Breaking

Distribusi BBM ke Jember Tersendat, Pertamina Pastikan Pasokan Kembali Normal Bertahap

Antrean panjang kendaraan kembali terlihat di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kabupaten Jember, Jawa Timur, dalam beberapa hari terakhir. Kondisi ini dipicu keterlambatan distribusi Bahan Bakar Minyak (BBM) dari depo utama. Situasi tersebut langsung mendapat perhatian dari Pertamina bersama pihak terkait untuk segera menormalkan pasokan ke wilayah Jember.

Pengurus Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) DPC Besuki, Wahyu Prayudi Nugroho, menegaskan bahwa langkah-langkah percepatan distribusi sudah mulai dilakukan sejak akhir pekan. Bantuan suplai BBM dari Surabaya dan Malang telah dikirim dan mulai tiba di Jember sejak Sabtu malam hingga Minggu pagi.

“Beberapa SPBU yang sudah menerima kiriman antara lain SPBU Arjasa, SPBU di Jalan Ahmad Yani, Kreyongan, Tegal Besar, Jubung, serta SPBU di kawasan Saptuan dan sejumlah titik di jalur nasional,” jelas Wahyu yang akrab disapa Nuki, Minggu (27/7/2025).

Meski pengiriman bantuan telah berjalan, Wahyu mengakui distribusi belum sepenuhnya lancar. Keterbatasan armada truk tangki membuat suplai membutuhkan waktu lebih panjang untuk tiba di seluruh SPBU. Armada yang dikerahkan tidak hanya berasal dari Surabaya dan Malang, melainkan juga dari Banyuwangi, guna mempercepat proses dropping.

“Prosesnya memang tidak bisa instan. Kami membutuhkan waktu untuk memastikan stok BBM di SPBU-SPBU kembali normal,” kata Wahyu.

Sebagai catatan, kebutuhan BBM harian di Kabupaten Jember dalam kondisi normal mencapai sekitar 700 ribu liter. Angka ini harus dipenuhi secara konsisten agar tidak terjadi antrean atau kelangkaan. Sayangnya, distribusi BBM dari Depo Pertamina Banyuwangi terkendala masalah teknis di lapangan, terutama akibat kemacetan panjang di kawasan Pelabuhan Ketapang.

Wahyu menjelaskan, kemacetan di Ketapang memicu antrean panjang kendaraan pengangkut BBM sehingga truk-truk tangki tidak dapat segera melanjutkan perjalanan. Ditambah lagi, jalur alternatif utama di kawasan Gumitir sempat ditutup total, sehingga Pertamina harus menyiapkan skenario mitigasi distribusi melalui jalur lain seperti Bondowoso–Situbondo–Lumajang atau Arak-arak Bondowoso.

Baca Juga: 7 Fakta Tragis: Bos Angkringan Ponorogo Dihabisi Pria Pengangguran Saat Oral Seks

“Setelah evaluasi, kami memutuskan menggunakan jalur Arak-arak Bondowoso karena lebih memungkinkan, meskipun di jalur tersebut juga ada jembatan yang sedang dalam tahap renovasi,” ungkap Wahyu.

Untuk memastikan kelancaran, Pertamina sempat melakukan uji coba pengiriman BBM melalui jalur alternatif tersebut. Hasilnya, sejumlah armada berhasil melintas, namun perjalanan tetap memakan waktu lebih lama dari biasanya. Hal inilah yang menyebabkan beberapa SPBU mengalami keterlambatan pasokan.

Pertamina bersama Pemerintah Kabupaten Jember terus melakukan pemantauan langsung terhadap kondisi lapangan. Setiap kiriman yang tiba langsung didistribusikan ke SPBU-SPBU prioritas yang stoknya hampir habis. Langkah ini diharapkan bisa memecah antrean panjang yang sudah terjadi sejak beberapa hari lalu.

Selain langkah teknis, Wahyu juga menyampaikan imbauan penting kepada masyarakat agar tidak melakukan panic buying. Menurutnya, kepanikan masyarakat justru bisa memperparah antrean dan membuat distribusi tidak merata.

“Imbauannya kepada masyarakat, tidak perlu mengisi BBM secara berlebihan. Cukup isi secukupnya saja, karena pasokan terus kami upayakan agar kembali normal dalam waktu dekat,” tegasnya.

Wahyu juga menambahkan bahwa Pertamina dan seluruh mitra kerja telah bekerja maksimal dengan segala keterbatasan yang ada. Ia meminta masyarakat memberikan kepercayaan penuh karena semua pihak di lapangan berkomitmen menormalkan situasi sesegera mungkin.

“Sekali lagi, penyebab utama kelangkaan BBM kali ini adalah tersendatnya distribusi dari Depo Pertamina Banyuwangi akibat kemacetan di Ketapang. Armada kami sudah keluar dari depo, hanya saja terjebak antrean panjang sehingga kedatangan di Jember menjadi sangat lambat,” paparnya.

Pemerintah Kabupaten Jember juga telah berkoordinasi dengan kepolisian setempat untuk membantu kelancaran arus lalu lintas armada tangki. Upaya ini diharapkan dapat mempercepat distribusi sekaligus meminimalisasi risiko penimbunan atau penyalahgunaan stok di lapangan.

Dengan langkah-langkah yang sudah dijalankan, Pertamina optimistis stok BBM di Kabupaten Jember akan kembali stabil dalam beberapa hari ke depan. Masyarakat pun diminta tetap tenang dan mendukung upaya distribusi dengan bijak menggunakan bahan bakar sesuai kebutuhan.

Baca Juga: WR, Pencuri Ponsel di Dasbor Motor, Dibekuk Polsek Kepanjen Berkat Rekaman CCTV