Mie Bakar Celaket kini menjadi salah satu kuliner khas yang wajib dicicipi saat berkunjung ke Malang Raya. Tidak lengkap rasanya liburan di Malang tanpa mampir ke tempat makan yang satu ini. Didirikan pada tahun 2016, Mie Bakar Celaket berhasil menarik perhatian banyak pencinta kuliner karena cita rasanya yang unik. Di balik popularitasnya, terdapat cerita perjuangan sang pemilik, Isminarto, yang kini telah berusia 50 tahun, yang membuatnya sukses mengangkat Mie Bakar Celaket menjadi destinasi kuliner hits di Kota Malang.
Perjuangan Isminarto: Dari Mie Instan Hingga Mie Bakar
Isminarto, pria asli Celaket, atau lebih dikenal sebagai kawasan Jalan Jaksa Agung Suprapto di Kota Malang, memulai usahanya dengan menjual mie instan dan kopi di rumahnya. Suatu ketika, saat sedang melayani pelanggan, mie instan yang dimasaknya tumpah ke atas kompor. Mie yang tidak sengaja terbakar ini menjadi inspirasi bagi Isminarto untuk berinovasi.
“Ternyata mie kalau dibakar itu enak,” ujar Isminarto mengingat momen penting tersebut. Dari situ, ia mencari formula yang tepat agar bisa menjual mie bakar. Dia bertemu banyak orang untuk mencari saran, hingga akhirnya berhasil menciptakan mie bakar yang berbeda dari yang sudah ada di pasaran.
Baca Juga : Mie Bakar Celaket, Dari Pionir di Malang hingga Menjadi Ikon Kuliner Kota
Perjalanan Transformasi: Dari Kertas Bungkus Hingga Aluminium Foil
Pada awal usahanya, selama hampir satu tahun, Isminarto menjual Mie Bakar menggunakan bungkus kertas minyak atau kertas biasa. Namun, sebuah pertemuan dengan rekannya membawa saran berharga. Untuk bisa naik kelas, ia disarankan untuk mengubah cara pengemasan menjadi lebih elegan, sehat, dan tahan lama.
“Akhirnya saya ganti dari kertas bungkus biasa menjadi aluminium foil. Ternyata ini memberikan banyak keuntungan. Selain bisa langsung dibakar di atas aluminium foil, mie juga jadi lebih awet dan bisa dikirim ke luar kota,” jelas Isminarto.
Dari 2 Kilogram Menjadi 200 Kilogram Mie Per Hari
Usaha Mie Bakar Celaket terus berkembang pesat. Di awal, Isminarto hanya memproduksi 2 kilogram mie per hari dengan bantuan 3 karyawan, termasuk ibu mertuanya dan seorang bibi. Namun, seiring berjalannya waktu, jumlah mie yang diproduksi meningkat signifikan. Pada tahun 2022, Mie Bakar Celaket telah menghabiskan 200 kilogram mie per hari dengan jumlah karyawan yang mencapai 40 orang.
“Dulu awalnya hanya 2 kilogram, sekarang alhamdulillah 200 kilogram. Karyawan juga bertambah, dari 4 orang sekarang sudah 40. Sekarang kami bisa menjual sekitar 1.300 porsi per hari,” kata Isminarto dengan rasa syukur.
Kunci Sukses: Transformasi dan Inovasi Pelayanan
Salah satu kunci keberhasilan Mie Bakar Celaket adalah konsistensi dalam melakukan inovasi. Isminarto selalu terbuka terhadap saran dan masukan dari teman-temannya. Salah satu inovasi yang ia terapkan adalah proses pembakaran mie yang sebelumnya dilakukan di atas meja pelanggan, kini dipersiapkan di dapur untuk mempercepat pelayanan.
“Kami terus mencoba menyempurnakan cara pelayanan. Awalnya mie dibakar di atas meja pelanggan, tapi ternyata itu ribet. Jadi sekarang dibakar dulu sebelum disajikan, dan pelanggan ternyata tidak ada keluhan,” ujar Isminarto.
Perpaduan Rasa Jawa dan Eropa
Dari segi rasa, Mie Bakar Celaket menawarkan perpaduan unik antara bumbu tradisional Jawa dan olahan mie Eropa ala pasta. Masakan Jawa dikenal kaya akan rempah-rempah dengan penggunaan kecap yang khas, sementara masakan Eropa sering mengandalkan bahan-bahan seperti keju mozzarella dan daging asap.
“Tekad saya adalah menggabungkan bakmi Jawa dan masakan Eropa. Bumbu Jawa pakai rempah dan kecap, tapi untuk saus dan mozzarella kami adopsi cita rasa Eropa,” jelasnya. Hasilnya, kombinasi unik ini memberikan sensasi rasa yang berbeda dan menjadi favorit banyak pelanggan.
Varian Menu yang Beragam
Saat ini, Mie Bakar Celaket menawarkan lebih dari 20 varian menu. Salah satu varian yang paling laris adalah Mie Bakar dengan daging asap dan mozzarella. Untuk harga, Isminarto menawarkan berbagai pilihan dengan rentang harga mulai dari Rp19 ribu hingga Rp30 ribu per porsi.
Dengan cita rasa yang lezat dan kisah inspiratif di baliknya, Mie Bakar Celaket menjadi salah satu kuliner yang wajib dikunjungi saat berada di Malang. Bukan hanya soal makan, tetapi juga tentang pengalaman menikmati inovasi kuliner lokal yang terus berkembang.
Baca Juga : Mie Bakar Celaket, Kuliner Unik yang Memadukan Cita Rasa Jawa dan Eropa di Malang














