Breaking

Bukan Sekadar Enak! Cita Rasa Lokal Malang Menyimpan Sejarah dan Sentuhan Budaya yang Unik

MALANG – Di tengah gempuran brand modern, sebuah produk lokal di Malang membuktikan bahwa kualitas harus berjalan beriringan dengan identitas.

Pie Ngalam Heritage, merek oleh-oleh khas Malang yang berdiri sejak 2020, memegang teguh prinsip ini. Mereka tidak hanya menjual kue kering, tetapi juga mengemas kearifan lokal dalam setiap kotak yang mereka produksi.

Bukan Sekadar Enak! Cita Rasa Lokal Malang Menyimpan Sejarah dan Sentuhan Budaya yang Unik adalah kunci keberhasilan mereka dalam memikat pasar, sekaligus mendukung pengembangan daerah melalui jalur ekonomi kreatif.

1. Identitas Visual: Topeng Malang di Setiap Kemasan

Owner Pie Ngalam Heritage, Lailatus Saidah, mengungkapkan bahwa produknya dirancang untuk membawa nilai budaya dan identitas lokal di setiap kemasan. Inilah yang membedakan Pie Ngalam Heritage dari oleh-oleh sejenis.

Strategi yang digunakan sangat cerdas. Setiap kotak Pie Ngalam Heritage dihiasi dengan motif dan warna yang terinspirasi dari Topeng Malang, salah satu ikon seni tradisional Jawa Timur yang kaya akan filosofi. Desain ini bukan sekadar pemanis, tetapi menjadi statement bahwa produk ini adalah bagian dari warisan budaya Malang.

Dengan menyajikan seni tradisional dalam kemasan modern, Pie Ngalam Heritage berhasil menjadikan produknya sebagai potongan kecil identitas Malang yang dapat dibawa pulang oleh wisatawan.

Bukan Sekadar Enak! Cita Rasa Lokal Malang Menyimpan Sejarah dan Sentuhan Budaya yang Unik terpatri jelas pada Topeng Malangan di kemasan.

2. Inovasi Rasa: Dari Rempah Pedas hingga Kakao Petani Lokal

Inovasi Pie Ngalam Heritage juga terasa kuat di varian rasa. Merek ini berani keluar dari zona nyaman kue pie manis tradisional dengan meluncurkan varian heritage yang unik.

Salah satunya adalah varian rempah-rempah dengan sensasi rasa asin dan pedas. Rasa ini mewakili kekayaan rempah Nusantara yang sering diabaikan dalam produk oleh-oleh modern.

Baca Juga:Pedagang Kaki Lima Protes Jadwal Street Race Kanjuruhan karena Rugikan Usaha

Tak hanya itu, Pie Ngalam Heritage secara aktif mendukung produk pertanian lokal melalui varian mix fruits. Rasa-rasa seperti Apel, Jeruk, dan Telo Ungu (ubi ungu) jelas terinspirasi dan memanfaatkan hasil bumi unggulan dari Malang.

Bahkan, untuk varian cokelat, Lailatus Saidah memastikan bahwa mereka mengambil kakao langsung dari petani kakao di Malang.

Langkah ini menunjukkan komitmen terhadap rantai pasok lokal dan membantu meningkatkan kesejahteraan petani daerah.

Dalam satu kotak berisi delapan potong pie, pembeli mendapatkan harmoni antara kelezatan kue kering dan rasa khas daerah yang terinspirasi dari hasil bumi terbaik Malang.

Bukan Sekadar Enak! Cita Rasa Lokal Malang Menyimpan Sejarah dan Sentuhan Budaya yang Unik diwujudkan melalui rempah dan buah lokal.

3. Strategi Distribusi: Membangun Jejaring Kuat

Sambutan positif dari pasar mendorong Pie Ngalam Heritage untuk memperluas jangkauannya secara agresif.

Sejak awal berdiri, produk ini telah membangun jejaring distribusi yang luas. Saat ini, reseller dan distributor Pie Ngalam Heritage telah tersebar di berbagai kota di Jawa Timur, meliputi Blitar, Kediri, Lamongan, Pasuruan, Probolinggo, hingga Situbondo.

Lailatus Saidah menjelaskan bahwa membangun jejaring distributor adalah solusi yang efektif karena mereka tidak mungkin mendistribusikan sendiri ke semua wilayah.

Yang paling menarik, Pie Ngalam Heritage juga telah bergabung dalam jejaring distribusi Lapis Tugu Malang, sebuah brand oleh-oleh besar yang memiliki outlet hampir di setiap kecamatan di Malang Raya. Kolaborasi ini menunjukkan kemampuan merek lokal untuk bersinergi, alih-alih bersaing.

Dengan ratusan reseller yang bergabung, aksesibilitas produk ini menjadi sangat tinggi, tersedia di pusat oleh-oleh besar, supermarket, hingga toko mandiri, dengan harga jual berkisar antara Rp 18 ribu hingga Rp 60 ribu.

Bukan Sekadar Enak! Cita Rasa Lokal Malang Menyimpan Sejarah dan Sentuhan Budaya yang Unik berkat jaringan distribusi yang solid.

Bukan Sekadar Enak! Cita Rasa Lokal Malang Menyimpan Sejarah dan Sentuhan Budaya yang Unik sukses memposisikan diri sebagai oleh-oleh premium.

Baca Juga:Stasiun Malang Jadi Pusat Mobilitas Utama, 1,6 Juta Pelanggan Dilayani Sepanjang 2025