Cuaca ekstrem berupa hujan lebat dan angin kencang melanda Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang, pada Sabtu (2/11/2024) sekitar pukul 14.15 WIB. Akibatnya, pohon petai tumbang dan menimpa rumah warga, serta sebuah bangunan kandang ayam roboh diterjang angin.
Pohon Petai Tumbang Menimpa Rumah Warga
Salah satu kejadian yang ditimbulkan adalah tumbangnya pohon petai yang menimpa atap rumah milik Jaelani, warga Desa Jedong, Kecamatan Wagir. Untungnya, tidak ada korban jiwa dalam insiden ini, namun kerusakan yang ditimbulkan cukup parah di bagian atap rumahnya. Hingga kini, kerugian material akibat tumbangnya pohon tersebut masih dalam proses perhitungan oleh pihak keluarga. Kejadian ini juga membuat warga sekitar waspada dan mulai melakukan pemeriksaan terhadap kondisi pohon besar di dekat rumah mereka.
Baca juga:
Mengapa Padang Payakumbuah Milik Arief Muhammad Ramai Pengunjung Meski Harga Mahal?
Kandang Ayam Potong Milik Warga Roboh
Selain pohon tumbang, kandang ayam potong milik Feri Kriswanto (29), warga Dusun Mendalan Kulon, Desa Mendalanwangi, juga mengalami kerusakan parah. “Saat itu saya berada dalam rumah yang dekat dengan kandang ayam potong milik saya. Tiba-tiba terdengar suara brakkk, dan saya langsung keluar rumah untuk melihat. Sudah roboh seperti ini,” ungkap Feri saat ditemui pada Sabtu (2/11/2024). Kandang ayam berukuran 9 x 40 meter yang berdiri sejak 2017 itu akhirnya ambruk, menyisakan puing-puing bangunan yang terbuat dari kayu dan atap asbes.
Beruntung, kandang tersebut dalam keadaan kosong tanpa ayam ternak, sehingga tidak ada kerugian dalam bentuk kematian hewan ternak. “Tidak ada ayamnya. Memang masih kosong sudah sebulan,” jelas Feri. Namun, pakan ayam yang disimpan di gudang ikut tertimbun puing-puing bangunan yang ambruk, sehingga menambah jumlah kerugian yang ditaksir mencapai Rp 100 juta.
Belum Ada Tanggapan Resmi dari Pemerintah Daerah
Hingga saat ini, belum ada keterangan resmi dari pihak pemerintah daerah maupun BPBD Kabupaten Malang mengenai bencana angin kencang yang melanda Kecamatan Wagir. Masyarakat berharap ada upaya bantuan atau koordinasi dari pemerintah setempat untuk menangani dampak cuaca ekstrem ini. Sementara itu, Feri dan warga lainnya hanya bisa bergotong royong membersihkan puing-puing serta memulihkan kondisi rumah dan lahan yang terdampak.
Baca juga:
1.020 Surat Suara Pilbup Malang 2024 Rusak, KPU Segera Ajukan Penggantian















