Sebuah peristiwa mengharukan sekaligus memprihatinkan terjadi di pelosok Kabupaten Donggala. Seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) bernama Aril Sharon Huma, yang bertugas sebagai penyuluh keluarga berencana (KB) pada Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Kabupaten Donggala, meninggal dunia saat menjalankan tugas di Desa Palentuma, Kecamatan Pinembani. Tragisnya, jenazahnya harus diantar sejauh puluhan kilometer menggunakan sepeda motor karena akses jalan yang rusak parah dan ketiadaan ambulans.
Peristiwa ini terjadi pada Kamis (10/7/2025) malam. Keluarga yang berada di Desa Palentuma awalnya berusaha meminta bantuan dari Puskesmas Pinembani. Namun, ambulans yang biasanya digunakan dalam kondisi darurat ternyata sedang mengalami kerusakan berat. Sementara itu, jalur menuju desa tersebut hanya dapat dilalui oleh kendaraan roda dua atau mobil dengan sistem penggerak ganda (dobel gardan).
Jenazah Diantar dengan Motor Melintasi Jalan Terjal
Akhirnya, pihak keluarga memutuskan untuk mengantar jenazah secara mandiri. Dalam video yang viral di media sosial, terlihat jenazah Aril Sharon Huma dibungkus kain jarik bermotif merah hitam. Tubuhnya diletakkan di jok belakang sebuah sepeda motor dengan penyangga kayu agar posisinya tidak berubah. Jenazah kemudian diikat kuat ke motor untuk menghindari guncangan di jalan berlubang dan berbatu.
Seorang pria bernama David Deka, kerabat korban dari Kulawi, Kabupaten Sigi, menjadi pengendara motor yang mengantar jenazah tersebut. Perjalanan dari Desa Palentuma menuju rumah duka di Kecamatan Pinembani memakan jarak sekitar 40 kilometer melewati jalan terjal, licin, dan penuh tanjakan.
“Bapak dari almarhum sudah berusaha menghubungi puskesmas, tapi ambulans tidak bisa dipakai. Akhirnya kami mengambil keputusan ini. Jalannya juga sulit dilalui mobil biasa,” jelas Erik, ipar almarhum, saat diwawancarai pada Jumat (11/7/2025).
Menurut keterangan keluarga, almarhum tidak menunjukkan tanda-tanda sakit sebelumnya. Ia masih bekerja seperti biasa, berpindah dari kantor ke desa, bertemu warga, hingga malam harinya ditemukan tak bernyawa di rumahnya. Penyebab pasti kematian belum diketahui.
Respons Pemerintah dan Dukungan Publik
Video yang memperlihatkan jenazah dibawa dengan motor sontak memicu reaksi warganet. Banyak komentar bernada haru dan salut. “Tidak semua orang mau dan mampu melakukan hal seperti ini. Pemerintah seharusnya memberi penghargaan,” tulis salah satu netizen.
Tak hanya itu, video ini juga menjadi sorotan media nasional. Kondisi infrastruktur dan layanan kesehatan di Kecamatan Pinembani kembali menjadi bahan perbincangan. Banyak warga berharap pemerintah daerah segera melakukan perbaikan jalan agar kejadian serupa tidak terulang.
Baca Juga: Wamendag: Keputusan Tarif Impor Indonesia-AS Dijadwalkan Bulan Depan
Menanggapi hal ini, Bupati Donggala Vera Elena Laruni pada Minggu (13/7/2025) menyampaikan permintaan maaf kepada keluarga almarhum. Ia mengaku prihatin dengan kondisi tersebut. “Saya menyampaikan permohonan maaf kepada keluarga almarhum atas peristiwa ini. Kami akan berupaya memperbaiki akses jalan serta meningkatkan fasilitas kesehatan di Kecamatan Pinembani,” ungkapnya.
Vera menegaskan bahwa ia sudah menginstruksikan dinas terkait untuk melakukan perbaikan secepatnya, termasuk memulihkan layanan ambulans. Pemerintah daerah juga berkomitmen memberikan dukungan penuh kepada keluarga yang ditinggalkan.
Pelajaran Penting dari Peristiwa Ini
Kisah Aril Sharon Huma menjadi pengingat bahwa banyak daerah di Indonesia masih menghadapi tantangan besar dalam infrastruktur dan layanan dasar. Jalan yang sulit dilalui dan fasilitas kesehatan terbatas sering kali memaksa warga mencari solusi darurat.
Peristiwa ini juga menunjukkan solidaritas dan keberanian warga setempat. Dengan keterbatasan yang ada, mereka tetap berupaya memberikan penghormatan terakhir bagi sosok ASN yang dikenal berdedikasi melayani masyarakat di pelosok.
Harapan besar kini ditujukan kepada pemerintah pusat maupun daerah untuk lebih memperhatikan daerah-daerah terpencil. Perbaikan akses jalan, penyediaan ambulans yang memadai, dan dukungan kesehatan yang lebih baik menjadi kebutuhan mendesak.
Bagi banyak orang, video jenazah yang dibawa menggunakan motor ini bukan hanya cerita pilu, tetapi juga cambuk bagi seluruh pemangku kebijakan. Sebuah momen yang membangkitkan empati dan sekaligus membuka mata akan realita yang masih dialami sebagian masyarakat di tanah air.
Baca Juga: Lonjakan Penumpang Warnai Hari Terakhir Libur Sekolah di Stasiun Malang















