitas foto. Jam terbang yang tinggi juga bisa membantu kamu membuat konsep yang berbeda.

6.Reputasi dan Testimoni Klien

Testimoni dan reputasi sangat berpengaruh di bisnis ini. Kalau ada klien yang kecewa dan menyebarkan review negatif, bisa berdampak ke calon klien berikutnya.

Untuk itu, selalu jaga komunikasi dan pelayanan ke klien. Minta testimoni positif dari klien yang puas, lalu tampilkan di media sosial atau website. Reputasi baik akan membuat bisnismu lebih dipercaya dan direkomendasikan ke orang lain.

7.Manajemen Waktu dan Layanan Pelanggan yang Buruk

Sering telat kirim hasil foto, susah dihubungi, atau kurang ramah ke klien? Ini bisa bikin klien kapok dan menolak merekomendasikan jasamu lagi.

Jangan sekali-kali melakukan hal ini ya. Kelola waktu dengan baik, buat timeline pengerjaan yang jelas, dan selalu update progres ke klien. 

Tanggapi pertanyaan atau komplain dengan cepat dan sopan. Layanan pelanggan yang baik akan membuat klien loyal dan merekomendasikan bisnismu ke teman-temannya.

Mau Tambah Modal Buat Kembangkan Bisnis Foto? DBS KTA Saja!

Bisnis foto pernikahan memang penuh tantangan, apalagi sekarang persaingan makin ketat dan tren terus berubah. Penyebab sepinya orderan bisa dari banyak faktor, mulai dari persaingan, tren, alat, harga, sampai pelayanan. 

Tapi, dengan inovasi, promosi yang tepat, pelayanan maksimal, dan terus belajar, kamu tetap bisa bertahan dan bahkan berkembang di industri ini. 

Jangan lupa, selalu update portofolio, aktif di media sosial, dan jaga reputasi baik. Siapa tahu, musim sepi justru jadi momen kamu naik level dan makin dikenal banyak orang.

Nah, kalau kamu mau mengembangkan bisnis foto ini, tidak ada salahnya jika menggunakan pinjaman cepat cair DBS KTA. Kamu bisa mendapatkan dana hingga Rp300 juta.

Tenang saja, cicilannya ringan sampai sampai 36 bulan. Bunga flatnya mulai dari cuma 0.88% per bulan, lho! Prosesnya sangat gampang dan tidak perlu dokumen fisik. Kamu tinggal tunggu pengajuan diapprove yang prosesnya sekitar 3-5 hari kerja. Mudah bukan?

Yuk, segera ajukan pinjaman cepat cair dari DBS KTA. Kamu juga bisa dapat bonus Gratis eVoucher Rp1 juta kalau kamu apply sekarang. Tunggu apalagi? Yuk, segera daftar di sini!

Baca Juga: Tips Memilih Jasa dengan Harga Dekorasi Pernikahan Terjangkau dan Berkualitas