Deddy Corbuzier adalah sebuah anomali dalam dunia hiburan Indonesia. Dikenal awalnya sebagai mentalis dengan penampilan khas dan ilusi panggung yang memukau, ia berhasil melakukan transisi karier yang spektakuler, beralih menjadi salah satu content creator dan tokoh publik paling berpengaruh di Tanah Air.
Di tengah kesuksesan abadi podcast “Close The Door“, berita terbaru menunjukkan bahwa Deddy kini sedang merambah ke wilayah yang jauh lebih serius dan kompleks: birokrasi pemerintahan dan ekspansi bisnis kuliner yang masif.
Judul yang melekat padanya saat ini tidak lagi sekadar “Mentalis” atau “YouTuber”, melainkan “Staf Khusus Menteri Pertahanan” dan “Konglomerat Media dan Kuliner”.
I. Peran Baru di Lingkaran Pemerintahan: Stafsus Menhan
Berita paling mengejutkan dan menarik perhatian publik pada awal tahun 2025 adalah pengangkatan Deddy Corbuzier sebagai Staf Khusus Menteri Pertahanan (Menhan) Bidang Komunikasi Sosial dan Publik.
Pengangkatan ini menuai pro dan kontra, mengingat latar belakang Deddy yang berasal dari dunia hiburan.
Namun, Kementerian Pertahanan (Kemhan) menegaskan bahwa Deddy diangkat berdasarkan kompetensinya yang tak tertandingi di bidang komunikasi massa dan media digital.
Sebagai pemilik kanal YouTube dengan puluhan juta pelanggan, Deddy dianggap mampu menjembatani jurang komunikasi antara institusi pertahanan yang serius dengan masyarakat luas, terutama generasi muda.
Deddy Corbuzier, yang sebelumnya sudah menyandang pangkat Letnan Kolonel Tituler TNI AD, berkomitmen penuh pada tugas barunya.
Dalam pernyataan publiknya, ia secara tegas menyatakan tidak akan mengambil gaji dan tunjangan sebagai Stafsus, sebuah langkah yang disebut banyak pihak sebagai bentuk totalitas pengabdian.
Baca Juga:Tony q Rastafara dan Kiprah Panjang di Jalur Musik Reggae Indonesia
Salah satu proyek yang menjadi tanggung jawabnya adalah menghidupkan dan mengembangkan podcast Kemhan agar isu-isu pertahanan menjadi lebih menarik dan mudah dipahami oleh kaum milenial dan Gen Z, mempromosikan rasa bangga terhadap industri pertahanan dalam negeri.
Peran ini menempatkan Deddy pada posisi yang sangat strategis, menunjukkan bahwa pengaruhnya tidak lagi terbatas pada platform digital, melainkan telah merambah ke pengambilan keputusan di tingkat negara.
II. Supremasi Konten Digital: “Close The Door” dan “Somasi”
Di tengah kesibukannya di Kemhan, Deddy tidak pernah meninggalkan akar kesuksesannya: PT Dektos Digital Corbuzier.
Podcast “Close The Door” tetap menjadi lokomotif utama yang terus menghasilkan konten-konten provokatif dan mendalam.
Deddy Corbuzier, melalui format bincang-bincang satu lawan satu, secara konsisten mengundang tokoh-tokoh penting, mulai dari pejabat, politisi, selebritas, hingga figur kontroversial, untuk membahas isu-isu sensitif secara blak-blakan.
Pendekatan Deddy yang unfiltered dan terkadang konfrontatif menjadi magnet utama yang menjaga kanal YouTube-nya tetap mendominasi.
Selain podcast utama, program “Somasi” yang berfokus pada stand-up comedy dan kritik sosial juga terus berkembang, menegaskan dominasi PT Dektos Digital Corbuzier dalam ranah hiburan dan media digital.
Kanal-kanal ini bukan hanya hiburan, tetapi telah menjadi media alternatif yang diperhitungkan, bahkan seringkali memicu perdebatan nasional yang kemudian diangkat oleh media arus utama.
Keberhasilan Deddy dalam mengelola dan mendistribusikan konten telah menjadikannya panutan dalam model bisnis creator economy.
III. Ekspansi Kekaisaran Bisnis: dari Gym hingga Kuliner
Selain media dan pemerintahan, tahun 2024 hingga 2025 juga ditandai dengan langkah agresif Deddy Corbuzier di dunia bisnis off-line.
Meskipun Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) miliknya telah mencantumkan kekayaan yang nyaris menyentuh angka triliunan Rupiah, Deddy terus mengembangkan sayap bisnisnya.
Proyek terbarunya yang mencolok adalah:
- Restoran Padang “Gadang Barubah”: Deddy merambah industri Food & Beverage (F&B) dengan konsep restoran Padang modern, bahkan menggunakan teknologi conveyor belt yang biasanya ditemukan di restoran sushi untuk menyajikan hidangan Minang.
- Humble Baker: Ia juga memasuki industri bakery dengan mendirikan toko roti artisan yang menawarkan berbagai produk premium seperti sourdough dan cromboloni.
- K3Mart: Bisnis minimarket berkonsep Korea ini juga terus berekspansi, menargetkan puluhan gerai baru di berbagai kota besar di Indonesia.
Ekspansi bisnis yang beragam ini, mulai dari gym (Osbond Gym), ritel, hingga kuliner, menunjukkan visi Deddy Corbuzier yang melampaui sekadar bintang panggung.
Ia telah menjelma menjadi seorang pengusaha media dan lifestyle yang memahami betul bagaimana mengonversi personal brand yang kuat menjadi gurita bisnis yang menguntungkan.
Dengan perannya di pemerintahan, kekaisaran media digital yang tak tertandingi, dan ekspansi bisnis yang ambisius, Deddy Corbuzier membuktikan bahwa ia adalah salah satu figur publik dengan perkembangan karier paling dinamis dan multi-dimensi saat ini.















