InfoMalang – Sebuah temuan arkeologi terbaru di Mesir mengungkap keberadaan ruang tersembunyi jauh di dalam Piramida Agung Giza. Penemuan ini dilakukan oleh tim insinyur dari Leeds University, Inggris, yang memanfaatkan teknologi robot canggih untuk menjelajahi jalur sempit di dalam struktur berusia lebih dari 4.500 tahun tersebut. Temuan ini memberikan wawasan baru sekaligus menimbulkan pertanyaan tentang tujuan sebenarnya dari beberapa bagian piramida yang belum sepenuhnya dipahami.
Misi ini menggunakan robot berukuran kecil namun memiliki kemampuan navigasi tinggi, dirancang khusus untuk menelusuri terowongan yang sangat sempit tanpa merusak batuan kuno. Terowongan yang diteliti memiliki ukuran hanya 20 x 20 sentimeter dengan kemiringan 40 derajat dan panjang sekitar 60 meter, sehingga akses manusia secara langsung mustahil dilakukan. Jalur ini mengarah keluar dari salah satu bagian yang dikenal sebagai Kamar Ratu.
Baca Juga:Penyesalan Mendalam Pasangan di Tangsel Usai Tewaskan Anak Kandung 2025
Proyek ini dimulai pada tahun 2010 ketika Profesor Rob Richardson, pakar robotika dari Leeds University, bekerja sama dengan Dr. Tze Chuen Ng, seorang penemu asal Hong Kong yang memiliki minat mendalam terhadap peradaban Mesir kuno. Mereka menghadapi tantangan teknis besar dalam merancang robot seberat 5 kilogram yang cukup kuat untuk menjelajah namun tetap aman bagi struktur bersejarah tersebut.
Robot yang digunakan merupakan bagian dari Proyek Djedi, dinamai berdasarkan legenda penyihir dari masa pemerintahan Firaun Khufu, penguasa yang diyakini memerintahkan pembangunan Piramida Agung. Misi ini bertujuan menjelajahi area yang sebelumnya sulit dijangkau dan hampir tidak pernah terdokumentasi.
Saat robot berhasil mencapai bagian ujung terowongan, kamera internalnya menangkap pemandangan mengejutkan: sebuah ruangan kecil yang tersembunyi di balik batu penghalang. Lantai ruangan tersebut memperlihatkan simbol-simbol berwarna yang dilukis langsung di atas permukaan batu. Temuan ini menambah lapisan misteri karena menunjukkan adanya kemungkinan fungsi simbolis atau ritual dari ruangan tersebut, bukan sekadar fitur arsitektural.
Profesor Richardson mengungkapkan bahwa tujuan terowongan ini masih menjadi bahan perdebatan. Sebelumnya, teori yang dominan menyebutkan bahwa jalur tersebut berfungsi sebagai ventilasi udara. Namun, keberadaan simbol-simbol berwarna memperumit teori tersebut dan memunculkan dugaan bahwa jalur ini mungkin memiliki makna spiritual atau ritual terkait perjalanan jiwa firaun di alam baka.
Selain ruangan dengan lantai bercat, robot juga menemukan batu kedua yang benar-benar menghalangi jalur lebih jauh ke dalam. Batu pertama yang ditemukan sebelumnya dapat diintip menggunakan kamera fleksibel, tetapi batu kedua ini membuat eksplorasi terhenti total. Hingga kini, apa yang ada di balik penghalang tersebut masih menjadi misteri.
Sayangnya, proyek ini mengalami penundaan panjang akibat situasi keamanan di Mesir pada beberapa tahun terakhir. Peneliti belum dapat mengembangkan teknologi tambahan untuk melewati batu kedua atau melanjutkan penyelidikan lebih dalam. Rencana awal untuk menganalisis struktur dan material ruangan pun belum terealisasi sepenuhnya.
Meski begitu, rekaman visual dari misi tersebut telah dirilis dalam dua bagian melalui kanal YouTube Ancient Architects. Video ini memberikan kesempatan bagi peneliti dan publik untuk melihat langsung data mentah dari robot, termasuk detail lantai bercat yang menjadi fokus perhatian para arkeolog.
Matthew Sibson, pendiri kanal Ancient Architects, menyatakan antusiasmenya terhadap temuan ini. Ia menekankan bahwa sembilan jam rekaman mentah yang dihasilkan membuka peluang bagi penelitian independen tentang tujuan tersembunyi dari jalur tersebut. Menurutnya, detail visual yang terekam dapat membantu membentuk hipotesis baru terkait arsitektur internal Piramida Agung.
Para ahli Mesir kuno menilai bahwa penempatan batu penghalang di jalur tersebut tampaknya disengaja. Hal ini mengindikasikan kemungkinan upaya untuk melindungi atau menyembunyikan sesuatu yang memiliki makna penting. Beberapa spekulasi mengarah pada dugaan bahwa ruangan tersebut bisa menjadi bagian dari ritual pemakaman yang melibatkan simbol-simbol tertentu, sejalan dengan kepercayaan Mesir kuno tentang perjalanan roh menuju kehidupan setelah kematian.
Meskipun akses fisik lebih lanjut masih tertutup, penemuan ini telah memicu minat baru di kalangan komunitas arkeologi internasional. Banyak peneliti meyakini bahwa bagian dalam Piramida Agung masih menyimpan lebih banyak ruang tersembunyi yang menunggu untuk ditemukan, yang mungkin dapat mengubah pemahaman modern tentang metode konstruksi dan tujuan monumen ikonik ini.
Keberadaan ruang misterius dengan ornamen lantai bercat menjadi bukti bahwa teknologi robotika kini memainkan peran vital dalam eksplorasi warisan sejarah dunia. Penemuan ini sekaligus memperlihatkan bahwa meskipun piramida telah diteliti selama berabad-abad, masih banyak rahasia yang belum terungkap di balik dinding batu kunonya.















