Breaking

Harga Batu Bara Jeblok, Nasibnya Terancam!

Harga batu bara terus merosot tajam hingga menembus angka di bawah US$ 100 per ton. Penurunan harga ini menjadi pukulan berat bagi industri batu bara yang sudah menghadapi berbagai tantangan. Tak hanya itu, rencana kenaikan tarif royalti semakin memperburuk keadaan, menimbulkan ketidakpastian bagi para pelaku industri. Bagaimana prospek industri ini dalam menghadapi tekanan yang semakin besar?

Dalam program Closing Bell yang tayang pada Selasa (25/03/2025), Equity Analyst Research, Susi Setiawati, memaparkan analisis mendalam mengenai kondisi ini. Ia menjelaskan bahwa anjloknya harga batu bara dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk perlambatan permintaan global, transisi menuju energi hijau, serta kebijakan lingkungan yang semakin ketat di berbagai negara. Sejumlah negara telah mengurangi ketergantungan pada batu bara dan beralih ke energi terbarukan, yang semakin menekan harga komoditas ini.

Baca juga: Laba Harita Nickel Tembus Rp 6 Triliun! Rahasianya?

Selain itu, rencana revisi tarif royalti yang akan meningkatkan beban bagi perusahaan tambang menjadi tantangan lain. Dengan harga yang terus melemah dan biaya operasional yang meningkat, banyak perusahaan batu bara terancam mengalami tekanan keuangan yang signifikan. Beberapa perusahaan bahkan mulai mempertimbangkan efisiensi besar-besaran, termasuk pengurangan produksi dan tenaga kerja.

Namun, di tengah kondisi yang penuh ketidakpastian ini, industri batu bara masih memiliki peluang untuk bertahan. Beberapa analis menilai bahwa permintaan dari negara-negara seperti India dan Tiongkok masih menjadi harapan bagi industri ini. Kedua negara tersebut masih bergantung pada batu bara untuk memenuhi kebutuhan energi mereka dalam jangka pendek hingga menengah.

Meski demikian, prospek jangka panjang industri batu bara tetap menjadi tanda tanya besar. Dengan meningkatnya tekanan dari regulasi lingkungan dan peralihan global ke energi bersih, perusahaan batu bara harus mulai beradaptasi dengan diversifikasi bisnis atau investasi di sektor energi terbarukan. Bagaimana langkah-langkah yang akan diambil oleh para pelaku industri dalam menghadapi tantangan ini? Saksikan analisis lebih lanjut dalam program Closing Bell untuk mendapatkan gambaran lengkap mengenai masa depan industri batu bara.

Baca juga: Rahasia Dividen BNI Terungkap! Nominalnya Bikin Melongo!