InfoMalang – Kebutuhan darah di Kabupaten Malang kian meningkat seiring tingginya kasus darurat medis. Setiap hari, Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Malang menyebut bahwa pihaknya butuh 70 kantong darah untuk memenuhi permintaan rumah sakit dan klinik. Angka tersebut terus dijaga agar tidak terjadi krisis darah di tengah masyarakat.
Upaya PMI Kabupaten Malang Penuhi Stok Darah
Menurut Kepala Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Malang, dr. Bima Ariotejo, pihaknya menargetkan setidaknya 100 kantong terkumpul setiap hari. Target itu dipatok karena kebutuhan nyata menunjukkan bahwa PMI butuh 70 kantong darah per hari untuk menjaga keseimbangan pasokan dan permintaan. Dengan target lebih tinggi, diharapkan ada cadangan bila sewaktu-waktu permintaan meningkat drastis.
Baca Juga:Malang Kota Bunga, Tagline Lama yang Akan Dibangkitkan Lagi
Pentingnya Donor Rutin dari Masyarakat
Untuk memenuhi kebutuhan darah harian, PMI Kabupaten Malang terus gencar melakukan pendekatan ke masyarakat. Donor darah rutin digelar di markas PMI Pakisaji, sekolah, pabrik, hingga tempat ibadah. Semua langkah ini dilakukan karena setiap hari PMI benar-benar butuh 70 kantong darah agar rumah sakit tetap bisa menjalankan tindakan medis darurat tanpa hambatan.
Donor darah rutin menjadi penopang utama bagi rumah sakit di Malang Raya. Tanpa pasokan yang stabil, pasien darurat bisa saja tidak segera mendapat transfusi. Oleh sebab itu, partisipasi masyarakat sangat menentukan dalam menjaga ketersediaan stok darah.
Edukasi Manfaat Donor Darah
Selain menggelar kegiatan rutin, PMI juga menekankan pentingnya edukasi kepada masyarakat. Melalui donor darah, warga tidak hanya membantu sesama, tetapi juga bisa mengetahui kondisi kesehatannya. Pemeriksaan darah akan meliputi penyakit menular seperti hepatitis B, sifilis, hingga HIV.
Sosialisasi ini ditekankan agar warga lebih memahami bahwa PMI tidak hanya sekadar butuh 70 kantong darah per hari, melainkan juga ingin memastikan kualitas darah yang ditransfusikan tetap aman. Dengan begitu, pendonor mendapatkan manfaat ganda, yakni menolong orang lain sekaligus mengecek kondisi kesehatan pribadi.
Distribusi Darah hingga Luar Kota
Darah yang terkumpul tidak hanya didistribusikan ke rumah sakit di Malang Raya. Jika stok mencukupi, darah juga dikirim ke daerah sekitar seperti Pasuruan dan Blitar. Namun prioritas utama tetap rumah sakit di Kabupaten dan Kota Malang.
Distribusi ini tentu bergantung pada keberhasilan PMI mengumpulkan minimal butuh 70 kantong darah per hari. Tanpa jumlah itu, sulit bagi PMI menjaga cadangan tetap aman untuk kebutuhan darurat. Karena itu, setiap tetes darah yang didonorkan masyarakat sangat berarti untuk keselamatan pasien di berbagai wilayah.
Jenis Kebutuhan Darah di Rumah Sakit
Darah yang terkumpul dari masyarakat digunakan untuk berbagai kebutuhan medis. Rumah sakit memanfaatkan persediaan tersebut untuk poli anak, poli kandungan, persiapan operasi besar, hingga perawatan pasien penyakit kronis.
Selain itu, trauma akibat kecelakaan lalu lintas juga menjadi salah satu alasan meningkatnya kebutuhan darah. Karena itu PMI menegaskan bahwa mereka setiap hari butuh 70 kantong darah agar pasien bisa segera ditangani tanpa menunggu lama.
Masa Simpan Darah Sangat Terbatas
Darah memiliki masa simpan yang cukup singkat. Sesuai ketentuan, penyimpanan maksimal hanya satu bulan lima hari pada suhu 2–6 derajat celcius. Kondisi tersebut menuntut PMI untuk terus menjaga rotasi keluar-masuk stok darah agar tidak terjadi penumpukan atau kekurangan.
Inilah alasan mengapa PMI selalu menekankan pentingnya donor rutin. Mereka benar-benar butuh 70 kantong darah segar setiap hari agar stok tetap tersedia dan kualitas darah terjaga.
Tantangan dalam Memenuhi Kebutuhan
Mencapai target harian bukan perkara mudah. Kadang jumlah pendonor menurun karena kesibukan, kurangnya kesadaran, atau faktor cuaca. Saat musim libur panjang, stok darah sering kali turun drastis.
Meski demikian, PMI tetap berusaha maksimal untuk menjaga ketersediaan. Data di lapangan jelas menunjukkan bahwa Kabupaten Malang selalu butuh 70 kantong darah setiap hari, sehingga PMI tidak bisa berhenti menggalakkan kegiatan donor meski menghadapi berbagai tantangan.
Strategi Kolaborasi dengan Komunitas
Untuk mengantisipasi kekurangan, PMI menjalin kerja sama dengan berbagai komunitas. Mulai dari mahasiswa, organisasi sosial, hingga perusahaan swasta ikut berperan dalam menggelar donor darah massal.
Dengan strategi kolaborasi ini, diharapkan kebutuhan minimal butuh 70 kantong darah per hari bisa tercapai. Dukungan dari berbagai pihak membuat persediaan lebih stabil, sehingga pasien yang membutuhkan darah segera bisa ditangani.
Pentingnya Peran Warga Kabupaten Malang
Keberhasilan menjaga stok darah pada akhirnya sangat bergantung pada peran aktif warga. PMI mengimbau agar masyarakat mendonorkan darah secara rutin, minimal setiap tiga bulan sekali. Partisipasi ini tidak hanya membantu sesama, tetapi juga memastikan rumah sakit memiliki persediaan yang cukup setiap saat.
Dengan keterlibatan masyarakat, PMI Kabupaten Malang bisa terus mengamankan stok sesuai kebutuhan harian. Target butuh 70 kantong darah tidak lagi menjadi beban berat jika kesadaran masyarakat tumbuh dan donor darah menjadi budaya bersama.















