PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) secara resmi menyetujui rencana pembelian kembali saham atau buyback senilai maksimal Rp 3 triliun dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST). Keputusan ini diambil setelah melalui proses pertimbangan yang matang dan telah diumumkan dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia.
BRI bukanlah pemain baru dalam strategi buyback. Sejak 2015, bank pelat merah ini telah beberapa kali melakukan aksi korporasi serupa, khususnya untuk mendukung program kepemilikan saham bagi karyawan, direksi, dan dewan komisaris. Manajemen BRI menegaskan bahwa program ini bertujuan meningkatkan keterlibatan karyawan serta mendorong kinerja perusahaan dalam jangka panjang.
Baca juga: Gagal Paham? Ini Susunan Bos Baru BRI yang Bikin Heboh!

Dalam keterbukaan informasi, BRI menjelaskan bahwa aksi buyback sebelumnya telah dilakukan sesuai dengan peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), termasuk POJK No.2/POJK.04/2013 dan POJK No.30/POJK.04/2017. Saham hasil buyback periode sebelumnya sebagian besar telah dialokasikan untuk program kepemilikan saham karyawan. Buyback tahun 2025 ini akan mengikuti regulasi terbaru, yaitu POJK 29/2023, dengan persetujuan akhir akan diajukan dalam RUPS tahun depan.
Dana buyback akan bersumber dari kas internal BRI, dengan total nilai mencapai Rp 3 triliun, belum termasuk biaya transaksi. Manajemen memastikan bahwa jumlah saham yang dibeli kembali tidak akan melebihi 10% dari modal ditempatkan, sesuai regulasi yang berlaku. Selain itu, BRI menegaskan bahwa aksi korporasi ini tidak akan berdampak signifikan terhadap pendapatan maupun biaya operasional perusahaan, serta tidak akan membuat kekayaan bersih BRI lebih kecil dari modal ditempatkan ditambah cadangan wajib.
Meskipun BRI menyatakan bahwa tujuan utama buyback ini adalah untuk program kepemilikan saham karyawan, aksi ini tetap menarik perhatian pasar. Pergerakan harga saham dan kondisi ekonomi tentu menjadi faktor yang turut dipertimbangkan dalam implementasi buyback. Dengan nilai transaksi yang cukup besar, banyak pihak menantikan bagaimana dampaknya terhadap nilai saham BRI ke depan. Apakah ini strategi jitu untuk meningkatkan valuasi saham atau ada pertimbangan lain yang belum terungkap? Kita tunggu perkembangan selanjutnya.
Baca juga: Sensasi! Sosok di Balik Sukses Merger Bank Syariah Kini Pimpin BRI!















