Breaking

Dua Kasus Gantung Diri di Malang dalam Dua Hari, Sorotan Serius untuk Kesehatan Mental

Dalam kurun waktu sepekan terakhir, Kabupaten dan Kota Malang dikejutkan dengan empat kasus bunuh diri. Dua di antaranya terjadi pada Rabu (9/10) dengan cara menabrakkan diri ke kereta api, sementara dua kasus lainnya terjadi dengan cara gantung diri pada Kamis malam (10/10) dan Jumat dini hari (11/10).

Kasus di Bululawang: Siswi SMP Gantung Diri

Salah satu kasus bunuh diri yang memprihatinkan terjadi di Desa Kasri, Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang. Korban berinisial DA, siswi SMP berusia 14 tahun, ditemukan tewas gantung diri di kamar tidurnya. Sebelum kejadian, DA sempat berselisih paham dengan orang tuanya mengenai kesibukan mereka dalam bekerja.

“Orang tua korban terakhir berbincang dengan DA pada Rabu malam, dan sempat terjadi selisih paham. Keesokan harinya, korban ditemukan sudah dalam kondisi tergantung di dalam kamarnya,” ungkap Kapolsek Bululawang, Kompol Ainun Djariyah. Proses evakuasi dilakukan setelah ibu korban mendobrak pintu kamar yang terkunci dan mendapati anaknya tak bernyawa.

Baca Juga : Dampak Kekeringan di Kabupaten Malang, Petani Terancam Gagal Panen Akibat Sungai Mengering

Kasus di Klojen: Mahasiswa Bunuh Diri di Rumah

Kasus gantung diri kedua melibatkan seorang mahasiswa berusia 22 tahun berinisial AS, yang ditemukan tewas di rumahnya di Jalan Karimun Jawa, Kecamatan Klojen, Kota Malang. Peristiwa ini terjadi pada Jumat dini hari (11/10), setelah AS sempat pulang dan pergi keluar rumah dengan motornya pada Kamis sore. Sang ayah, SK, menemukan AS dalam posisi tergantung di pintu menuju lantai dua rumah mereka.

“Jenazah AS ditemukan sekitar pukul 00.10 dini hari. Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban, dan keluarga menolak dilakukan visum,” jelas Ipda Yudi Risdianto, Kasi Humas Polresta Malang Kota.

Pentingnya Kesadaran Kesehatan Mental

Kedua kasus gantung diri ini menambah keprihatinan masyarakat, terutama karena melibatkan pelajar dan mahasiswa yang masih berusia muda. Kasus-kasus ini menggarisbawahi pentingnya perhatian terhadap kesehatan mental, terutama bagi generasi muda yang sering kali menghadapi tekanan yang tidak terlihat. Keluarga dan lingkungan sekitar perlu lebih peka dalam melihat tanda-tanda gangguan mental agar tragedi seperti ini bisa dicegah.

Baca Juga : Pelajar 14 Tahun di Malang Tewas Gantung Diri, Diduga Karena Sakit Hati pada Orang Tua