MALANG – Fenomena cuaca tidak biasa tengah melanda sejumlah wilayah di Indonesia, termasuk di Jawa Timur. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut bahwa Indonesia sedang mengalami kemarau basah, yakni kondisi saat curah hujan tetap tinggi meskipun secara kalender berada di musim kemarau.
Kondisi cuaca yang tak menentu ini berdampak langsung pada keselamatan aktivitas kelautan, khususnya di wilayah pesisir selatan Jawa Timur. Pantai Malang Selatan menjadi salah satu daerah yang perlu mendapat perhatian lebih karena peningkatan ketinggian gelombang laut yang signifikan.
Prakirawan Stasiun Meteorologi Maritim Kelas II Tanjung Perak Surabaya, Fajar Setiawan, mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi gelombang tinggi. Menurutnya, saat ini gelombang di perairan utara Jawa Timur berkisar antara 1–2 meter, sementara di bagian selatan, termasuk wilayah Malang Selatan, gelombangnya bisa mencapai 2,5–3 meter.
“Ini memang masih dalam kategori normal, tapi masyarakat tetap harus waspada. Khususnya para nelayan dan wisatawan yang beraktivitas di pantai-pantai selatan Malang. Cuaca yang tak menentu ini bisa menyebabkan datangnya ombak besar secara tiba-tiba,” ujarnya, Minggu (13/7/2025).
Baca Juga: DPRD Malang Dukung Seragam Gratis untuk Sekolah Swasta
Ia menambahkan bahwa wilayah laut di Pacitan, Trenggalek, Tulungagung, Malang, hingga Banyuwangi menunjukkan pola gelombang laut yang sama. Artinya, hampir seluruh wilayah pantai selatan Jawa Timur kini tengah mengalami kondisi laut yang kurang bersahabat, terutama di area 10 hingga 20 meter dari garis pantai.
Kemarau basah yang berlangsung lebih lama dari prediksi semula, juga memperkuat pengaruh angin timuran yang menyebabkan gelombang tinggi.
Menurut BMKG, kondisi ini akan berlangsung hingga Oktober 2025, lebih lama dari perkiraan awal yang hanya sampai Agustus.
BMKG menyarankan masyarakat, khususnya nelayan dan pelaku wisata bahari, untuk secara aktif memantau prakiraan cuaca dan kondisi laut dari kanal resmi. Hal ini penting karena prakiraan hanya bisa memberikan estimasi dalam rentang waktu 3 hingga 5 hari ke depan. Perubahan cuaca ekstrem bisa datang lebih cepat dari yang diperkirakan.
Tragisnya, peringatan dari BMKG ini seolah terbukti dari insiden yang terjadi beberapa hari lalu. Tiga remaja dilaporkan terseret ombak di Pantai Watu Lepek, Desa Gajahrejo, Kecamatan Gedangan, Kabupaten Malang, pada Kamis (10/7) pagi. Mereka tengah memancing di tepi pantai saat ombak besar datang secara tiba-tiba.
Kepala Satuan Polisi Air dan Udara (Kasat Polairud) Polres Malang, AKP Yoni Pribadi, membenarkan insiden tersebut. Ia mengatakan satu dari tiga remaja itu ditemukan meninggal dunia atas nama Arya Maulana Akbar Ariski (18), sementara dua lainnya selamat.
“Korban selamat menyampaikan bahwa saat mereka sedang memperbaiki alat pancing, ombak besar datang dan langsung menerjang. Satu orang sempat terhempas kembali ke pantai, sementara dua lainnya hilang. Sayangnya, hanya satu yang ditemukan dalam keadaan meninggal, sementara dua lainnya selamat,” jelasnya.
Peristiwa ini menambah daftar kecelakaan laut yang kerap terjadi di kawasan Malang Selatan, terutama saat kondisi cuaca ekstrem.
Padahal, BMKG telah rutin mengeluarkan peringatan dini terkait potensi gelombang tinggi di wilayah selatan Jawa Timur.
Melihat fenomena cuaca seperti ini, masyarakat diminta untuk tidak mengabaikan informasi dari instansi resmi. Tidak hanya nelayan, para wisatawan juga diimbau untuk menunda aktivitas di pesisir jika kondisi cuaca dan gelombang tidak memungkinkan. Keselamatan harus menjadi prioritas utama.
Pemerintah daerah, pengelola wisata, dan komunitas pesisir juga didorong untuk memperkuat edukasi keselamatan laut, termasuk memasang papan peringatan di area rawan ombak. Informasi peringatan cuaca harus disampaikan secara masif melalui berbagai media agar dapat menjangkau masyarakat secara luas.
Cuaca yang tidak stabil dan gelombang tinggi akan terus berpotensi terjadi dalam beberapa bulan ke depan. Oleh karena itu, kewaspadaan dan kesiapsiagaan menjadi kunci untuk mencegah jatuhnya korban jiwa berikutnya di kawasan pesisir selatan Jawa Timur.
Baca Juga: Panggung Fashion Malang Soroti Desain Anak dan Remaja yang Trendy















