Breaking

Dua Pos Polisi Kota Malang Jadi Sasaran Aksi Perusakan oleh OTK

InfoMalangPeristiwa perusakan fasilitas publik kembali terjadi di Kota Malang. Dua Pos Polisi yang berada di Jalan Kaliurang dan Simpang Jalan Bandung menjadi sasaran tindakan oleh orang tidak dikenal (OTK) pada Minggu malam, 7 September 2025. Kejadian ini menambah daftar panjang gangguan keamanan di wilayah perkotaan.

Masyarakat sekitar cukup terkejut dengan peristiwa tersebut. Dua Pos Polisi yang selama ini difungsikan sebagai titik pengamanan lalu lintas dan pelayanan masyarakat kembali mengalami kerusakan. Pecahan kaca terlihat di sekitar area, meskipun sebagian besar sudah dibersihkan oleh warga dan petugas.

Kronologi Kejadian Perusakan

Menurut keterangan warga sekitar, Dua Pos Polisi itu diserang sekitar pukul 21.00 WIB. Pos polisi di Jalan Kaliurang yang baru saja diperbaiki setelah kerusakan sebelumnya kembali mengalami pecah kaca. Sementara itu, pos polisi di Simpang Jalan Bandung juga tidak luput dari aksi serupa.

Nanang, seorang pekerja di Asuransi Astra Cabang Malang yang kantornya berdekatan dengan lokasi, mengaku mendengar kabar kejadian dari loper koran dan petugas kepolisian yang datang mengecek. Ia sendiri tidak mengetahui secara pasti bagaimana kronologi detail perusakan tersebut.

Baca Juga:PLN Lakukan Pemadaman Listrik di Beberapa Kawasan Kota Malang Hari Ini, Rabu 10 September 2025

Kondisi Pos Polisi Setelah Kejadian

Dari pantauan pada Senin pagi, Dua Pos Polisi tersebut tampak bersih meski menyisakan jejak perusakan. Pecahan kaca di dalam dan luar pos sudah dikumpulkan agar tidak membahayakan pejalan kaki. Namun, kaca yang sebelumnya baru dipasang dalam perbaikan beberapa waktu lalu kembali rusak.

Di Simpang Jalan Bandung, seorang juru parkir bernama San mengaku sempat melewati lokasi sekitar pukul 23.00. Ia melihat ada aparat yang tengah melakukan pengecekan dan membawa barang bukti berupa kain hitam yang tampak terbakar sebagian. Kain tersebut sebelumnya dipakai menutup lubang kaca akibat perusakan sebelumnya.

Dugaan Motif Perusakan

Hingga kini, belum ada penjelasan resmi terkait motif di balik aksi terhadap Dua Pos Polisi tersebut. Aparat masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap siapa pelaku dan alasan perusakan dilakukan. Masyarakat menduga aksi ini dilakukan oleh sekelompok OTK yang sengaja mengincar fasilitas publik.

Fenomena perusakan pos polisi bukanlah hal baru di Kota Malang. Dua Pos Polisi yang menjadi sasaran kali ini bahkan pernah mengalami kerusakan pada akhir Agustus lalu. Hal ini memunculkan dugaan bahwa ada pola atau rangkaian aksi yang dilakukan oleh pelaku dengan tujuan tertentu.

Reaksi Warga Sekitar

Warga sekitar Jalan Kaliurang dan Simpang Jalan Bandung menyayangkan aksi tersebut. Bagi mereka, Dua Pos Polisi itu sangat membantu pengaturan lalu lintas dan menjadi titik pengawasan keamanan. Kehadirannya penting untuk menciptakan rasa aman, terutama di titik keramaian.

San, juru parkir yang tinggal tidak jauh dari lokasi, mengatakan bahwa meskipun ia tidak melihat langsung kejadian, kondisi pos polisi setelah perusakan membuat warga resah. Mereka khawatir peristiwa semacam ini dapat mengganggu aktivitas masyarakat di kemudian hari.

Respons Kepolisian

Kabid Humas Polresta Malang Kota, Ipda Yudi Risdianto, belum memberikan banyak komentar terkait insiden ini. Namun, pihak kepolisian memastikan sedang mendalami kasus dan mengumpulkan bukti di lapangan. Dua Pos Polisi yang dirusak kini tetap difungsikan meskipun mengalami kerusakan pada kaca.

Aparat juga berencana meningkatkan patroli di sejumlah titik rawan untuk mencegah terulangnya insiden serupa. Penjagaan ekstra kemungkinan akan dilakukan terutama di malam hari saat arus lalu lintas mulai sepi.

Dampak terhadap Keamanan Kota

Insiden perusakan Dua Pos Polisi di Kota Malang ini menimbulkan dampak psikologis bagi masyarakat. Keberadaan pos polisi seharusnya menjadi simbol keamanan, namun justru menjadi target aksi destruktif. Hal ini menimbulkan tanda tanya besar mengenai motivasi pelaku.

Pakar kriminologi menilai bahwa serangan terhadap fasilitas publik seperti pos polisi bisa menjadi bentuk perlawanan simbolis terhadap otoritas. Meski begitu, tanpa bukti kuat, dugaan tersebut masih sebatas asumsi. Aparat dituntut bekerja cepat agar kepercayaan publik tidak menurun.

Upaya Pemulihan Fasilitas

Pemerintah setempat bersama kepolisian diperkirakan akan segera memperbaiki kerusakan di Dua Pos Polisi tersebut. Perbaikan fisik menjadi langkah awal agar pos bisa kembali digunakan maksimal. Selain itu, diharapkan akan ada penguatan dalam hal sistem keamanan untuk mengantisipasi serangan lanjutan.

Warga juga berharap adanya CCTV tambahan di sekitar lokasi. Dengan pengawasan digital, peluang pelaku tertangkap basah bisa lebih besar, sehingga mencegah peristiwa serupa terulang.

Harapan Masyarakat

Meski sempat dirusak dua kali dalam waktu singkat, Dua Pos Polisi di Kota Malang diharapkan tetap berfungsi optimal. Warga menekankan pentingnya keberadaan fasilitas itu bagi keamanan dan kenyamanan. Mereka juga meminta aparat lebih terbuka dalam memberikan informasi perkembangan kasus agar masyarakat merasa dilibatkan.

Aksi perusakan ini seharusnya menjadi peringatan bahwa perlindungan fasilitas publik tidak boleh dianggap remeh. Masyarakat dan aparat perlu bekerja sama untuk menjaga keamanan lingkungan. Kehadiran pos polisi tetap sangat vital sebagai bagian dari pelayanan negara kepada rakyat.

Baca Juga:Ribut Pink Hijau dan Merah Putih Tidak Akan Mengubah Nasib Bangsa Tanpa Aksi Nyata