Hujan deras yang melanda Kota Malang selama dua hari terakhir menyebabkan banjir dan tanah longsor di sejumlah wilayah. Sebanyak 403 kepala keluarga (KK) terdampak akibat cuaca ekstrem tersebut.
Wilayah Terdampak dan Kerusakan
Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat terjadi sejak Senin hingga Selasa, memicu banjir di kawasan Madyopuro dengan dampak terbesar. “Paling banyak KK terdampak ada di Madyopuro dengan total 172 KK,” ujar Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Malang, Surya Adhi Nugraha. Di RW 4, sebanyak 129 KK menjadi korban banjir, termasuk satu madrasah di RT 3 yang ikut terdampak.
Bencana ini menyebabkan kerusakan pada perabotan rumah tangga, barang elektronik, hingga kendaraan milik warga. Upaya penanganan segera dilakukan dengan menguras genangan air di jalanan dan rumah menggunakan pompa air. Selain itu, tanah longsor juga tercatat di Jalan Juanda, Kelurahan Jodipan, Kecamatan Blimbing, yang merusak dua rumah warga.
Baca juga:
UMK Kota Malang 2025 Naik 6 Persen, Pemkot Gelar Sosialisasi
Penyebab dan Langkah Penanganan
Longsor terjadi sekitar pukul 04.30 saat debit Sungai Brantas meningkat akibat hujan deras dan kondisi tanah yang labil. “Ada dua bangunan yang ambrol, milik Ibu Jumairah dan Bapak Moch Holis,” ungkap Surya. Di wilayah Kedungkandang, tiga kelurahan dilaporkan sering mengalami banjir karena banyaknya bambu dan material lain yang menyumbat aliran sungai.
Camat Kedungkandang Fahmi Fauzan menyebut, upaya pembersihan sungai sudah dilakukan warga secara manual seminggu lalu. “Namun, tanpa alat berat, pembersihan tidak bisa maksimal,” jelasnya. Dinas Pekerjaan Umum telah turun ke lokasi untuk mengangkat material dan melakukan pembersihan lanjutan di sekitar sungai.
Harapan Pemerintah dan Warga
Pemerintah berharap masyarakat tetap waspada dan menjaga kebersihan aliran sungai untuk mengurangi risiko banjir. Kolaborasi antara warga, pemerintah, dan instansi terkait diperlukan agar upaya mitigasi bencana lebih efektif. “Kami mengimbau seluruh pihak untuk memperkuat gotong royong dalam mengatasi dampak bencana ini,” tutup Fahmi.
Baca juga:
Kota Malang Dikepung Banjir Kiriman, Warga Mengungsi untuk Keselamatan















