Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI), Iman Rachman, memberikan penjelasan terkait kebijakan baru Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang memperbolehkan perusahaan melakukan buyback saham tanpa perlu RUPS. Kebijakan ini, menurut Iman, akan berdampak positif terhadap pasar saham Indonesia.
Baca Juga : Rahasia Sukses RI Gabung OECD Teungkap! Airlangga Bocorkan Update Terbaru
Dalam keterangannya di Main Hall BEI, Jakarta, Rabu (19/3/2025), Iman menyatakan bahwa buyback akan meningkatkan likuiditas pasar. “Pertambahan permintaan dengan buyback sangat dibutuhkan, terutama saat ini dimana kita melihat adanya isu likuiditas dan banyaknya investor asing yang menarik dana,” ujarnya menanggapi kekhawatiran akan kondisi pasar. Ia menekankan bahwa buyback akan menambah permintaan saham di pasar. “Tambahan permintaan ini berasal dari treasury stock perusahaan-perusahaan yang melakukan buyback,” jelas Iman.

Lebih lanjut, Iman memastikan bahwa fluktuasi pasar yang cukup signifikan, bahkan sempat menyentuh penurunan hingga 7% pada perdagangan Selasa (18/3/2025), tidak akan mengganggu rencana penawaran umum perdana saham (IPO) yang sudah terjadwal. “IPO itu jangka panjang, masih ada waktu sekitar setahun lagi. Dan kita lihat hari ini saja, sudah ada 10 perusahaan yang melakukan listing,” tegasnya. Dengan demikian, kebijakan buyback dinilai sebagai langkah strategis untuk menjaga stabilitas pasar dan tetap menarik minat investor.
Baca Juga : Inilah 5 Aplikasi Musik Tanpa Iklan: Pilihan Terbaik untuk Mendengarkan Lagu Favorit















